Featured Video

Minggu, 09 Oktober 2011

GUDANG SPRING BED DAN RUMAH GADANG TERBAKAR


PADANG, HALUAN—Dua peristiwa kebakaran terjadi di Sumatera Barat sepanjang Sabtu (8/10) kemarin. Di Padang, sebuah gudang pro­duksi spring bed PT Cami milik Yohannes Yosep, habis dilalap si jago merah di Jalan By Pass, Kilometer 12, Kelu­rahan Pampangan, Kecamatan Lubuk Begalung. Sedangkan  di Kota Solok rumah gadang berukir yang hangus terbakar.

Kebakaran gudang spring bed terjadi sekitar pukul 08.15 WIB. Akibat kebakaran ter­sebut salah satu karyawan perusahaan terpaksa dibawa ke Rumah Sakit M Djamil Padang untuk mendapatkan perawatan. Dia banyak menghirup asap kebakaran.
Salah satu saksi Rio di lokasi kejadian mengatakan, sebelum kejadian kebakaran tersebut para karyawan sedang bekerja. Kemudian tiba-tiba terdengar suara ledakan di gudang produksi. Setelah mendengar suara ledakan dia dan karyawan lain bergegas ke luar untuk me­nyela­matkan diri. Kemudian terlihat asap hitam membu­bum­bung tinggi disertai api ke atas dari gudang perusahaan itu.
“Saya tidak tahu secara pasti penyebab terbakarnya gudang produksi spring bed  PT. Cami,” kata Rio.
Dilanjutkannya, salah satu masyarakat yang berada di lokasi kejadian menghubungi pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang dan pihak kepolisian. Sebelum petugas tersebut datang karya­wan dan masyarakat berusaha memadamkan api di gudang produksi dengan air seadanya.
Namun usaha mereka tidak berhasil untuk menjinakkan api tersebut, karena api terus membesar dan membakar gudang produksi spring bed PT. Cami. Tak lama kemudian, petugas pun tiba di lokasi kejadian dan langsung me­madamkan api.
“Saat memadamkan api yang te­lah besar itu, ada salah satu karya­wan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dan saya pun belum tahu namanya. Diduga, karyawan tersebut terlalu banyak menghirup asap hitam,” jelasnya.
Kepala Dinas Damkar Kota Padang Budhi Damkar menye­butkan, setelah mendapatkan lapo­ran adanya kebakaran pihaknya langsung mengintruksikan kepada anggotanya untuk memadamkan api ke lokasi tersebut. “Kami menurunkan tujuh unit armada Kota Padang dan ditambah satu unit dari PT Pelindo dengan personil 35 orang untuk mema­damkan api,” ujar Budhi.
Dijelaskannya, saat mema­dam­kan api pihaknya mengalami kendala, dimana di lokasi kejadian banyak terdapat bahan yang mudah terbakar dan meledak, sehingga petugas berhati-hati untuk memadamkan api tersebut, karena sangat memba­hayakan bagi petugas dilapangan.
Kemudian petugas berhasil menjinakkan api tersebut sekitar dua jam lebih. Akibat kejadian ini Yohannes mengalami kerugian materil sekitar Rp1 miliar.  ”Di­duga penyebab peristiwa kebakaran tersebut adalah korsleting dari salah satu mesin genset di gudang pro­duksi spring bed,” ungkapnya.
Sementara itu Kanit III SPKT Polresta Padang Ipda Agus Rusdi Sukandar mengungkapkan, setelah petugas Damkar berhasil menjinak­kan api, maka Tim Indentifikasi Polresta Padang melakukan identi­fikasi lokasi tersebut.
“Hingga saat ini petugas masih melakukan penyelidikan dan pengem­bangan lebih lanjut terkait kasus kebakaran ini. Dugaan sementara yaitu korsleting mesin genset,” jelas Rusdi.
Peristiwa kebakaran di perusa­haan tersebut mejadi tontotan bagi masyarakat dan bagi pengendara jalan yang tengah melintasi kebakaran itu, sehingga arus lalu lintas menjadi macet. Kemudian Petugas Lantas Polresta Padang berusaha mengatur lalu lintas agar tidak terjadinya kemacetan dan tidak mengganggu petugas yang tengah bekerja.
Rumah Gadang Ludes
Rumah gadang berukir milik Wan di jalan utama Solok-Singkarak Kelurahan VI Suku Kota Solok lebih kurang 200 meter dari Pasar Solok sekitar pukul 15.30 kemarin juga hangus terbakar. Akibatnya, rumah adat itu hanya tinggal puing-puingnya saja.
Peristiwa kebakaran di siang bolong itu sempat membuat panik warga yang berada di sekitar rumah itu. Pasalnya, lokasi kebakaran berada pada padat pemukiman dan juga warung-warung yang menjual besin dan minyak tanah.
Keterangan yang dihimpun Ha­luan di lokasi kebakaran menyebut­kan, rumah milik orangtua Wan, Hj Nurani (almarhum) itu pada saat kejadian hanya ditunggui Lis menan­tunya. Pada hari-hari biasa ada 3 orang anak kos di rumah itu, namun karena hari Sabtu, anak kos pulang kampung. Sementara Lis berada di rumah bawah yang juga bertalian dengan rumah gadang.
Saat itu, Lis hendak bersiap-siap melaksanaan salat Asyar, tiba-tiba saja ada kepulan asap dari atas rumah yang sedang kosong itu. Lama kelamaan asap makin tebal, orang-orang yang melihat langsung ber­teriak menyebut ada api dan keba­karaan.
Tak ayal, dalam tempo 15 menit masyarakat berhamburan ke luar rumah memberikan pertolongan menjinakkan api. Begitu juga mobil unit kebakaran dari Balaikota Solok yang hanya berjarak 300 meter dari lokasi juga meluncur menyemburkan air. Usaha yang dilakukan masya­rakat bersama mobil unit tak mampu menjinakkan api. Api malah makin membesar. Tapi masih untung, api tidak melebar ke rumah yang ada di sampingnya.
Beberapa orang pemilik rumah di sekitar kebakaran terpaksa mengeluarkan isi rumahnya untuk diselamatkan, kalau-kalau api tak bisa dikendalikan.  “ Kami cemas dan terpaksa mengungsikan isi rumah ke rumah tetangga,” ujar Riki, salah seorang pemilik rumah di sekitar kebakaran.
Sementara pemilik rumah hanya bisa meratap dari kejauahan, karena tak satupun barang-barang bisa diselamatkan. Api terus bergelora membakar rumah yang terbuat dari kayu itu, hanya dalam hitungan menit, rumah adat berukir itu sudah jadi abu.
Kapolres Kota Solok Lutfi Martadian melalui Kapolsekta Yuswawi yang dikonfirmasi sore kemarin mengatakan, asal api masih dalam penyelidikannnya karena ada 2 versi, pertama dari api kompor dan kedua hubungan pendek. Untuk memastikan dilakukan penyelidikan dulu. Termasuk kerugian belum bisa dihitung. (h/nas/alf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar