Featured Video

Kamis, 03 November 2011

Diusir dari Rumah-Mualaf Asal Sibolga Butuh Bantuan


INDAH agama adalah sesuatu yang sulit. Keputusannya sangat matang dan menggemparkan rumahtangga. Kisah itulah yang terjadi ketika Novitina memeluk Islam.
“Saya tak anggap kamu anak lagi, putus pertalian darah kita,” ujar sang ayah yang masih selalu terngiang di telinga Novitina, gadis berdarah Tionghoa yang baru bersyahadat 25 Oktober lalu.
Tidak saja ungkapan hujat penuh tekanan yang diterimanya, dia juga harus rela terusir dari rumah tempat dia dibesarkan. Kultur Sibolga yang keras membuat orang tuanya begitu murka pada putri sulung yang memutuskan untuk memeluk agama lain selain agama mereka. Tangis berderai justru malah tambah meruyak luka sang orangtua.
Sembari terisak, dia mengatakan, walaupun dia diusir, walaupun orang tuanya sudah tak menganggap dia anak lagi, dia tetap mencintai orangtuanya. “Sekarang mama dan papa tak menerima saya, tapi saya yakin suatu saat mereka akan membuka diri, saya darah daging mereka,” cerita Novi-tina kepada Dompet Dhuafa Singgalang sambil mengusap air matanya yang terus mengucur. Ia datang ditemani abang sepupunya, Rabu (2/11).
Tampak jelas mata yang dihiasi lensa tebal berbingkai hitam itu perih memerah, namun ada binar keyakinan di sana.
“Ini sudah keputusan saya,” ujarnya mantap. Meski sekarang, untuk biaya wisudanya 11 November nanti entah akan dia dapat dari mana. Ada harap, adakah saudara seiman yang sudi membantunya?
Masih galau benar dia menjalani hidup dengan agama barunya. Gadis yang 8 hari lagi genap berusia 22 tahun ini memutuskan untuk memeluk Islam setelah melalui perjalanan pencarian yang cukup panjang. Hingga akhirnya, usai sidang Tugas Akhir di Jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBBI Medan dia berlibur ke teman sekelasnya, Sela. Salah seorang temannya yang beragama Islam.
Kini, namanya Novitina Azzahra. Mantap sudah tekadnya untuk memeluk Islam, menjadi seorang muslimah. “Saya sudah tertarik dengan Islam sejak semester tiga kuliah. Saya mulai suka bertanya-tanya tentang Islam,” ungkapnya.
Terkenang olehnya, sejarah indah saat hidayah tertancap kuat di hati. Matahari sudah meninggi ketika lisannya ucapkan syahadat, disaksikan oleh kedua orangtua Sela dan jamaah Shalat Zhuhur di Masjid Jauharul Iman, Jalan Pengantingan Komplek PT. Pertamina (Persero) RU III Plaju Palembang.
Dia tinggalkan rumah orangtua di Jalan Patuan Anggi No. 49 B Sibolga, Kelurahan. Panc. Gerobak, Kecamatan Sibolga Kota, Sibolga. Menginjakkan kaki di Padang berharap bantuan dengan ditemani abang sepupunya yang sudah 11 tahun lebih awal memeluk Islam.
Kini dengan pilihan yang dia ambil, membuat Novitina harus berpikir keras untuk menyambung hidup dan tentu saja juga menuntaskan wisuda yang akan dia jelang sebentar lagi.
Dia tak ingin jika harus menggantungkan diri selamanya bersama abang sepupu yang sehari-hari bekerja serabutan di Surabaya.
“Abang sepupu saya itu hidupnya pas-pasan dan lagi pula telah berkeluarga. Syukur jika dapat tawaran kerja di proyek lepas. Jika tidak, hidupnya termasuk susah dengan tanggungan istri dan anak,” jelas Novitina.
Alasan pilih Padang
Kepada Dompet Dhuafa Singgalang, mereka menceritakan kenapa Kota Padang yang dipilih untuk mengharapkan bantuan.
Beberapa bulan yang lalu abang sepupunya pernah ditipu saat ditawarkan pekerjaan di Padang, uangnya habis tak bersisa.
Berharap kembali ke Surabaya, ongkos di tangan pun tak ada. Terlunta ke sana ke mari cari bantuan tak jua kunjung dapat. Sampai akhirnya mendapat informasi mengenai Dompet Dhuafa Singgalang dan ketika itu dia pun dibantu tiket pulang ke Surabaya. Diakuinya, itu merupakan pengalaman yang tak kan mungkin dia lupakan seumur hidup.
Dengan harapan yang sama, mereka pun ringan melangkah ke Kota Padang, berharap mendapatkan saluran bantuan melalui donatur Dompet Dhuafa Singgalang.
Kepada para donatur yang terketuk hatinya untuk membantu meringankan beban hidup Novitina, dapat menyalurkan bantuannya langsung ke Graha Kemandirian Dompet Dhuafa Singgalang Jl. Juanda No. 31 C Padang, telepon 0751-40098 atau melalui rekening BNI Syariah 0183779369 a/n Dompet Dhuafa Singgalang. (*)
(singgalang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar