Featured Video

Rabu, 12 Oktober 2011

Kualitas Pemain Muda Indonesia Tak Kalah


Mohammad Hilmi Faiq/KOMPAS
Tim SSB Hasanuddin Makassar tiba di Bandara Internasional Madrid Barajas, Spanyol pada Rabu (5/10/2011) pukul 15.30 waktu setempat atau sekitar pukul 20.30 WIB. Mereka akan mengikuti Danone Nations Cup 2011.

JAKARTA, KOMPAS.com  Pengalaman tim U-12 SSB Hasanuddin menjadi wakil Indonesia di kompetisi Danone Nations Cup 2011 di Madrid, Spanyol, 5-9 Oktober, memberikan kepercayaan diri. Pelatih Amirullah mengaku kualitas pemain muda Indonesia tak jauh berbeda dengan pemain muda negara lain.

"Kualitas pemain dari seluruh negara hampir merata," katanya dalam keterangan pers di Bellagio, Rabu (12/10/2011).
Amirullah mengatakan, anak-anak asuhannya mengalami peningkatan teknik ketika menjalani pertandingan demi pertandingan, mulai dari Grup F ketika menghadapi Meksiko, Ceko, China, dan Cile, hingga dalam perebutan tempat terbaik dari tim-tim peringkat bawah ketika menghadapi Perancis, Selandia Baru, Aljazair, dan Guatemala.
Dalam laga grup, Indonesia tak pernah kebobolan lebih dari satu gol. Begitu pula dari perebutan tempat terbaik tim-tim peringkat bawah. Kiper andalan mereka, Kurnaim, pun akhirnya dinobatkan sebagai kiper terbaik kedua dengan total kebobolan hanya empat gol sepanjang pertandingan yang digelar di Stadion Santiago Bernabeu, kandang tim sepak bola tersohor Real Madrid. Mereka pun bisa menyarangkan tujuh gol sepanjang pertandingan.
Perolehan ini pun menempatkan Indonesia di peringkat ke-33. Memang, mereka tak mampu mengulang prestasi perwakilan Indonesia sebelumnya yang mampu mencapai babak 16 besar di kompetisi yang sama di Afrika Selatan. Namun, Amirullah menilai permainan anak-anak Makassar ini mampu mengimbangi kemampuan lawan yang rata-rata memiliki postur tubuh lebih besar dan tinggi.
Selain itu, Amirullah merasakan beberapa kendala eksternal yang agak mengganjal langkah mereka, yaitu cuaca yang dingin dan makanan. Suhu Madrid, lanjutnya, sempat mencapai 8-12 derajat celsius ketika mereka harus bermain. Menurut Amirullah, anak-anak tidak terbiasa bermain di tengah cuaca demikian. Bahkan, beberapa kali mereka harus mengenakan jaket tebal dan kupluk.
"Kami kesulitan karena kedinginan. Pada saat bertanding pakai kaus tangan, kupluk," kata kapten tim, Asnawi.
Selain cuaca, faktor makanan juga memengaruhi penampilan mereka. Amirullah mengatakan, sebagian besar anak asuhannya berasal dari kampung atau kota kecil. Mereka tidak terbiasa dengan makanan-makanan Eropa.
Amirullah berharap faktor-faktor ini bisa diantisipasi dengan lebih baik oleh tim-tim yang akan mewakili Indonesia ke depannya.
Teman dan bahasa baru
Selain teknik yang makin baik, anak-anak juga mengaku gembira karena mendapat teman baru dan belajar bahasa asing yang tidak mereka ketahui sebelumnya.
"Senang, di sana kita dapat banyak teman dari negara lain, juga belajar bahasa Spanyol, misalnya kalau selamat pagi buenos días, terima kasih itu gracias, kalau hai hola," ungkap Faturrachman.
Kompetisi ini dimenangkan oleh tim U-12 asal Brasil. Tim dari Negeri Samba itu berhasil menaklukkan tim remaja Thailand dengan angka telak 4-0.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar