Featured Video

Sabtu, 04 Februari 2012

Hotel Grand Kartini “Disegel”


BUKITTINGGI,  Puluhan ormas Islam yang terdiri dari Front Pembela Islam (FPI), Mejelis Mujahidin Indonesia (MMI) dan Aliansi Paderi Indonesia, Jumat (3/2) kemarin, menyegel Hotel Grand Kartini.

Hotel milik Gunawan Hu­sein, yang telah terlanjur dikeluarkan izinnya oleh Wali­kota Bukittinggi itu, dibangun persis di depan mihrab Mas­jid Nurul Haq di Jalan Teunku Umar, dan saat ini hampir selesai dibangun.
Aksi penyegelan dilakukan seusai salat JUmat, sebagai bentuk sikap penolakan terha­dap pembangunan hotel ter­sebut.
Penyegelan itu dilakukan ormas Islam sebagai peri­ngatan terakhir terhadap pemilik hotel sekaligus men­desak walikota untuk segera mencabut izin bangunan hotel tersebut.
Jika tidak di­indah­kan, massa mengancam akan ter­jadi banjir darah di Bukit­tinggi dan mereka mengaku siap untuk perang.
Sebab menurut ormas Islam itu, banyak kejanggalan dalam pembangunan Hotel Kartini. Diantaranya pemba­ngunan sudah dimulai awal tahun 2011 lalu, namun izinnya ternyata  baru keluar 11 November 2011.
Selain itu, terjadi konflik di internal pengurus dan yayasan Masjid Nurul Haq, akibat diboncengi oleh oknum-oknum tertentu.
Tapi akhir tahun lalu, pemilik tanah Masjid Nurul Haq atas nama keluarga almarhum Ustad Ridwan telah mencabut surat kua­sanya terhadap  pengurus Yayasan Nurul Haq, karena diduga telah disalah­gu­nakan.
Dalam orasi yang disam­paikan ormas Islam itu, meminta Walikota Bukittinggi Ismet Amzis untuk meng­hentikan pembangunan Hotel Grand Kartini di depan mi­h­rab Masjid Nurul Haq, ka­rena melecehkan umat Islam dan dinilai dapat me­mancing konflik SARA di kota wisata itu.
Dalam aksi damai yang dihadiri puluhan ormas Islam itu, massa juga memasang berbagai spanduk sebagai bentuk penolakan pemba­ngunan hotel tersebut.
Mereka juga mengancam akan menda­tangkan massa dalam jumlah yang lebih banyak lagi, jika pemilik hotel berani dan coba membuka spanduk yang mereka pasang di kubah masjid dan ba­ngunan hotel.
“Kalau spanduk kami dibuka, berarti pemiliknya sudah menyatakan “perang” dengan kami. Dan kami umat Islam sudah siap untuk sya­hid. Allahu Akbar,” begitu lantunan takbir yang diko­mandoi Ketua MMI Abu Zaki, Ketua FP Abu Umar dan Ketua Aliansi Paderi Indonesia Irwan. (h/jon)
Teks foto : Bangunan Hotel Grand Kartini yang berdam­pingan dengan Mihrab Mesjid Nurul Haq Jumat siang ke­marin disegel Ormas Islam Bukittinggi untuk segera ditutup pemba­ngu­nanya. (h/jon)http://www.harianhaluan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar