Featured Video

Kamis, 03 November 2011

Warga Bayang Janiah Masih Terisolir


PAINAN,— Akibat belum adanya sarana perhubungan yang memadai, sebanyak 47 kepala keluarga (KK) atau sekitar 200 jiwa warga Bayang Janiah, di Kecamatan IV Nagari Bayang Utara (Bayu), Kabupaten Pesisir Selatan, masih terisolasi. Akibat­nya, warga terpaksa berjalan kaki me­nuju ibu kecamatan melalui jalan setapak   sekitar 3,5 jam perja­la­nan sampai di Nagari Koto Ranah.

Padahal daerah yang subur itu juga  dikenal sebagai daerah penghasil berbagai komoditi seperti, karet, nilam, kopi, casiavera  dan padi sawah. Akibat belum lancarnya hubungan lalulintas, membuat biaya angkutan yang harus dikeluarkan oleh masyarakat cukup tinggi. Tidak jarang, semua komoditas yang dihasilkan daerah tersebut harus dijujung dengan kepala, tentunya dengan kapasitas yang sangat terbatas.
Munir, salah seorang warga setempat menga­takan, bagi murid-murid sekolah dasar (SD), mereka hanya bisa  belajar hingga kelas V. Untuk melanjutkan ke kelas VI, mereka harus pindah  sekolah ke Nagari Koto Ranah yang berjarak sekitar 5 km dari  dari pemukiman mereka. Jarak sejauh itu juga harus ditempuh   dengan menelusuri jalan setapak.
Bagi murid yang sudah tamat SD, untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, seperti  SMP dan SMA, mereka terpaksa harus meninggalkan kampung halaman dan menyewa rumah  di daerah dekat lokasi sekolah. Ma­salahnya, lokasi sekolah  hyanya berada di ibu kecamatan  yaitu di Asam Kumbang yang jaraknya sekitar 13 km dari kampung mereka.
Selain masalah transportasi, masyarakat di daerah tersebut juga belum menikmati listrik. Semua itu perlu menjadi perhatian pemerintah, dengan cara segera membangun jalan yang memadai ke daerah tersebut.
Camat IV Nagari Bayang Utara, Irjal, Rabu (2/11) menga­takan, untuk terbukanya akses perhubungan dan  kelancaran lalu lintas, maka  mas­yarakat setempat menerapkan pola gotong-royong yang secara rutin dilakukan minimal satu kali setiap bulannya. (h/mjn) HALUAN 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar