Featured Video

Selasa, 04 Oktober 2011

SALAH SANGKA, PEGAWAI PEMKO DIHUJANI DENGAN BATU-Padang


PADANG, HALUAN—Sejumlah pegawai Pemerintah Kota (Pemko) Padang dihujani batu oleh beberapa pedagang di Pasar Raya Padang, Senin (3/10). Mereka tak menyangka, tiba-tiba saja batu berterbangan ke arah mereka usai salat.
Penyerangan yang dilakukan pedagang ini, dipicu ulah pekerja proyek yang me­nem­patkan pagar seng di depan Pasar Inpres I. Pedagang me­ngira seng itu akan diperguna­kan untuk pemagaran Pasar Inpres II, III dan IV. Kema­rahan pedagang itu ditum­pahkan kepada pegawai Pemko Padang yang kebetulan banyak melintas di lokasi itu. Pegawai itu pun berlari terbirit-birit menghindar hujan batu.

Memang tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian ini karena jarak para pegawai Pemko Padang sangat jauh dengan pedagang, sehingga memungkinkan pegawai Pem­ko untuk melarikan diri.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Waktu itu, sejumlah pegawai Pemko Padang baru keluar dari musala yang berjarak sekitar 10 meter dari Pasar Inpres I yang baru, setelah melaksanakan salat Zuhur. Namun mereka dikejut­kan dengan hujan batu yang dilemparkan oleh sejumlah pedagang. Akibatnya, pegawai Pemko Padang itu lari terbirit-birit untuk menyelamatkan diri.
“Kejadiannya terlalu cepat dalam hitungan menit. Ketika terdengar suara ribut-ribut, saya sempat melihat banyak batu yang melayang ke arah kami. Saya hanya melihat sekilas, ada beberapa pedagang yang me­lem­par batu, tapi tidak jelas pedagang yang mana, karena waktu itu saya fokus untuk lari menyelamatkan diri,” ujar salah seorang pegawai Pemko Padang yang enggan disebut namanya dengan napas tersengal karena habis berlari.
Beberapa menit setelah kejadian, sejumlah petugas Satpol PP Padang datang ke lokasi kejadian. Tapi dengan alasan tidak memperkeruh suasana, petugas Satpol PP kemudian ditarik mundur dan ditempatkan untuk penga­manan Balaikota Padang.
Sementara itu, Ketua Ko­perasi Persatuan Peternak dan Pedagang Ayam (KP3A) Kota Padang Indra Kasman me­ngungkapkan, penyerangan itu bukan dilakukan oleh anggo­tanya yang berjualan di Pasar Inpres I yang baru.
“Saya tegaskan di sini, tidak ada satupun anggota kami yang terlibat dalam masalah ini. Mungkin pedagang lain, karena kabar yang saya dapat, pagar seng yang ditarok depan Pasar Inpres I yang baru adalah pagar seng yang akan digunakan untuk memagar Pasar Inpres II, III dan IV,” jelas Indra Kasman.
Kepala Dinas Pasar Raya Padang, Asnel mengatakan, pemagaran bangunan Inpres II, III dan IV Pasar Raya dila­kukan oleh pemenang tender, yakni PT Faiz Jaya.
“Pemerintah Kota Padang tidak ikut campur dalam hal pemagaran bangunan Inpres tersebut,” katanya.
Menurut ASnel, PT Faiz Jaya selaku pemenang tender sebesar Rp945,5 juta ingin secepatnya pembongkaran Inpres II, III dan IV dise­lesaikan.
“PT Faiz Jaya tidak ingin mengalami kerugian yang sangat besar ketika tender pembongkaran perusahan tersebut berjanji dapat menye­lesaikan selama 75 hari,” katanya.
Dia menambahkan, untuk pembangunan Inpres II,III dan IV tetap dilakukan setelah tidak ada hasil dari mediasi pedagang dengan Pemkot Padang. “Pem­bangunan Inpres II, III dan IV dengan anggaran sebesar Rp64,5 miliar harus segera dilakukan. Diperkirakan ba­ngunan fisik akan selesai sekitar dua tahun lebih,” ka­tanya.
Dia mengatakan, pemerin­tah sejak enam bulan lalu telah lama meminta pedagang untuk mengosongkan Inpres II, III dan IV. Namun banyak pe­dagang tak bersedia dan me­minta agar bangunan Pasar Inpres II,III dan IV tidak dibongkar.
Asnel menambahkan, ber­da­sarkan hasil uji kelayakan dilakukan Universitas Bung Hatta Padang, gedung Inpres yang rusak akibat gempa 30 Sepetember tidak layak lagi dipakai.
Hasil tersebut diragukan pedagang sehingga berdasarkan kesepakatan bersama dipilihlah Universitas Andalas sebagai pembandingnya dan hasilnya sama tim dari Universitas Andalas juga mengatakan pasar inpres II, III dan IV tidak layak.
“Dua hasil uji kelayakan tersebut sama, jadi tidak ada alasan pedagang untuk menolak pembongkaran,” kata Asnel.
Kericuhan pemagaran ba­ngunan Inpres II,III dan IV Pasar Raya Padang telah dua kali terjadi. Pertama pada September 2011 yang ber­akibat puluhan pedagang serta anggota Satpol PP Padang mengalami luka dan salah seorang kame­ramen TV lokal kena lemparan batu. (h/wan/ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar