Ponsel dan perangkat tablet terkini menggunakan beragam prosesor tercanggih,seperti Intel Atom, Qualcomm Krait, Nvidia Tegra 3, dan Samsung Exynos. Nah, dari empat prosesor untuk perangkat "mobile" tersebut mana yang paling irit daya listrik?
Pertanyaan tersebut coba dijawab oleh AnandTech. Dikutip dari ExtremeTech, situs itu bekerjasama dengan seorang teknisi khusus dari Intel untuk mengukur daya yang dikonsumsi keempat system-on-chip (SoC) tersebut.
Keempat SoC ini memiliki arsitektur dan karakteristik performa yang berbeda. Proses pembuatannya pun berbeda sehingga besar pemakaian daya mereka sulit dibandingkan.
Beruntung, situs yang bersangkutan berhasil mengukur penggunaan listrik perangkat hanya dari unit CPU dan GPU sehingga menghasilkan perbandingan yang relatif adil, tanpa dipengaruhi komponen lain.
Ada empat SoC dalam empat perangkat yang dibandingkan, yaitu
1. Intel Atom Z2760 (Acer W510),
2. Nvidia Tegra 3 (Microsoft Surface RT),
3. Qualcomm Krait APQ8060A (Dell XPS 10), dan
4. Samsung Exynos 5 yang menggunakan basis arsitektur Cortex-A15 (Gogle Nexus 10).
Setelah diuji, hasilnya ternyata cukup mengejutkan.
Pertama, Intel Atom yang merupakan satu-satunya prosesor dalam perbandingan yang memakai arsitektur x86 ternyata lebih kencang dan lebih hemat daya dibanding Tegra 3. Ketika disandingkan dengan Krait yang menggunakan desain lebih baru, chip buatan Intel ini pun lebih kencang serta menggunakan daya dalam jumlah sebanding.
Meski begitu, penggunaan daya Atom saat sistem sedang idle (tidak ada beban) ternyata lebih tinggi dibandingkan Krait. Hal ini mungkin akan berubah begitu Intel meluncurkan prosesor Atom baru yang dibuat dengan proses fabrikasi 22nm.
Samsung Exynos 5 yang menggunakan arsitektur Cortex-A15 mengalahkan Intel Atom dalam hal kinerja, tapi konsumsi dayanya relatif besar. Pengujian AnandTech menunjukkan bahwa SoC ini bisa mengkonsumsi daya lebih dari 4 watt ketika diberi beban. Atom, Krait, dan Tegra 3 masing-masing mengkonsumsi kurang dari 2 watt.
Boleh jadi konsumsi daya SoC dengan arsitektur Cortex-A15 yang tinggi ini adalah penyebab mengapa Qualcomm (Krait) dan Apple (A6/ A6X) memililih merancang core mereka sendiri yang lebih hemat daya.
Tentu, besar pemakaian daya oleh SoC ini bukan satu-satunya parameter yang menentukan daya tahan baterai suatu perangkat. Masih banyak faktor lain yang turut berpengaruh, seperti kapasitas baterai, pola pemakaian, dan bahkan suhu lingkungan.
Di masa depan, akan bermunculan prosesor-prosesor gadget baru yang menjanjikan kinerja dan konsumsi daya lebih baik.
Tegra 3, misalnya, sudah memiliki penerus berupa Tegra 4 yang dimumkan Nvidia pada ajang pameran CES 2013 minggu lalu. Besarnya penggunaan daya SoC teranyar ini masih belum diketahui karena belum ada perangkat yang menggunakannya, tapi soal kinerja diklaim jauh lebih tinggi dari generasi terdahulu.
Satu lagi yang menarik adalah kemungkinan adanya prosesor masa depan dari Intel yang kencang tapi hemat daya, seperti Haswell yang menurut pengumuman Intel di CES 2013 hanya mengkonsumsi listrik sebesar 10 watt.
Bukan tidak mungkin nantinya angka itu bisa dipotong menjadi 4 watt atau kurang, sehingga perangkat mobile seperti tablet nantinya akan benar-benar bisa menjadi sekencang PC tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar