Featured Video

Kamis, 31 Januari 2013

Babi Mengamuk, Satu Tewas


Se­pasang suami istri di Pa­dang Tujuah, Nagari Aua Kuniang, Kecamatan Pasa­man, Kabupaten Pasa­man Barat, Selasa (29/1) sekitar pukul 11.00 WIB, menjadi korban amukan babi hutan. Akibatnya, sang suami, Sapir (55) tewas dan istrinya Yanti (40) menga­lami luka parah.

Informasi yang dihimpun Haluan di Padang Tujuah, Rabu (30/1), peristiwa tersebut terjadi saat pasutri tersebut hendak pergi ke ladang mereka yang berada di daerah bukit Padang Tujuah dengan sepeda motor. Namun naas di tengah perjalanan mereka dicegat seekor babi hutan dan langsung menyerang mereka.
Karena babi hutan datang secara tiba-tiba dan langsung menyerang, mereka berdua kaget. Sapir sempat memacu sepeda motornya. Namun babi terus menge­jarnya sambil bersuara memekik-mekik. Sempat jarak pasutri ini agak jauh dari babi yang mengejar mereka.
Tapi karena kondisi jalan seta­pak di areal pertanian itu tak semuanya baik, begitu sepeda motor yang mereka kendarai melambat, babi hutan yang sedang terluka itu pun berhasil memacu mereka. Saat itulah babi langsung menyerang dan menyeruduk mereka habis-habisan. Sapir yang berupaya melindungi istrinya sari serangan hama yang menjadi musuh petani itu bertubi-tubi menyerang Sapir. Pria yang berusia lebih setengah abad itu pun menjadi  bulan-bulanan oleh kebe­ringasan babi tersebut.
“Babi itu besar dan sedang terluka. Setelah berhasil mencegat, babi tersebut langsung menyeruduk mereka berdua dengan taringnya yang panjang. Akibatnya, paha, lengan, punggung, perut serta pipi korban mengalami luka parah,” terang Yong Mandah, keponakan korban.
Katanya, Sapir sudah berusaha menghindari keganasan binatang itu terhadap istrinya. Begitu babi mengarah ke istrinya, ia langsung melakukan perlawanan. Bahkan ia  merelakan bagian badannya yang dihantam taring tajam binatang itu, asalkan tidak mengenai istrinya.
“Karena ada sekitar satu jam, Sapir tidak berhasil menjaga istrinya dari serangan babi. Iapun terkulai lemah, apalagi di sekujur  badannya luka-luka bersimbah darah akibat sayatan taring babi,” sebut Yong lagi.
Lebih lanjut ia katakan, saat itu ada seorang petani lain yang melihat kejadian. Namun saat petani itu berusaha menolong, babi berbalik menyerang dia. Karena takut petani yang juga memakai sepeda motor itu cepat-cepat melarikan diri.
Petani itu pulalah yang membe­rikan informasi ke masyarakat di Padang Tujuah. Kemudian puluhan warga menyusul lokasi kejadian. Di lokasi warga menemui korban sudah bersimbah darah dan lemah. Babi yang terus menyeruduk itu, melihat warga banyak langsung lari ke tengah hutan.
Sebagian warga langsung mem­ba­wa kedua korban ke Puskesmas Padang Tujuh, yang akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Yarsi Simpang Ampek, untuk mendapat perawatan. Sedangkan warga lainnya pergi memburu babi luka itu.
“Dokter sudah berusaha menye­lamatkan korban. Bahkan korban sudah dioperasi. Tapi karena banyaknya darah yang keluar dari tubuh korban, ia akhirnya meninggal dunia,” tutur keponakan korban.
Korban sudah dimakamkan kemarin di pandam pekuburan Padang Tujuah.
Sementara istrinya Yanti, masih dalam perawatan dengan kondisi mental yang sangat memprihatinkan di RS Yarsi Simpang Ampek. Sementara babi yang menyerang itu juga akhirnya dapat dibunuh oleh warga.

s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar