Kelompok Barongsai dari Padang Peringkat Empat di Hongkong
Barongsai dari kota padang
PADANG — Tim Barongsai Tjoa-Kwa harumkan nama Indonesia pada Kejuaraan Barongsai Internasional di Hongkong, 30 September lalu. Mereka mengukir prestasi, dua piala didapat dalam kejuaraan tersebut. Satu sebagai juara harapan I dalam seni tradisional dan terbaik I dalam peralatan penunjang penampilan dari Adidas.
“Prestasi ini membanggakan karena bisa membawa nama bangsa disamping nama kongsi. Hasil juara IV dan equipment terbaik, sungguh di luar ekspektasi kami,” ujar Petrus Hendra Tjuatja yang ikut sebagai tim ofisial.
Prestasi yang ditorehkan pada penampilan pertama tim barongsai itu di ajang internasional kian menambah semangat tim yang dilatih Iswanto Kwara tersebut.
“Kami mendapat pengalaman berharga bisa tampil di hadapan tim yang di atas kertas lebih baik. Kami bisa menyaksikan dan belajar dari penampilan mereka,” ujar Iwan panggilan Iswanto, Rabu (3/10).
Saking gembiranya, Iwan sampai berkata, tidak sia-sia perjuangan dalam berlatih serius selama tiga bulan ini.
Dia menyatakan cukup puas dengan hasil yang mereka capai karena timnya telah berusaha tampil maksimal. Mereka kalah dari tim tuan rumah dan tim Malaysia yang memang disebut-sebut langganan juara pada iven atau pertandingan barongsai.
Tim tuan rumah yang menurunkan tiga tim barongsai menyabet juara I dan II.
Menurut Iwan, terbaik dalam equipment (peralatan penunjang) diraih mungkin karena mereka bisa membuat kalajengking yang dihadapi singa bisa bergerak-gerak sedemikian rupa. Mekanisme yang mereka buat bisa membuat cerita pertempuran semakin heroik.
Kegembiraan bukan hanya dirasakan tim yang ikut bertanding. Orang Indonesia di Hongkong yang kebetulan tahu ada kejuaraan itu ikut mendukung.
Tim yang beranggotakan Iswanto Kwara, Freddy Tan, Hendra Gani Frandce, Yosef Budiman, Anugrah Gusti Putra, Denni Agustianto, Fahmi Rahmat Hidayat, Heriyanto Munir dan Steven Sadlie didaulat foto bersama.
Ada seorang dari TKI yang ikut sesi foto bersama ini mengupload di facebook. Foto beserta status berisi dukungan dari Wahyoe Ryantie ini, gayung bersambut di jejaring media sosial tersebut.
Iven ini dua kali dilaksanakan di Hongkong. Menurut informasi yang diperoleh Iwan, kejuaraan dilaksanakan secara bergilir. Berarti ada kesempatan menjadi tuan rumah.
Baik Iwan maupun Petrus menyatakan mereka siap mengambil kesempatan menjadi tuan rumah, jika mendapat dukungan penuh dari pemerintah provinsi dan Pemerintah Kota Padang.
Prestasi yang ditorehkan pada penampilan pertama tim barongsai itu di ajang internasional kian menambah semangat tim yang dilatih Iswanto Kwara tersebut.
“Kami mendapat pengalaman berharga bisa tampil di hadapan tim yang di atas kertas lebih baik. Kami bisa menyaksikan dan belajar dari penampilan mereka,” ujar Iwan panggilan Iswanto, Rabu (3/10).
Saking gembiranya, Iwan sampai berkata, tidak sia-sia perjuangan dalam berlatih serius selama tiga bulan ini.
Dia menyatakan cukup puas dengan hasil yang mereka capai karena timnya telah berusaha tampil maksimal. Mereka kalah dari tim tuan rumah dan tim Malaysia yang memang disebut-sebut langganan juara pada iven atau pertandingan barongsai.
Tim tuan rumah yang menurunkan tiga tim barongsai menyabet juara I dan II.
Menurut Iwan, terbaik dalam equipment (peralatan penunjang) diraih mungkin karena mereka bisa membuat kalajengking yang dihadapi singa bisa bergerak-gerak sedemikian rupa. Mekanisme yang mereka buat bisa membuat cerita pertempuran semakin heroik.
Kegembiraan bukan hanya dirasakan tim yang ikut bertanding. Orang Indonesia di Hongkong yang kebetulan tahu ada kejuaraan itu ikut mendukung.
Tim yang beranggotakan Iswanto Kwara, Freddy Tan, Hendra Gani Frandce, Yosef Budiman, Anugrah Gusti Putra, Denni Agustianto, Fahmi Rahmat Hidayat, Heriyanto Munir dan Steven Sadlie didaulat foto bersama.
Ada seorang dari TKI yang ikut sesi foto bersama ini mengupload di facebook. Foto beserta status berisi dukungan dari Wahyoe Ryantie ini, gayung bersambut di jejaring media sosial tersebut.
Iven ini dua kali dilaksanakan di Hongkong. Menurut informasi yang diperoleh Iwan, kejuaraan dilaksanakan secara bergilir. Berarti ada kesempatan menjadi tuan rumah.
Baik Iwan maupun Petrus menyatakan mereka siap mengambil kesempatan menjadi tuan rumah, jika mendapat dukungan penuh dari pemerintah provinsi dan Pemerintah Kota Padang.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar