Featured Video

Rabu, 28 September 2011

Angin Puting Beliung Landa Dharmasraya


28 RUMAH, 2 MASJID RUSAK BERAT
Angin puting beliung merusak puluhan rumah dan dua masjid di Dharmasraya. Pohon-pohon juga banyak yang tumbang. Pemda setempat siap membantu warga yang mengalami musibah.

DHARMASRAYA, HALUAN — Angin pu­ting beliung dan hujan es kembali me­landa daerah Sumbar. Setelah Pa­yakumbuh dan Kabupaten Lima­puluh Kota, Selasa (29/9) kemarin Nagari Sialanggauang Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya yang jadi sasaran. Akibatnya, sedikitnya 28 rumah dan dua masjid mengalami rusak berat.
Menurut salah seorang warga Jorong Ko­to Simpang Ampekbaleh Azwardi,  pe­ristiwa angin puting beliung dan hujan es itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Awal­nya hujan deras mengguyur nagari ter­sebut, kemudian disertai angin sangat ken­cang dan hujan es sekira sebesar ujung jari tangan orang dewasa. Badai dan angin kencang itu berlangsung se­kitar setengah jam.
“Seumur hidup saya baru kali ini menyaksikan hal sedahsyat ini. Saya dari dalam rumah langsung berlari keluar bersama keluarga. Saya lihat pohon banyak yang tumbang yang juga menimpa rumah saya,” ungkap Azwardi yang tampak masih trauma.
Sementara tetangganya, Isawati juga mengalami kerusakan parah pada rumahnya. Rumah Isa rusak berat pada bagian atapnya karena terjangan angin puting beliung, tidak terkena reruntuhan pohon.
Umumnya rumah-rumah warga yang rusak akibat angin puting beliung terbuat dari kayu. Tak tahan diterpa angin yang begitu kencang.
Rumah penduduk yang banyak mengalami kerusakan berat terdapat di Jorong Tarantang Nagari Sialang­gaung. Di Jorong ini setidaknya 17 rumah mengalami rusak berat. Selain itu satu Masjid Taqwa pada tiga buah kubahnya runtuh diterjang badai. Tanaman milik warga seperti pohon durian, kelapa, pinang banyak yang tumbang.
Dari pantauan Haluan, di Jorong Tarantang, satu buah pohon durian besar tumbang dan menimpa satu rumah milik Ali, sehingga rumah tersebut terbelah menjadi dua, dan pada rumah milik Rosmiati porak­poranda ditimpa dua pohon kelapa dan satu pohon ambacang, sehingga atap rumah permanen itu hancur dan berserakan.
Menurut walinagari setempat, di Jorong Koto Simpang Ampekbaleh terdapat sembilan rumah rusak berat dan satu buah Masjid Ihsan, dan tanaman milik warga banyak yang tumbang
Tidak ada korban jiwa dari peristiwa alam ini, hanya satu anak berusia lima tahun sempat pingsan selama dua jam, dan telah sadarkan diri setelah dirawat di Puskesmas setempat.
Wakil Bupati Dharmasraya Syafruddin R yang langsung menin­jau ke lokasi menyebutkan, warga yang mengalami musibah agar bersabar. Pemda akan membantu perbaikan rumah yang rusak nanti. “Dengan cuaca ekstrim ini diharap­kan masyarakat waspada, jika masih ada pohon yang tinggi dan dapat membahayakan agar dipangkas saja, kita tidak tahu bencana serupa bisa datang kembali,” ujar Wabup.
Ia minta Walinagari Sialang­gauang bersama camat Koto Baru agar secepatnya mendata seluruh rumah yang terkena musibah untuk dila­porkan ke Pemda. Dari data tersebut pemda akan memberikan bantuan untuk meringankan beban warga yang mengalami musibah tersebut.
Senada dengan Wabup, Ketua DPRD Dharmasraya H. Rudi Harto­no yang turun langsung menyang­sikan musibah itu menyebutkan, setelah menerima laporan dari walinagari beserta camat nanti, dalam waktu dekat akan diberikan bantuan. Ia juga mengharapkan masyarakay waspada mengingat cuaca ekstrim. (h/fma)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar