Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Jakarta:Sejak menjabat Gubernur Jakarta pada 15 Oktober 2012, semua orang berharap Joko Widodo seperti tukang sulap: bisa dan segera menyelesaikan problem utama kota ini yakni macet dan banjir. Ia memang bergerak cepat. Seperti tak pernah capek, hampir setiap hari ia blusukan ke kampung-kampung.
Tapi tak semua soal bisa diputuskan cepat. Jokowi mewarisi Jakarta yang, dalam istilahnya, “sudah jalan setengah main”. Ia harus pintar bersiasat membuat kebijakan tanpa menabrak aturan. Selama satu jam ia menjawab pertanyaan wartawan Tempo yang bertubi-tubi mengorek kebijakannya.
Dalam wawancara khusus , Jokowi mengatakan Jakarta tak seperti bayangannya. “Dulu bayangannya seram. Jakarta seperti rimba belantara, banyak mafia,” kata Jokowi. “Setelah di sini ternyata lebih ringan ketimbang di Solo," katanya. Lho kok bisa? "Di sini, masyarakat dan media memback-up saya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar