Featured Video

Rabu, 21 September 2011

Inilah Pembelaan Seorang Siswa SMA 6 Jakarta


KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZESSejumlah wartawan terdesak saat bentrok dengan siswa SMAN 6, di depan SMAN 6, Bulungan , Jakarta Selatan, Senin (19/9/2011). Kejadian ini bermula saat sejumlah wartawan dari media cetak maupun elektronik melakukan aksi protes berkaitan dengan kasus perampasan kamera video salah satu wartawan Trans 7.

JAKARTA, KOMPAS.com — 
Rae Hutapea adalah siswi SMA 6 Jakarta yang lebih memilih mengungkapkan pendapat sekaligus pembelaan terhadap sekolahnya di sosial media Kompasiana, tidak melalui blog pribadinya sebagaimana dilakukan siswa SMA 6 Jakarta lainnya. Dalam pembelaannya itu, ia menyesalkan mengapa cara penyelesaian pertikaian itu harus berakhir dengan bentrok fisik.
Dalam pembelaannya, siswa SMA 6 Jakarta, Rae Hutapea, menyesalkan cara penyelesaian pertikaian yang harus berakhir dengan bentrok fisik.
"Wartawan tentu sudah lebih dewasa daripada anak SMA, mengapa harus diselesaikan dengan cara bentrokan seperti ini? Seperti anak kecil saja. Apa tidak malu, terpancing oleh anak yang lebih muda?" tulis Rae, Senin, saat pemberitaan mengenai pemukulan terhadap sejumlah wartawan yang diduga dilakukan siswa SMA 6 Jakarta tertayang di media elektronik dan online.
Tindakan penganiayaan tersebut tidak dapat dibenarkan, tetapi cara penyelesaiannya menurut Rae tidak harus dilakukan heboh seperti yang terjadi. "Jika benar bahwa yang mengeroyok adalah siswa SMA 6, bisa ditindak. Tidak perlu ribut-ribut dan semakin memakan korban," katanya.
Rae berpendapat, berkumpulnya sejumlah wartawan di depan sekolah merupakan hal yang agak kurang wajar. Alasannya, yang bermasalah SMA 6 Jakarta dengan wartawan Trans7, Angga Oktaviardi, tetapi mengapa (wartawan) yang lain jadi ikut-ikutan. "Apakah ingin mencari sensasi? Berita yang diliput juga secara subyektif karena lebih mengarah untuk membela si wartawan itu sendiri?" tulis Rae.
Fakta lain yang Rae ungkapkan, kericuhan terjadi pada saat siswa-siswa sedang ulangan yang akhirnya terpaksa diliburkan. Peristiwa ini menurut dia juga mengganggu kegiatan belajar mengajar para siswa. "Para wartawan dengan enaknya mengamankan diri dari UU Pers. Bagaimana dengan para murid? Kita juga dilindungi oleh UU untuk bersekolah?" gugatnya.
Ingin mengetahui versi lengkapnya, inilah pembelaan lengkap siswa SMA 6 Jakarta di sosial mediaKompasiana dengan judul "SMA 6 Vs Wartawan".

TERKAIT:

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar