PAYAKUMBUH – Alat transportasi kuda alias bendi, mengamuk dan menabrak sejumlah ken daraan yang terparkir di jalan Ahmad Yanni, kota Payakumbuh, Kamis (9/8) sekitar pukul 10.00 WIB.
Akibatnya, pengunjung pasar lari terbirit-birit. Tidak lama berselang, sejumlah anggota Satlantas menda tangi lokasi. Hitungan Singga lang, akibat bendi menga muk, dua unit kendaraan roda empat jenis Toyota Ki jang, mengalami kerusakan di bahagian belakang. Dianta ranya, mobil kijang warna hitam dengan nomor polisi BA 2020 MD.
Beberapa kusir bendi dan tukang parkir yang ditanya Singgalang mengaku, bendi mulai mengamuk dan tidak terkontrol oleh kusir dari kawasan perempatan bofet sianok menuju arah ke Ibuah. Di sini, kuda berputar-putar dan mendongkak. Sang kusir sempat menarik kedua tali yang menggantung di tubuh kuda, tapi sia-sia.
Kepala Unit Patroli Satuan Lalu Lintas Polres Payakum buh Aiptu Apriman Sural yang dihubungi selepas ke jadian, mengaku belum men dapatkan laporan tertulis maupun pesan short massage service dari anggotanya. Apriman juga tidak menge tahui, bendi yang mengamuk tersebut milik siapa. “Nanti kita chek dulu,” sebutnya.
Selain merusak mobil pri badi yang parkir, bendi me ngamuk juga menimbulkan kecemasan luar biasa bagi pengunjung pasar. Hanya saja, belum diketahui pasti, apakah saat bendi menga muk, kendaraan tradisional tersebut mengangkut penum pang atau tidak. Dua sumber Singgalang, memberikan informasi beragam. Pertama disebutkan, bendi mengang kut tiga penumpang.
Sumber kedua mengakui, saat kejadiaan bendi dalam keadaan kosong atau tidak berpenumpang. Tidak kurang 15 menit pasca kejadian, kuda penarik bendi sudah tidak ada lagi. Disinyalir, kuda tersebut dibawa oleh si empunya. Sementara, bang kai bendi terlihat diparkir di pertigaan pool pemadam kebakaran Pemko Payakum buh. “Bendi punya Makmur,” kata seorang tukang parkir.
Beruntung, kasus bendi mengamuk tidak menimbul kan korban jiwa. “Tidak ada korban yang luka-luka. Tapi, yang namanya bendi mengamuk, akan menimbulkan takut,” aku Marwan, pengun jung pasar Payakumbuh yang menyimak dari awal hingga akhir kasus ini terjadi.
Beberapa kusir bendi dan tukang parkir yang ditanya Singgalang mengaku, bendi mulai mengamuk dan tidak terkontrol oleh kusir dari kawasan perempatan bofet sianok menuju arah ke Ibuah. Di sini, kuda berputar-putar dan mendongkak. Sang kusir sempat menarik kedua tali yang menggantung di tubuh kuda, tapi sia-sia.
Kepala Unit Patroli Satuan Lalu Lintas Polres Payakum buh Aiptu Apriman Sural yang dihubungi selepas ke jadian, mengaku belum men dapatkan laporan tertulis maupun pesan short massage service dari anggotanya. Apriman juga tidak menge tahui, bendi yang mengamuk tersebut milik siapa. “Nanti kita chek dulu,” sebutnya.
Selain merusak mobil pri badi yang parkir, bendi me ngamuk juga menimbulkan kecemasan luar biasa bagi pengunjung pasar. Hanya saja, belum diketahui pasti, apakah saat bendi menga muk, kendaraan tradisional tersebut mengangkut penum pang atau tidak. Dua sumber Singgalang, memberikan informasi beragam. Pertama disebutkan, bendi mengang kut tiga penumpang.
Sumber kedua mengakui, saat kejadiaan bendi dalam keadaan kosong atau tidak berpenumpang. Tidak kurang 15 menit pasca kejadian, kuda penarik bendi sudah tidak ada lagi. Disinyalir, kuda tersebut dibawa oleh si empunya. Sementara, bang kai bendi terlihat diparkir di pertigaan pool pemadam kebakaran Pemko Payakum buh. “Bendi punya Makmur,” kata seorang tukang parkir.
Beruntung, kasus bendi mengamuk tidak menimbul kan korban jiwa. “Tidak ada korban yang luka-luka. Tapi, yang namanya bendi mengamuk, akan menimbulkan takut,” aku Marwan, pengun jung pasar Payakumbuh yang menyimak dari awal hingga akhir kasus ini terjadi.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar