Featured Video

Senin, 07 Januari 2013

Perampok Itu Akhirnya Tewas di Rumah Sakit


PADANG – Sutejo, 35, residivis rampok, akhirnya tewas di RS M Djamil Padang, setelah babak belur dihajar massa. Sementara tiga temannya masih dalam buronan polisi. 

Lelaki itu menghembuskan nafas terakhirnya, Minggu (6/1) sekitar pukul 16.00 WIB. Tersangka bersama tiga temannya merampok Elfa Yati, 33, di Tanjung Saba, Lubuk Begalung, Padang, Sabtu (5/1) sekitar pukul 19.00 WIB. Namun, malang bagi Sutejo ia berhasil ditangkap dan dihajar massa hingga babak belur.
Kapolresta Padang, Kombes M Seno Putro, melalui Kapolsek Lubuk Begalung, Kompol Yuli Kurnianto, kepada Singgalang membenarkan pelaku rampok itu tewas, setelah menderita luka parah.
Sebelumnya, tersangka bersama tiga temannya menyergap korban setelah turun dari mobil Avanza BA 514 ET, pada Sabtu (5/1) malam. Ketika hendak membuka pintu pagar, kawanan rampok tersebut langsung memukul korban.
Melihat kejadian, suami korban Muchtar, (44) berusaha membantu istrinya. Namun malang, pelaku melepaskan tembakan.
Mendengar suara tembakan, warga berhamburan ke lokasi kejadian. Melihat massa datang, pelaku langsung kabur. Namun, naas bagi Sutejo, dia tertangkap dan dipukuli hingga kritis. Dalam keadaan pingsan, Sutejo dibawa ke kantor polisi.
Setelah siuman, tersangka menyebutkan dua nama rekannya, yakni Ismet dan Jonadi. “Kita sedang melakukan pengejaran, dua diantaranya sudah diketahui identitasnya, “kata Yuli.
Diduga pelaku yang kabur membawa senjata api rakitan jenis revolver.
Dikatakan kapolsek, sebelumnya Sutejo mengaku baru pertama melakukan perampokan karena diajak teman-teman yang kabur itu.
Senjata yang digunakan pelaku dibeli di Pekanbaru.
Polisi tidak percaya dan menduga kawanan ini sudah sering melakukan aksi kejahatan, apalagi mereka memiliki senjata api. Kemungkinan mereka sudah sering beraksi. Kalau pemain baru, tidak mungkin mereka mendapatkan senjata, ujar Yuli.
Keluarga korban mengamuk
Sementara itu, beberapa orang keluarga pelaku mengamuk saat tim identifikasi bersama beberapa orang wartawan yang akan mengambil gambar. Istri pelaku histeris sembari melarang tim identifikasi mengambil sidik jari pelaku. Ditambah lagi, beberapa kerabat pelaku hampir mengejar beberapa wartawan saat mengambil gambar. 

s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar