Featured Video

Rabu, 26 Desember 2012

HUJAN MERATA DI SUMBAR : Longsor, Tiga Tewas-Sumbar

Longsor


 Hujan lebat yang merata di Sumbar sepanjang Senin dan Selasa dinihari (24-25/12) menyebabkan longsor di Pasaman, Agam, Tanah Datar dan Solsel. Longsor terparah di Solsel. Di daerah ini, dua rumah tertimbun dan tiga orang tewas. Ketiganya adalah nenek dan dua cucunya. Mereka tewas karena tanah longsor menghantam kamar tidurnya, Selasa dinihari.


Hari itu juga Muzni memerintahkan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja untuk segera mendirikan tenda dan dapur darurat guna memberikan pertolongan kepada warga setempat.Nurbaiti nenek berusia 70 tahun tidur bersama cucunya, Yosi Fitriani (13) dan Tri Yulia Ananda Sari (9) warga Jorong Sungai Ipuah, Nagari Pakan Rabaa Tengah, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Solok Selatan. Sementara keluarga mereka yang selamat Syamsuar (38) dan istrinya Syamsiwarti (30) serta seorang anaknya Suci Rahmadani yang masih berusia 5 tahun.
Rumah warga di desa ini berjejer di tepi tebing. Ketika hujan lebat tak henti-hentinya, tanah jadi labil. Dinihari bencana itupun datang.
Dinihari itu, tim BPBD Solok Selatan langsung ke lokasi untuk mengevakuasi korban. Pukul 03.00 WIB, ketiga jasad korban berhasil dikeluarkan.
Menurut Rusdi Harmen, Kabid Penanggulangan Bencana BPBD Solok Selatan, korban pertama yang berhasil dievakuasi adalah Nurbaiti, kemudian Yosi Fitriani dan Tri Yulia Ananda Sari.
Menurut Syamsuar, korban selamat, ia bersama istrinya dan satu anaknya tidur di kamar depan. Sementara dua anaknya tidur bersama sang nenek di kamar belakang. Mertua dan anaknya itu sudah tertimbun tumpukan tanah longsor yang menggunung.
“Sedih sekali Pak, anak masih kecil-kecil,” katanya sambil menangis.
Ribuan warga berdatangan ke rumah duka. Bupati Muzni Zakaria, Wakil Bupati Abdul Raham, Sekda Fachri Murad, anggota DPRD Armi Al Amin, Armen Syah Johan, Yunastri, Andri Rose serta sejumlah pejabat SKPD terlihat di lokasi.
Diungsikan
Ratusan warga Jorong Sungai Ipuah Nagari Pakan Rabaa Tengah harus segera diungsikan. Sebab rumah mereka terancam tanah longsor.
Muzni Zakaria menggelar rapat kilat dan menyatakan warga harus diungsikan. Jika tidak diantisipasi sejak dini, korban akan terus bertambah.
Di Agam
Longsor juga terjadi di Kecamatan Palupuh, Agam, Senin (24/12) pukul 16.30 WIB. Akibatnya tiga bangunan rusak. Selain itu satu unit gedung Pos Pelayanan Pembantu (Pustu) di Jorong Karaban, Kanagarian Nan Tujuah, dua rumah di Jorong Aia Kijang juga mengalami kerusakan.
Menurut Camat Palupuh, M. Arsyid, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Ada beberapa titik longsor di kawasan Palupuh, dua di antaranya cukup besar. Arus lalu lintas Bukittinggi-Lubuk Sikaping sempat putus total hingga sekitar pukul 22.30 WIB.
Dua bangunan semi permanen milik Baiyar (43) dan Iyus (35) di Jorong Aia Kijang yang rusak berat, tidak menelan korban jiwa karena pemilik sedang tidak di rumah. Kabag Humas Agam, Monisfar yang ikut dalam tim ke lokasi saat kejadian menyebutkan alat berat memang disiagakan di lokasi rawan bencana.
Pasaman dan Tanah Datar
Banjir dan longsor juga terjadi di Lambah Tabiang, Jorong Batu Badindiang Selatan, Nagari Limo Koto, Bonjol. Sebanyak 15 rumah terendam dan beberapa tertimbun longsor. Sebanyak 3 KK (15 jiwa) diungsikan.
Hal serupa juga terjadi di Tanah Datar. Tiga titik longsor dan pohon tumbang di Koto Alam. Kemudian empat titik di Taratak VIII Atar. Keduanya dalam kecamatan Padang Gantiang. Beberapa hari sebelumnya, jalan Supayang-Situmbuk, Kecamatan Salimpauang juga longsor.
Sumbar-Riau
Untuk kesekian kalinya, bencana longsor kembali terjadi di ruas jalan Sumbar-Riau. Sabtu (22/12) dinihari, longsor terjadi di kawasan Tanjuang Pauah, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Mujur, longsor terbilang kecil dan tidak menyebabkan kemacetan panjang seperti kasus sebelumnya.
Longsor di Tanjuang Pauah, terjadi usai nagari itu diguyur hujan lebat. Petugas dari Polsek Pangkalan Koto Baru dan Mapolres Limapuluh Kota, langsung terjun ke lokasi kejadian. Korps Rastra Sewakottama bersama masyarakat setempat bahu-membahu membersihkan badan jalan. Material longsor dibersihkan bersama-sama. Kondisi jalan kembali pulih, beberapa jam usai kejadian.
Mewakili Kapolres AKBP Partomo Iriananto, Asrul Bayu melalui Muchri Sawir berharap kepada pengguna jalur negara, agar hati-hati dan waspada menempuh jalan tersebut.
Kepala BPBD Limapuluh Kota Azrul Tamin dan Kabid Pencegahan Edi menyebutkan, selain longsor, kondisi alam Luak Limopuluah yang sering diguyur hujan lebat, juga memicu terjadinya bencana banjir dan puting beliung. Dari 13 Kecamatan yang ada di Limapuluh Kota, sebahagian besar di antaranya berstatus rawan bencana. Oleh sebab itulah, kepada masyarakat diminta waspada dan hati-hati. 

s


Tidak ada komentar:

Posting Komentar