Featured Video

Kamis, 31 Januari 2013

Canon & Pertarungan Melawan Serbuan Kamera Smartphone



Shimomaruko - Membangkitkan bisnis kamera saku agar kembali bergairah di tengah gempuran smartphone menjadi tantangan utama bagi para produsen kamera saat ini, tak terkecuali raksasa Canon dari Jepang.

Ya, tak bisa dipungkiri, kehadiran ponsel pintar dengan kemampuan kameranya yang terus ditingkatkan, telah membuat pesona kamera digital saku agak meredup belakangan ini.

"Kamera digital compact terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir ini," lirih Tatsuo Yoshioka, Senior GM Image Communication Product Operation Canon Inc.

Hal ini selaras dengan survei yang dihimpun oleh Mintel di Inggris, yang mengindikasikan bahwa orang lebih mengandalkan ponselnya daripada kamera saku untuk mengambil foto.

Kondisi ini bahkan diperparah dengan pernyataan analis dari Mizuho Investors Securities, Nobuo Kurahashi. "Kita mungkin akan melihat awal kehancuran pasar kamera compact," katanya.

Separah Itukah?

Tentu, para produsen kamera tak hanya diam membisu menghadapi situasi kritis seperti ini. Mereka tetap percaya diri bisa menghidupkan kembali bisnis kamera sakunya yang melesu dibandingkan beberapa tahun lalu.

Saat dijumpai detikINET di markas besar Canon di Jepang, tepatnya di Shimumaruko, Mickey Matsudaira selaku Group Executive dari Image Communication Products Operation Canon Inc, bercerita banyak mengenai kelesuan bisnis kamera saku.

Ia juga membeberkan bagaimana Canon, selaku produsen kamera, agar tetap bisa memenangkan pertarungan ini. "Ada 700 juta unit smartphone dan 100 juta unit kamera digital yang dikapalkan. Kami terkena dampaknya," urainya.

Imbasnya, penjualan compact camera yang dipasarkan Canon mengalami penurunan 10% dalam periode 2011-2012. Lantas apa strategi Canon untuk mengatasinya? "Teknologi sangat penting untuk melawan smartphone," jawab Matsudaira.

Canon yakin, ada beberapa poin penting dari kamera saku yang belum bisa dikejar oleh smartphone saat ini, termasuk dari sisi lensa dan kualitas foto yang dihasilkan. Tak mau mau mengandalkan itu saja, Canon juga agresif meningkatkan kemampuan kamera di sana-sini. 

Adapun beberapa peningkatan yang dilakukan Canon adalah dari sisi kemampuan AF yang dibuat lebih 'ngebut'. Kemudian peminimalisiran shutter-lag, peningkatan kemampuan continuous-shooting, dan tak luput menjejali kamera saku dengan proses sharing file yang lebih mudah.

Kurang Menarik

Benar, karena sejatinya, bukan hanya smartphone saja yang menjadi penyebab penurunan penjualan kamera saku. Canon mengakui penurunan tersebut juga disebabkan kelalaian produsen yang kurang bisa menghadirkan produk yang menarik perhatian konsumen.

Berbicara mengenai konektivitas, salah satu daya tarik smartphone adalah kemampuan instant sharing yang memungkinkan pengguna langsung meng-upload foto hasil jepretannya ke situs favorit seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lain-lain.

Perusahaan asal Jepang ini juga menyadari hal itu. "Sekarang WiFi dibenamkan di banyak produk. Canon juga mengadopsinya ke sejumlah kamera," tambah pria yang akrab dipanggil Mickey ini.

Di tahun 2013, Canon mengatakan bahwa konsumen akan melihat pengembangan kemampuan WiFi di piranti mereka. Salah satu buktinya bisa ditilik di seri PowerShot N yang baru dirilis beberapa waktu lalu di mana menjadi seri pertama Canon yang memiliki tombol shortcut WiFi.

"Kami harus terus meningkatkan performa kamera digital," tandas Mickey, optimistis.

s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar