Getty Images/Matt Blyth
Sydney - Casey Stoner masih enggan membuka peluang kembali ke MotoGP di masa depan. Rasa cintanya ke dunia itu sedang sirna, terlebih kini para rider MotoGP disebutnya bak boneka.
Bulan Maret tahun lalu Stoner mengumumkan bahwa di akhir musim 2012 ia akan meninggalkan dunia MotoGP. Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Australia,Sunday Telegraph, ia mengaku memang sudah kurang nyaman dengan dunia itu.
"Cedera tidak menjadi bagian dari alasanku pensiun, atau karena aku ingin melakukan hal-hal baru. Keluarga juga tidak menjadi alasannya," kata Stoner seperti dikutipAutosport.
"Aku cuma kehilangan rasa cinta dengan dunia itu. Kami kurang mendapatkan rasa hormat dari banyak orang di olahraga itu dan aku tidak menyukai arahnya."
"Kami dikerjai (oleh fans), mereka berusaha menjatuhkan kami dari skuter saat hendak menuju pit dari motorhome, hal-hal seperti itu. Sayangnya mereka tidak menyukai kejujuranku di paddock. Itu adalah sebagian, tapi lebih kepada arah dari tujuan olahraga tersebut," tuturnya.
Sehubungan dengan itu, insiden meninggalnya Marco Simoncelli di Sepang medio Oktober 2011 lalu juga membuat Stoner kian menyadari sesuatu yang pada prosesnya turut membuat dirinya bulat memutuskan untuk pensiun.
"Kami kehilangan seorang pebalap beberapa tahun lalu dan dalam sebulan semua sepertinya tidak pernah terjadi. Mereka ingin melihat duel-duel sengit di lintasan dan mereka tidak sadar kalau nyawa kami jadi taruhan."
"Kami jadi 'boneka-boneka' di dunia itu dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan balapan," ungkap Stoner.
Keputusan Stoner untuk pensiun ketika usianya baru 27 tahun jelas mengejutkan. Sejumlah kalangan pun terus menduga-duga apakah ia akan tergoda untuk kembali di masa depan.
"Aku belum punya tujuan kembali ke olahraga itu. Tapi jika aku melihat olahraga itu berubah secara dramatis, sampai ke titik jadi menarik lagi, ada kans (kembali). Tapi jika melihat situasi saat ini, kemungkinan itu tak ada," lugas juara dunia MotoGP 2007 dan 2011 asal Australia tersebut.
Bulan Maret tahun lalu Stoner mengumumkan bahwa di akhir musim 2012 ia akan meninggalkan dunia MotoGP. Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Australia,Sunday Telegraph, ia mengaku memang sudah kurang nyaman dengan dunia itu.
"Cedera tidak menjadi bagian dari alasanku pensiun, atau karena aku ingin melakukan hal-hal baru. Keluarga juga tidak menjadi alasannya," kata Stoner seperti dikutipAutosport.
"Aku cuma kehilangan rasa cinta dengan dunia itu. Kami kurang mendapatkan rasa hormat dari banyak orang di olahraga itu dan aku tidak menyukai arahnya."
"Kami dikerjai (oleh fans), mereka berusaha menjatuhkan kami dari skuter saat hendak menuju pit dari motorhome, hal-hal seperti itu. Sayangnya mereka tidak menyukai kejujuranku di paddock. Itu adalah sebagian, tapi lebih kepada arah dari tujuan olahraga tersebut," tuturnya.
Sehubungan dengan itu, insiden meninggalnya Marco Simoncelli di Sepang medio Oktober 2011 lalu juga membuat Stoner kian menyadari sesuatu yang pada prosesnya turut membuat dirinya bulat memutuskan untuk pensiun.
"Kami kehilangan seorang pebalap beberapa tahun lalu dan dalam sebulan semua sepertinya tidak pernah terjadi. Mereka ingin melihat duel-duel sengit di lintasan dan mereka tidak sadar kalau nyawa kami jadi taruhan."
"Kami jadi 'boneka-boneka' di dunia itu dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan balapan," ungkap Stoner.
Keputusan Stoner untuk pensiun ketika usianya baru 27 tahun jelas mengejutkan. Sejumlah kalangan pun terus menduga-duga apakah ia akan tergoda untuk kembali di masa depan.
"Aku belum punya tujuan kembali ke olahraga itu. Tapi jika aku melihat olahraga itu berubah secara dramatis, sampai ke titik jadi menarik lagi, ada kans (kembali). Tapi jika melihat situasi saat ini, kemungkinan itu tak ada," lugas juara dunia MotoGP 2007 dan 2011 asal Australia tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar