Polres Jakarta Barat berhasil meringkus komplotan 'setan merah' (red devil). Komplotan ini sudah menjadi target operasi Polda Metro karena kasus pencurian dengan kekerasan. Dalam proses penangkapan komplotan ini, polisi berhasil melumpuhkan 3 orang, dua di antaranya ditembak mati.
Menurut Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Hengki Haryadi, pelaku ditembak pada hari pukul 02.00 WIB dini hari tadi. Pelaku ditembak karena melawan saat polisi ingin melakukan pengembangan untuk mencari barang bukti. Hengki juga mengatakan klompotan 'red devil' merupakan residivis yang sudah keluar masuk penjara sebanyak 4 kali.
"Atas kerja sama dengan Polsek Depok, kita berhasil tangkap para pelaku di Serang. Pelaku yang ditembak Bahrudin alias Bahar (40) terluka tembak di dada dan Heri Doni bin Abdul Rahmad (35) luka tembak di rusuk dan di dada. Yang masih hidup Ahmad Asrori bin Cecep (38)," kata Hengki dalam press rilis di Polres Jakarta Barat, Senin (28/1/2013).
Hengki menjelaskan klompotan 'red devil' dalam beraksi selalu menggunakan mobil Swift Merah B 1342 OP dengan tulisan Red Devil. Menurut Hengki, polisi berhasil mengamankan 1 buah leter T, 1 buah Golok, 1 buah senpi rakitan, dan 1 buah senjata airsoft gun.
"Mereka selalu melakukan aksinya di tempat sepi. Dua orang tugasnya untuk bacok dan satu orang untuk mengedrop pelaku buat lakukan perampokan," ujarnya.
Hengki mengatakan jajarannya masih mengincar beberapa orang anggota kelompotan 'red devil' yang masih bebas. "Kita sudah berkoordinasi, 4 DPO lagi," imbuhnya
s.
Menurut Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Hengki Haryadi, pelaku ditembak pada hari pukul 02.00 WIB dini hari tadi. Pelaku ditembak karena melawan saat polisi ingin melakukan pengembangan untuk mencari barang bukti. Hengki juga mengatakan klompotan 'red devil' merupakan residivis yang sudah keluar masuk penjara sebanyak 4 kali.
"Atas kerja sama dengan Polsek Depok, kita berhasil tangkap para pelaku di Serang. Pelaku yang ditembak Bahrudin alias Bahar (40) terluka tembak di dada dan Heri Doni bin Abdul Rahmad (35) luka tembak di rusuk dan di dada. Yang masih hidup Ahmad Asrori bin Cecep (38)," kata Hengki dalam press rilis di Polres Jakarta Barat, Senin (28/1/2013).
Hengki menjelaskan klompotan 'red devil' dalam beraksi selalu menggunakan mobil Swift Merah B 1342 OP dengan tulisan Red Devil. Menurut Hengki, polisi berhasil mengamankan 1 buah leter T, 1 buah Golok, 1 buah senpi rakitan, dan 1 buah senjata airsoft gun.
"Mereka selalu melakukan aksinya di tempat sepi. Dua orang tugasnya untuk bacok dan satu orang untuk mengedrop pelaku buat lakukan perampokan," ujarnya.
Hengki mengatakan jajarannya masih mengincar beberapa orang anggota kelompotan 'red devil' yang masih bebas. "Kita sudah berkoordinasi, 4 DPO lagi," imbuhnya
s.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar