Featured Video

Selasa, 15 November 2011

Sicincin-Malalak Belum Bisa Dilewati



Malalak -
Memasuki hari kesepuluh, jalur alternatif Sicincin Malalak masih belum bisa dilewati. Selama itu pula masyarakat setempat menempuh Lembah Anai menuju Bukittinggi dan sekitarnya.
Sementara, untuk mengatasi persoalan tersebut Pemerintah Provinsi Sumbar bersama Pemkab Agam baru berencana mencari solusi.
Dari delapan titik longsor sejak dua minggu lalu, petugas baru membersihkan empat titik. Longsor kali ini dinilai lebih parah dari longsor sebelumnya.
Panjang material longsor pada masing-masing titiknya berbeda, mulai dari lima meter hingga 200 meter, dengan ketinggian antara dua meter hingga lima meter.
Material longsor itu terdiri dari tanah lumpur, bebatuan dan sedikit pepohonan.
Meski tergolong parah, namun hanya ada satu unit alat berat berukuran sedang yang diturunkan untuk membersihkan material longsor. Padahal di beberapa titik longsor itu, terdapat bebatuan berukuran besar yang sulit dibersihkan oleh petugas.
Bupati Agam Indra Catri yang dihubungi wartawan mengatakan, pemkab telah duduk bersama dengan pemprov untuk mengatasi permasalahan jalur Sicincin-Malalak yang terus dilanda longsor.
“Solusi alternatif memang dibutuhkan untuk mengatasi jalur Simaka yang sering dilanda longsor. Saat ini ada beberapa alternatif yang masih dibicarakan, seperti pemotongan perbukitan di kawasan longsor, atau pembuatan jalur baru untuk di kawasan Malalak,” ujar Indra Catri.
Menurut Indra Catri, solusi alternatif tersebut masih tahap pembicaraan awal dan belum menetapkan langkah-langkah konkrit yang akan dilakukan, karena semua rencana tersebut pastilah membutuhkan dana yang besar yang perlu dibicirakan secara serius.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, longsor terjadi disejumlah titik di malalak, Matur dan Palupuah Kabupaten Agam. Akses jalan Sicincin-Bukittinggi via Malalak terputus karena tertutup material longsor. lima titik longsor terdapat di Kecamatan Malalak, satu titik di Kecamatan Matur dan sejumlah lainya disepanjang di kawasan nan Tujuah, Kecamatan Palupuah.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam sejumlah bencana yang disebabkan oleh intensitas hujan yang cukup tinggi tersebut.
Titik longsor terparah di antaranya terdapat di kawasan, Ampuah Jorong Limau Badak, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malak, Agam. Longsor yang terjadi akibat tingginya curah hujan dan kemiringan tebing yang cukup tajam.
Di Ampuah, Jorong Limau Badak tersebut, material longsoran menimbun ladang kayu manis milik warga. Bentangan timbunan longsor diperkirakan hingga 30 meter dengan kubikasi sekitar 2.500 material timbunan berupa tanah.
Selain itu longsor juga terjadi di kawasan Caruak, jorong Campago, Nagari Malalak Utara. Meski skjala nya lebih kecil. Namun material lonsoran menimbun bandar di bawah tebing.
Longsor juga terjadi di kawasan Kayumati, Jorong Limau Badak, Malalak Timur. Peristiwa itu menyebabkan pemasangn batu baronjong sebagai penahan badan jalan patah. (107/303)(singgalang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar