Featured Video

Rabu, 13 Juni 2012

OKNUM POLISI KEROYOK PENGENDARA-PADANG


 Hafif Alfarabi (16), pria  yang baru lulus di SMK 1 Padang me­nga­lami luka lebab di sekujur tubuhnya, setelah mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan oknum anggota Polda Sumbar, Selasa (12/6) dinihari.
Pihak Polresta Padang tengah menyelidiki kasus ini. Diduga kuat insiden ini karena oknum polisi itu naik pitam karena kaca spionnya rusak di Jalan Sudirman, Padang. Tetapi Hafif mengaku bukan dia yang melakukannya, tetapi rekannya yang keburu kabur.

Awalnya Hafif dan teman­nya sama-sama mengendarai sepeda motor pulang menon­ton pertandingan sepakbola melalui televise  di salah satu Kafe. Sesampai di Jalan Sudir­man, teman Hafif men­yenggol dan merusak kaca spion mobil Innova warna hitam yang dikemudikan oknum polisi tersebut. Hanya saja teman korban langsung melarikan diri. Sementara Hafif yang tidak tahu kejadian tersebut ikut pula kabur.
“Saya tidak kalau teman saya telah merusak kaca spion tersebut. Melihat teman saya lari, saya pun mencoba lari dan mengikuti dia,” kata Hafif kepada petugas SPKT Pol­resta Padang, saat melaporkan ke­jadian tersebut siang kemarin
Namun, malang bagi Hafif, sesampai di Jalan Raden Saleh ia dicegat oleh oknum polisi itu. Tanpa bicara, oknum polisi tersebut dengan beringas menghajar dirinya. Walaupun Hafif telah meminta ampun, dan mengaku kalau dirinya bukan yang merusak kaca spion tersebut, tetapi oknum tersebut tidak mengacuhkan perkataanya itu.
Penderitaan Hafif belum berakhir, setelah di Jalan Raden Saleh itu, dirinya pun dibawa ke Rimbo Kalung. Sesampainya di sana dirinya dianiaya kembali hingga babak belur. “Saat perjalanan ke Rimbo Kalung, saya juga dianiaya di dalam mobil oleh dua pria yang bertubuh tegap itu. Didalam mobil itu, ada tiga orang, satu di antaranya perempuan,” ujarnya.
Setelah itu, Hafif dibawa ke Mapolresta Padang sekitar pukul 03.00 WIB. Dis ana oknum tersebut melaporkan kalau dia menjadi korban. Sebab, kaca spionnya telah dirusak oleh teman-teman korban, sehingga Hafif pun ditahan.
Kemudian sekitar pukul 09.00 WIB, dia dilepaskan kembali dan sesampai di rumah Hafif menceritakan kejadian tersebut kepada nenek dan tantenya. Men­dengar cerita itu, tante dan neneknya pun melaporkan kejadian tersebut ke Mapol­resta Padang.
“Saya tidak menerima anak saya diperlakukan se­perti binatang. Padahal anak saya tidak melakukan per­buatan tersebut. Selain dihajar di sekujur tubuhnya, anak saya pun dilempar dengan batu bata, dan jari kakinya diinjak, sehingga menerima tiga jahitan di jari kaki sebelah kirinya,” ujar Cori­diana (38), tante korban.
Kanit I SPKT Polresta Padang Ipda Tarmizi menga­takan, sebelumnya oknum polisi itu juga melaporkan kejadian atas kasus pe­ngru­sakan pada mobilnya, pada shift III dengan nomor LP/999/K/VI/2012-Resta. Saat ini laporan tersebut telah dise­rahkan ke Satuan Reskrim.
Dikatakan, laporan dengan atas nama Hafif telah di­terima dan laporan korban dengan kasus penganiayaan yang dilakukan oknum polisi itu tercatat dengan nomor LP/1002/K/VI/2012- SPKT Unit I ini juga akan dilimpahkan.
“Kami telah meneriam laporan korban, dan laporan korban tersebut akan dise­rahkan ke Satuan Reskrim untuk ditindaklanjuti,” katanya. (h/nas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar