Featured Video

Senin, 07 Januari 2013

Pawai Adat Meriahkan HUT ke-9 Solok Selatan


Pa­wai adat memeriah­kan rang­kaian acara HUT ke-9 Ka­bu­paten Solok So­lok Selatan, Sab­tu (5/1). Pa­wai ini diikuti ratusan pemuka adat seperti tuanku-tuanku datuak dan bundo kanduang dari wilayah adat selingkup daerah tersebut.
Pawai adat dimulai dari halaman Kantor Dinas Peker­jaan Umum Timbulun dan berakhir di halaman Kantor Bupati. Para pemimpin adat itu menggunakan pakaian kebesaran masing-masing. Sedang­kan para bundo kan­duang manjuj­uang jamba.

Resep­si adat ini diakhiri dengan kegiatan makan bajam­ba di aula kantor bupati. Kegiatan itu diikuti oleh Rajo Nan Barampek di Alam Su­ram­bi Sungai Pagu, Daulat Yang Dipertuan Bagindo Sultan
Besar Tuanku Rajo Disambah, Rajo Alam Surambi Sungai Pagu, Tuanku Rajo Batuah, Tuanku Rajo Maleng­gang, Tuanku Rajo Bagindo, dan fungsionaris di Adat Alam Surambi Sungai Pagu. Yang Dipertuan Maha­rajo Bungsu di Durian Taruang, Inyiak Tantua Rajo Sailan di Sungai Kunyit, Urang Gadang Nan Batujuah di Rantau XII Koto, Ketua LKAAM Solok Selatan, Jajaran Pemerintah Kabu­paten Solok Selatan.
Sebelum makan bajamba dimu­lai, LKAAM sebagai panitia kegia­tan dan Pemda memberikan sambu­tan. Usai itu, maka pidato adatpun mulai dituturkan sebagai kecintaan pimpinan adat untuk melestarikan budaya.
Ketua LKAAM Solok Selatan Noviar Dt Rajo Endah kepada Haluan, Sabtu (5/1) mengatakan, pawai adat bertujuan menyema­rakkan marwah adat di daerah itu.
“Kabupaten Solok Selatan yang berjulukan Nagari Seribu Rumah Gadang, Bumi Sarantau Sasurambi membuktikan bahwa daerah ini adalah himpunan dua kewenangan adat. Maka pawai adat dan makan bajambah ini dapat membesarkan nama pemimpin adat dan meng­hidupkan nilai-nilai adat,” jelas Noviar.
Menurutnya, ninik-mamak para tuanku mempunyai andil yang besar di kaumnya. Maka dari itu, peranan tokoh adat sangat besar dalam pembangunan.
Selama ini, gerakan ber­partisi­pasi dalam pembangunan belum terakomodir dengan baik. Oleh sebab itu, ninik-mamak ke depan­nya mencoba memposisikan diri demi memperlancar pembangunan daerah.
“Para pemimpin adat perlu bersatu, kompak, dan menjalin kebersamaan untuk membantu pemerintah daerah mewujudkan percepatan pembangunan,” pungkas Noviar.
Sementara itu, Bupati Solok Selatan H Muzni Zakaria didam­pingi Asisten III Pemkab Solsel Alizar Timbalan menyampaikan, kebersamaan pemerintah dengan petinggi adat dalam prosesi pawai dan makan bajamba ini dapat menjadi awal kebersamaan untuk membangun daerah dengan sema­ngat sarantau sasurambi.
Dalam pidato prosesi adat itu, disampaikan bahwa APBD 2013 Kabupaten Solok Selatan telah disahkan oleh Gubernur Sumatera Barat. Alizar membacakan bahwa dalam APBD 2013 yang ditetapkan dengan Peraturan bupati lebih memfokuskan pada kegiatan pro rakyat, terutama pembangunan infrastruktur daerah. 


s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar