Sabana eksotis yang cantik mengelilingi Ranu Kumbolo
Setelah heboh film '5 Cm.', banyak traveler yang mulai mencoba untuk mendaki puncak tertinggi di Pulau Jawa, Gunung Semeru. Gunung ini punya suhu yang amat dingin. Tapi jangan khawatir, sebab ada 6 cara untuk melawannya.
Mendaki menuju Puncak Mahameru memang bukan perkara mudah. Selain medan yang berat, titik tertinggi di Pulau Jawa ini punya suhu udara yang sangat dingin. Tapi, bukan berarti udara dingin tersebut tidak bisa dilawan. Disusun d'Traveler, Rabu (23/1/2013), ini dia 6 cara melawan dingin saat pendakian menuju Puncak Mahameru:
1. Bawa pakaian hangat
Yang pertama, pastinya bawalah baju hangat. Tapi, bukan sekadar hangat, bawalah pakaian yang ekstra hangat. Apalagi jika Anda yang berencana mendaki pada musim kemarau. Saat itu, suhu udara di pucak lebih dingin daripada musim hujan.
Yang paling penting adalah jaket, sarung tangan, dan kaus kaki. Perlu diingat, jangan menggunakan celana denim, karena akan sangat berat. Gunakan celana panjang kain yang cukup tebal, seperti celana cargo. Tentunya akan lebih baik lagi jika Anda menggunakan kemeja flanel tebal. Semua perlengkapan tersebut bisa membantu Anda tidur nyaman di malam hari.
2. Bawa sleeping bag
Sleeping bag adalah salah satu benda wajib yang harus Anda bawa kala mendaki Gunung Semeru. Kalau bisa, bawa yang paling tebal. Tak apa bawaan menjadi agak berat, asalkan badan Anda bisa hangat saat beristirahat nanti.
Ada beragam jenis sleeping bag dengan ketahanan dingin yang berbeda-beda. Belajar dari pengalaman saya saat itu yang membawa sleeping bag dengan daya tahan dingin yang rendah, alhasil dingin pun menjadi teman saat malam hari. Udara di atas sangat dingin, bahkan daun saja berselimut es pada pagi hari.
3. Bawa slayer
Hardtop atau mobil berpenggerak 4 roda yang biasa digunakan pendaki untuk menuju Ranu Pane biasanya tak beratap. Saat itu, debu tebal akan mengganggu pernapasan dan pengelihatan Anda untuk menyaksikan pemandangan. Jadi, jangan lupa bawa slayer atau kain untuk menutup hidung.
Selain itu, kain ini juga bisa digunakan untuk menutup leher saat udara dingin di puncak nanti. Jika tidak ditutup, udara yang super dingin bisa buat hidung kita menghitam lho.
4. Dirikan tenda di area yang pas
Bercermin dari perjalanan saya, Anda sebaiknya mendirikan tenda di tempat minim angin. Kesalahan saya, tenda didirikan di tempat yang sangat terbuka. Di sana tidak ada benda atau tumbuhan yang bisa melindungi tenda kami dari angin dingin. Maka ketika mendirikan tenda, carilah tempat yang banyak pepohonan kokoh, semak-semak, atau di balik batu besar. Hal ini akan mengurangi suhu dingin pada malam hari.
5. Bawa tabung oksigen
Selain tentunya obat-obatan, tabung oksigen kecil juga wajib Anda bawa. Hal ini sangat penting, karena perbedaan ketinggian menyebabkan kadar oksigen semakin sedikit. Terutama bagi Anda yang mengidap asma atau penyakit pernapasan lainnya. Apalagi di Gunung Semeru terdapat gas beracun aktif yang dihasilkan di Puncak Mahameru. Cukup bawa tabung oksigen yang kecil, fleksibel, dan ringan dibawa ke mana-mana.
6. Surat keterangan sehat
Perlu diingat, untuk bisa mendaki Gunung Semeru, pendaki diharuskan melampirkan surat keterangan sehat dari instansi kesehatan. Biar tidak repot, cek dulu kesehatan kalian di puskesmas dekat rumah sebelum berangkat. Lampirkan surat tersebut di pos perizinan Ranu Pane. Bisa saja sih kalian mendaki Gunung Semeru tanpa mengurus surat perizinan. Tapi jika hilang, tim SAR tidak bertanggung jawab untuk mencari Anda.
Semoga 6 cara tersebut bisa membantu Anda menaklukkan dingin selama pendakian menuju Puncak Mahameru di Gunung Semeru. Tetap berhati-hati dan selamat mendaki!
Mendaki menuju Puncak Mahameru memang bukan perkara mudah. Selain medan yang berat, titik tertinggi di Pulau Jawa ini punya suhu udara yang sangat dingin. Tapi, bukan berarti udara dingin tersebut tidak bisa dilawan. Disusun d'Traveler, Rabu (23/1/2013), ini dia 6 cara melawan dingin saat pendakian menuju Puncak Mahameru:
1. Bawa pakaian hangat
Yang pertama, pastinya bawalah baju hangat. Tapi, bukan sekadar hangat, bawalah pakaian yang ekstra hangat. Apalagi jika Anda yang berencana mendaki pada musim kemarau. Saat itu, suhu udara di pucak lebih dingin daripada musim hujan.
Yang paling penting adalah jaket, sarung tangan, dan kaus kaki. Perlu diingat, jangan menggunakan celana denim, karena akan sangat berat. Gunakan celana panjang kain yang cukup tebal, seperti celana cargo. Tentunya akan lebih baik lagi jika Anda menggunakan kemeja flanel tebal. Semua perlengkapan tersebut bisa membantu Anda tidur nyaman di malam hari.
2. Bawa sleeping bag
Sleeping bag adalah salah satu benda wajib yang harus Anda bawa kala mendaki Gunung Semeru. Kalau bisa, bawa yang paling tebal. Tak apa bawaan menjadi agak berat, asalkan badan Anda bisa hangat saat beristirahat nanti.
Ada beragam jenis sleeping bag dengan ketahanan dingin yang berbeda-beda. Belajar dari pengalaman saya saat itu yang membawa sleeping bag dengan daya tahan dingin yang rendah, alhasil dingin pun menjadi teman saat malam hari. Udara di atas sangat dingin, bahkan daun saja berselimut es pada pagi hari.
3. Bawa slayer
Hardtop atau mobil berpenggerak 4 roda yang biasa digunakan pendaki untuk menuju Ranu Pane biasanya tak beratap. Saat itu, debu tebal akan mengganggu pernapasan dan pengelihatan Anda untuk menyaksikan pemandangan. Jadi, jangan lupa bawa slayer atau kain untuk menutup hidung.
Selain itu, kain ini juga bisa digunakan untuk menutup leher saat udara dingin di puncak nanti. Jika tidak ditutup, udara yang super dingin bisa buat hidung kita menghitam lho.
4. Dirikan tenda di area yang pas
Bercermin dari perjalanan saya, Anda sebaiknya mendirikan tenda di tempat minim angin. Kesalahan saya, tenda didirikan di tempat yang sangat terbuka. Di sana tidak ada benda atau tumbuhan yang bisa melindungi tenda kami dari angin dingin. Maka ketika mendirikan tenda, carilah tempat yang banyak pepohonan kokoh, semak-semak, atau di balik batu besar. Hal ini akan mengurangi suhu dingin pada malam hari.
5. Bawa tabung oksigen
Selain tentunya obat-obatan, tabung oksigen kecil juga wajib Anda bawa. Hal ini sangat penting, karena perbedaan ketinggian menyebabkan kadar oksigen semakin sedikit. Terutama bagi Anda yang mengidap asma atau penyakit pernapasan lainnya. Apalagi di Gunung Semeru terdapat gas beracun aktif yang dihasilkan di Puncak Mahameru. Cukup bawa tabung oksigen yang kecil, fleksibel, dan ringan dibawa ke mana-mana.
6. Surat keterangan sehat
Perlu diingat, untuk bisa mendaki Gunung Semeru, pendaki diharuskan melampirkan surat keterangan sehat dari instansi kesehatan. Biar tidak repot, cek dulu kesehatan kalian di puskesmas dekat rumah sebelum berangkat. Lampirkan surat tersebut di pos perizinan Ranu Pane. Bisa saja sih kalian mendaki Gunung Semeru tanpa mengurus surat perizinan. Tapi jika hilang, tim SAR tidak bertanggung jawab untuk mencari Anda.
Semoga 6 cara tersebut bisa membantu Anda menaklukkan dingin selama pendakian menuju Puncak Mahameru di Gunung Semeru. Tetap berhati-hati dan selamat mendaki!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar