Featured Video

Kamis, 13 Oktober 2011

JADWAL LIGA PRIMA AMBURADUL


PADANG, HALUAN — PSSI agaknya harus belajar lagi menyusul jadwal pertandingan sekelas Liga Indonesia yang kini disebut Liga Prima Indonesia.

Dari jadwal yang telah di­layangkan pengelola Liga Prima Indonesia, beberapa klub men­dapatkan jadwal aneh, dalam sehari melakoni dua laga se­kaligus. Hal ini ternyata juga dialami tim kebanggan urak awak,  Semen Padang dan Per­siba Balikpapan.
“Kita sudah terima jadwalnya. Silahkan saja nilai sendiri dari jadwal itu,”kata pelatih Semen Padang, Nil Maizar sebelum bertolak ke Bandung untuk melakoni pertandingan pembuka menghadapi Persib Bandung, Sabtu (15/10).
Namun, Nil mengelak untuk membeberkan lebih jauh atau menanggapi jadwal aneh tersebut. “Saya tak mau komentar soal itu,”kata Nil.
Dari copian data yang diterima Haluan, jadwal aneh yang harus dilakoni Semen Padang itu adalah pada 8 Januari 2012. Pada hari yang sama itu, Semen Padang “dipaksa” menghadapi per­tandingan home dan away se­kaligus. Di kandang, Semen Padang disiapkan untuk menjamu Bontang FC dan pada hari yang sama pula, Kabau Sirah juga harus melakoni laga dengan Persisam Putra Samarinda di Samarinda sana.
Masih soal jadwal bentrok. Persiba Balikpapan seperti dikutip dari tribunnews.com mengalami nasib seperti itu juga pada 8 Januari 2012. Saat itu, manajer Persiba Jamal Al Rasyid mereka harus bertanding meng­hadapi Persela Lamongan dan PSPS Pekanbaru. “Iya secara resmi kami sudah terima jadwal pertandingan dari PSSI. Tapi jadwalnya amburadul,” ujar Jamal.
Tentu kata Jamal, jadwal tersebut tidak masuk akal. Kondisi tersebut kata dia terjadi di hampir seluruh tim peserta kompetisi Liga Prima Indonesia. “Bayangkan saja dalam satu hari kami bermain dua kali dengan tim yang berbeda dan di tempat yang berbeda. Itu masuk akal tidak? Itu satu contoh saja. Hampir semua klub mengalami hal serupa,” tuturnya.
Tak hanya itu. Dari jadwal yang diterima Haluan Semen Padang ternyata juga mendapat “pemerasan” jadwal dimana harus melakoni enam laga away. Dari enam laga tersebut, saat tour Papua merupakan tour yang paling menyita waktu dan tenaga. Tour Papua ini diawali Semen Padang dengan menghadapi tuan rumah Persiwa Wamena, Minggu (29/1). Empat hari kemudian, anak asuh Nil Maizar ini sudah harus berlaga lagi menghadapi tim promosi, Persidafon Dafan­soro, Kamis (2/2) dan dua hari kemudian menantang juara bertahan, Persipura Jayapura, Sabtu (4/2).
Usai tour Papua, anak-anak bukik karang putiah ternyata tak pulang ke Padang, melainkan harus terus melawat ke Sulawesi. Kali ini yang dihadapinya adalah PSM Makassar pada Rabu (8/2) atau empat hari setelah meladeni pasukan Jacksen F.Tiago. Masih dalam jadwal away juga, Semen Padang ternyata harus melawat ke Jawa. Di sini, Semen Padang harus menghadapi Persija Jakarta pada Sabtu (18/2) dan empat hari kemudian harus bertanding lagi menghadapi Persibo Bojonegoro, di Jawa Timur sana.
“PSSI sepertinya tak mem­perhatikan kondisi fisik ataupun biaya yang harus dikeruk Semen Padang menghadapi tour away yang hampir berlangsung sebulan lamanya,”kata seorang pendukung Semen Padang, Irfan.
Ternyata, nasib serupa juga dialami PSMS Medan. Debutan baru di liga kasta tertinggi di Indonesia ini sangat padat, yakni tiga pertandingan dalam waktu tujuh hari. PSMS Medan akan mengarungi pertandingan perdana mereka dengan bertandang ke markas Persibo Bojonegoro pada 27 Novem­ber mendatang. Se­lanjut­nya tim berjuluk Ayam Kinantan itu kembali bertandang melawan Bontang FC pada 4 Desember, Persiba Bantul 8 Desember, dan Sriwijaya FC 10 Desember mendatang. Notabene, tim asal Sumatera Utara ini dalam seminggu harus melompat-lompat di tiga pulau, Kalimantan, Jawa dan Sumatera
Di satu sisi, kondisi tersebut cukup aman bagi PSMS Medan yang hingga saat belum me­lakukan persiapan konkret. Namun di sisi lain, padatnya jadwal bakal menyusahkan tim lantaran tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan pemulihan pemain.
“Memang jadwal itu cukup padat. Tentu sangat memengaruhi kondisi stamina pemain. Tim pelatih harus menyiasatinya dari sekarang. Tentunya di setiap pertandingan kami butuh pemain yang punya kondisi fisik prima. Permasalahan lain, bagaimana kami bisa membagi waktu reco­very-nya,” ujar asisten pelatih PSMS, Suharto AD.
Hal juga membikin bingung salah seorang pengamat sepakbola Prof. Dr. Syafruddin. Dosen Pendidikan Olahraga bidang kepelatihan Fakultas Ilmu Ke­olahragaan (FIK) Universitas Negeri Padang (UNP) ini me­ngungkapkan dengan jadwal yang demikian, sulit bagi sebuah tim untuk me-recovery pemainnya.
“Masa recovery yang ideal untuk pemain usai melakoni sebuah laga yakni dua kali 24 jam atau dua hari penuh. Dengan jadwal yang seperti ini, apalagi sebuah tim profesional tersebut harus melakoni dua laga dalam satu hari, jelas sangat janggal. Tidak hanya itu, pada laga away sebuah tim butuh beradaptasi dengan kondisi cuaca,” terangnya.
Sekretaris Putra Samarinda Ahmad Subhan saat berbincang dengan detiksport menilai jadwal dan pengaturan waktu per­tan­dingan dianggap tidak realistis, sosialisasinya pun terlalu mepet. Jadwal tersebut memuat 538 nomor pertandingan yang ber­langsung selama 45 minggu. Pertandingan terakhir dari Liga Prima Indonesia musim 2011/2012 berlangsung pada tanggal 15 Juli 2012.
Menurut Subhan, ditemukan sejumlah keganjilan dalam jadwal yang dirilis PT Liga Prima tersebut. Di antaranya, Persisam bertandang ke markas Persiraja Banda Aceh pada tanggal 7 Juli 2012. Namun sehari kemudian, 8 Juli 2012, Persisam menjadi tuan rumah menjamu Semen Padang di Stadion Segiri Sa­marinda. “Jadwalnya kacau. Apa iya, berlaga di Banda Aceh, sehari kemudian tanding di Samarinda jamu Semen Padang? Sedangkan dari Banda Aceh, mesti ke Medan untuk kemudian ke Jakarta dan ke Balikpapan (Kaltim),” ujar Subhan.
Saat diuji silang dengan copyan jadwal pertandingan Semen Padang yang ada di tangan Haluan, ternyata pada tanggal yang dimaksud Semen Padang justru tidak bertanding. Pada Selama Juli 2012 tersebut, Semen Pa­dang bertanding menghadapi PSPS Pekanbaru di Pekanbaru, Minggu (1/7) Persiba Bantul di Bantul pada Rabu (4/7) dan menjamu Arema di Padang pada Rabu (11/7). Lalu, tiga hari kemudian Kabau Sirah justru menghadapi tim asal Malang lainnya, Persema Malang di Malang. dan terakhir dijamu Persebaya Surabaya, 17 Juli 2011.(h/rio)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar