Featured Video

Sabtu, 29 Oktober 2011

TNI kembali terlibat baku tembak di Papua


Baku tembak kembali pasukan TNI dan kelompok bersenjata di kawasan penambangan PT Freeport, Sabtu (29/10) pagi.
Patroli TNI di kawasan tambang PT Freeport Papua kembali terlibat baku tembak dengan kelompok bersenjata, demikian keterangan polisi.
Tidak ada korban meninggal atau luka-luka akibat baku tembak ini.
Baku tembak itu, menurut keterangan polisi, terjadi pada Sabtu (29/10) pagi, saat aparat TNI berpatroli di mile 36 di kawasan tambang PT Freeport.

"Lalu terdengar suara tembakan dari dalam hutan menembaki patroli anggota TNI," kata Juru Bicara Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Wachyono, Sabtu (29/10).
Aparat TNI kemudian membalas tembakan yang diarahkan ke arah hutan. Upaya pengejaran sempat dilakukan, tetapi tidak membuahkan hasil.
Dalam dua pekan terakhir, telah terjadi rentetan penembakan yang dilakukan kelompok bersenjata di Papua, yang menurut polisi, mengakibatkan sedikitnya 8 orang tewas, diantaranya Kapolsek Puncak Jaya, AKP Dominggus Oktavianus Awes (24/10) serta 2 orang pegawai Freeport dan satu orang warga sipil (14/10).

Tambah pasukan polisi

Keterangan resmi polisi pada Kamis (27/10) menyebutkan, ada penambahan pasukan Brimob sejumlah 282 orang di wilayah rawan keamanan di Propinsi Papua
Mereka antara lain ditugaskan untuk mengejar para pelaku penembakan, yang menurut pemerintah Indonesia diduga sebagai kelompok separatis.
Keterangan pejabat polisi di Mabes Polri menyebutkan, kelompok penyerang ini terkait dengan penyelenggara Kongres Rakyat Papua, dua pekan lalu yang dibubarkan aparat.
Meskipun demikian, menurut Menko Polkam Djoko Suyanto, tidak ada peningkatan status keamanan di Papua.
"Lalu terdengar suara tembakan dari dalam hutan menembaki patroli anggota TNI"
Juru Bicara Polda Papua Komisaris Besar Polisi Wachyono
"Tapi (ada) peningkatan kewaspadaan," kata Djoko Suyanto, Senin (24/10) lalu.
Situasi Papua terus bergolak setidaknya dalam dua bulan terakhir. Aparat mengakui selain jumlah personil terbatas, medan di Papua yang berat menyulitkan operasi keamanan.
Namun penambahan pasukan, strategi yang kerap dipakai ditengah situasi rusuh, sudah berkali-kali dikritik gagal menciptakan situasi aman.
Upaya memperbaiki komunikasi Jakarta-Papua yang selama ini dilakukan, juga dianggap banyak pengamat belum berhasil dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar