Featured Video

Sabtu, 26 November 2011

HIPMI SUMBAR DUKUNG PEMBANGUNAN INDARUNG VI


PADANG, Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sumatera Barat mendukung pembangunan pabrik Indarung VI PT Semen Padang, karena akan memberikan efek ekonomi yang luar biasa bagi daerah dan dunia usaha.

“ Hipmi Sumbar mendukung pabrik baru ini didirikan segera, sebab investasi yang dilakukan akan meningkatkan peluang bagi dunia usaha di daerah ini,” kata Ketua Kompartemen 9 BPD Hipmi Sumbar, Andre Rosiadi, di Padang, Rabu.
Andre mengemukakan hal itu ketika bersilaturrahmi dengan jajaran direksi Semen Padang bersama 13 pengurus Hipmi Sumbar diterima Direktur Utama PT Semen Padang Munadi Arifin, Direktur Litbang dan Operasi Agus B Nurbiantoro, Sekre­taris Perusahaan Firdaus, dan Kepala Departemen Perbekalan Sunardi.
Menurut dia, setiap ada investasi ten­tu ada peluang bagi dunia usaha, dan pembangunan Pabrik Indarung VI yang menelan dana Rp3 triliun akan memberikan efek ekonomi yang besar.
“Karena itu, Hipmi mendukung sepenuhnya agar pembangunan pabrik ini dapat dimulai pelaksanaannya,” kata dia.
Pada kesempatan itu, Dirut PT Semen Padang, Munadi Arifin mengatakan, saat ini kapasitas produksi Semen Padang mencapai enam juta ton per tahun.
Namun pada pertengahan 2012 kapasitas produksi PT Semen Padang akan berada di bawah PT Semen Tonasa yang merupakan grup yang sama.
Ia menyebutkan, saat ini kapasitas produksi PT Semen Gresik 10 juta ton per tahun, Semen Padang 6 juta ton per tahun, dan PT Semen Tonasa Rp4 juta ton per tahun.
Tahun depan, PT Semen Gresik akan mengoperasikan pabrik baru dengan kapasitas 2,5 ton sehingga total produksi menjadi 12,5 juta ton per tahun.
Sementara, PT Semen Tonasa juga akan mengoperasikan pabrik baru dengan kapasitas 2,5 juta ton, sehingga total produksi menjadi 6,5 juta ton per tahun.
Karena itu, pembangunan pabrik Indarung VI menjadi kebutuhan yang prioritas untuk meningkatkan kapasitas produksi, kata dia.
Selain itu, Munadi juga mengatakan,pangsa pasar PT Semen Padang terus mengalami penurunan karena peningkatan kebutuhan semen yang tidak dapat dipenuhi.
Dua tahun lalu, pangsa pasar Semen Padang di Sumatera mencapai 49 sampai 50 persen, dan saat ini kapasitas Semen Padang hanya 45 persen.”Itu artinya, pertumbuhan permintaan lebih tinggi dari kemampuan menyuplai, jika tidak ada penambahan pabrik baru pangsa pasar Semen Padang akan terus turun,” kata dia.
Sementara Direktur Litbang dan Operasi PT Semen Padang, Agus Boing Nurbiantoro mengemukakan, ke depan pertumbuhan permintaan semen di Indonesia akan terus meningkat.
Karena itu, dia berharap semua pihak di Sumbar termasuk HIPMI dapat mendukung pembangunan pabrik Indarung VI agar segera terwujud.
Dia mengatakan, di berbagai tempat industri semen merupakan promotor perekonomian, karena rantai bisnisnya yang panjang melibatkan banyak pihak mulai dari proses tambang, distribusi, transportasi, dan lainnya. “Saat ini saja keberadaan PT Semen Padang telah menyerap tenaga kerja mencapai 300 ribu orang,” kata dia.
Pembangunan pabrik Indarung VI PT Semen Padang saat ini terkendala pembebasan tanah 412 hektare di Bukit Karang Putih.
Hal itu disebabkan belum dibahasnya Perda RTRW Provinsi Sumbar, dan Perda RTRW Kota Padang serta belum keluarnya AMDAL di Kota Padang.
Jika pabrik ini beroperasi, akan menyerap tenaga kerja baru sebanyak 2.000 orang atau merekrut tenaga kerja langsung sebanyak 1.000 orang dan menambah perputaran uang sebesar Rp10 triliun per tahun.
Kemudian, akan meningkatkan pajak dan deviden kepada daerah dan negara sebesar Rp300 miliar, dan pembahan dana CSR Rp10 miliar.
Selama ini, perputaran uang dengan kehadiran PT Semen Padang mencapai Rp15 triliun per tahun, pajak dan deviden pada negara Rp900 miliar serta kontribusi pada negara dan daerah sebesar Rp1 triliun. (h/ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar