Featured Video

Senin, 02 Januari 2012

Pembangunan Kawasan Ngarai Sianok Dimulai


DUA KEPALA DAERAH BEKERJASAMA
BUKITTINGGI, Walikota Bukittinggi dan Bupati Agam menandatatangani perjanjian pelaksanaan pembangunan kawasan destinasi wisata Ngarai Sianok.

Walikota Bukittinggi Ismet Amzis, Bupati Agam Indra Catri serta Ketua Masyarakat Rantau Peduli dari Jakarta, Aizirman Djusan, disaksikan Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring, menan­data­ngani perjanjian pelaksanaan pembangunan kawasan Des­tinasi Wisata Ngarai Sianok, saat malam pergantian tahun 2011-2012 di kediaman Walikota Belakang Balok Bukittinggi, Sabtu (31/12/) malam.
Pada acara  penanda tanga­nan yang juga disaksikan seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kota itu, kedua kepala daerah  me­nga­takan, malam pergantian tahun ini merupakan babak baru dalam upaya membangun Bukit­tinggi dan Agam ke depan, se­telah pelaksanaan Peraturan Pe­merintah (PP) Nomor 84 Tahun 1999 yang lebih dikenal dengan PP 84/99, menemui jalan buntu.
Wako Ismet Amzis meng­ungkapkan, karena pesatnya pertumbuhan ekonomi, perda­gangan, pariwisata, pendidikan serta kota pelayanan jasa kesehatan, pemerintah dan masyarakat membutuhan perlua­san kota untuk pembangunan ber­bagai infrastrutur dan fasilitas lain­nya demi kesejahteraan ma­syarakat Bukittinggi - Agam yang telah ditetapkan melalui PP 84/99.
“Namun setelah 13 tahun ber­lang­sung, PP 84/99 itu belum juga terlaksana dan entah kapan akan terwujud. Sementara kebutuhan masyarakat akan pembangunan sudah mendesak. Maka, malam ini merupakan sejarah bagi kedua daerah un­tuk sama–sama membangun, de­mi kesejatahteraan masyara­kat kita,” ujarnya.
Sementara Indra Catri bera­lasan, tidak terlaksananya PP 84/99 hingga kini, karena jika dilaksanakan akan melukai salah satu urat syaraf rang Agam. Namun ia tak menjelaskan lebih lanjut urat syaraf mana yang bakal terluka. “Maka kerjasama antar daerah dalam pelaksanaan pembangunan demi kesejahteran masyarakat kedua daerah meru­pakan salah satu jalan yang dapat kita tempuh,” ujarnya, sambil berjabat tangan erat dan memeluk mesra Ismet Amzis, yang disambut applaus hadirin.
Perjanjian kerjasama pemba­ngunan yang ditandangani, kata ketua panitia pembangunan dari Masyarakat Rantau Peduli  Aizirman Djusan, yakni renovasi jalan dan jembatan Koto Gadang serta kawasan objek wisata Janjang Saribu. Dana pemba­ngunannya diperoleh dari urang awak yang telah sukses diran­tau seperti pengusaha serta pejabat tinggi (menteri).
Pelaksanaan pembangunan, lanjutnya, atas dasar usulan Indra Catri dan Ismet Amzis ketika bertemu dengan Menko­minfo Tifatul Sembiring beberapa waktu lalu, karena dana APBD kedua daerah tak memungkinkan untuk itu.
Tujuannya, mere­novasi kembali jalan dan jem­batan akses Ateh Ngarai atau Panorama ke Koto Gadang, mengenang jasa-jasa pahlawan H. Agus Salim dengan mem­bangun monumen Agus Salim, memperomosikan kawasan itu menjadi salah satu destinasi wisata nasional dan interna­sional, melestarikan berbagai ragam warisan budaya setempat, menghidupkan kem­bali pere­konomian khsususnya penjualan hasil kerajinan serta memajukan kualitas pendidikan warga setempat.
Tifatul Sembiring  selaku ketua dewan penasehat dalam pelaksanaan pembangunan itu antara lain  mengatakan, setelah menerima masukan, langsung ia tindak lanjuti di Jakarta. Mayoritas urang awak yang sukses seperti pengusaha, pejabat tinggi serta yang menja­di menteri mendukung, sehingga kawasan Ngarai Sianok kelak bakal mirip tembok Cina.
Ia berharap sejak ditanda tangani perjanjian, pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan sebaik mungkin. (h/rdw).
haluan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar