Featured Video

Selasa, 05 Juni 2012

SUMBAR REBUT SELURUH KATEGORI PENGHARGAAN-HARI LINGKUNGAN HIDUP SE-DUNIA



Prestasi Sumbar sangat menakjubkan dalam bidang lingkungan dengan meraih seluruh kategori penghargaan. Kota Payakumbuh, Solok dan Padang Panjang memperoleh Adipura.

Sumatera Barat berhasil merebut seluruh kategori penghargaan yang diperlombakan pada Hari Lingkungan Hidup se-Dunia tahun 2012, yakni penghargaan Penyusunan Buku Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD), Adiwiyata, Kalpataru dan Adipura.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan sejumlah kepala daerah yang sukses mendulang prestasi, akan menerima langsung penghargaan dari kepala negara hari ini, Selasa (5/6), pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia tingkat nasional di Istana Negara.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang dihubungi Haluan Senin (4/6), di Padang, mengungkapkan rasa baha­gianya atas prestasi tersebut. Semuanya itu dicapai berkat kerja keras seluruh pihak dan rasa tanggung jawab yang besar untuk menjaga kelestarian lingkungan. Diharapkan penghargaan yang diserahkan kepala negara dapat jadi motivasi untuk meningkatkan kinerja di masa datang.
“Kita bersyukur atas prestasi yang diraih Sumbar di hari lingkungan hidup ini. Kita harap penghargaan ini menjadi motivasi kita untuk lebih meningkatkan kinerja di masa datang,” kata Irwan.
Kepala Bapedalda Sumbar Asrizal Asnan menjelaskan, penghargaan Penyusunan Buku SLHD merupakan yang kelima kalinya berturut-turut diraih Sumbar. Hal itu tak terlepas dari laporan komprehenshif yang didukung data tentang penge­lolaan lingkungan hidup di daerah ini.
“Kita patut ber­syukur, tahun ini kita berhasil meraih seluruh peng­hargaan di bidang Lingkungan Hidup dari seluruh kategori yang diper­lombakan. Sedikitnya ada 28 peng­hargaan yang dipeorleh. Sedang­kan tahun lalu hanya 12 peng­hargaan,” kata Asrizal Asnan yang disampingi Kabid Peningkatan Kapasitas dan Informasi Lingku­ngan Siti Aisyah dan Kabid Pening­katan Pembinaan Konservasi Sum­ber Daya Alam (P2KSDA) Nasaruddin.
Kota Padang dan Kabupaten Agam juga mendapat penghargaan terbaik untuk SLHD tingkat kabu­paten/kota. Penghargaan akan diserahkan oleh Presiden RI. Sedangkan Kota Payakumbuh harus puas dengan prediket baik dalam Penyusunan Buku SLHD tingkat kota/kabupaten, dan peng­hargaan diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup.
Tetapi Kota Payakumbuh berha­sil merebut supremasi bergengsi kota terbersih Piala Adipura untuk kategori kota sedang bersama  Kota Solok dan Kota Padang Panjang (kategori kota kecil). Peningkatan prestasi ini memang luar biasa karena tahun lalu hanya 1 piala Adipura untuk Sumbar yang diraih Kota Solok. Sekarang tiga kota berhasil mempersembahkan pres­tasi terbaiknya untuk kota bersih.
Adipura diberikan sebagai bentuk penghargaan untuk pemkab/pemko yang berhasil mewujudkan kota bersih dengan menerapkan prinsip good governance dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Tak hanya itu, Kota Paya­kumbuh juga unjuk gigi sebagai peraih Kalpataru kategori Pembina Lingkungan yang dipersembahkan Walikota Payakumbuh Josrizal Zain. Sebelumnya Pemprov Sumbar mengusulkan 2 nama untuk peraih kategori ini, selain Josrizal Zain juga Amran Nur (Walikota Sawahlunto).
Kota Lubuk Sikaping dan Kota Padang harus puas hanya menda­patkan penghargaan berupa Ser­tifikat Adipura. Khusus Kota Padang penilaiannya dilakukan oleh pihak Kementerian Lingkungan Hidup. Kota Padang sempat porak poranda akibat gempa 2009. De­ngan men­da­patkan penghargaan ini, diha­rap­kan Padang dapat segera ber­be­nah menata wajah kotanya kembali.
Kebanggaan lain yang diper­sembahkan kabupaten/kota untuk Sumbar adalah penghargaan Adi­wiyata. Tahun ini  Sumbar men­dapatkan 2 gelar Adiwiyata Mandiri yang diraih SD 13 Batu Gadang, Padang dan MTsN Model, Padang. Kedua sekolah ini pernah me­ndapatkan penghargaan Adiwiyata Nasional tahun lalu. Sebagai syarat meraih Adiwiyata Mandiri, mereka mesti membina 10 sekolah di sekitarnya untuk dinilai menjadi sekolah Adiwiyata pula.
Sedangkan 16 sekolah lainnya dari sejumlah kabupaten/kota, juga berhasil meraih penghargaan Adi­wiyata tingkat nasional, dan diantaranya merupakan binaan sekolah peraih Adiwiyata Mandiri. Namun agaknya penghargaan Adiwiyata ini masih didominasi sekolah-sekolah di Kota Padang.
4 Madrasah Peraih Adiwiyata
Kepala Kanwil Kemenag Sum­bar Ismail Usman patut ber­banggsa. Sebab dari 18 sekolah peraih Adiwiyata tahun ini, 4 sekolah diantaranya merupakan madrasah di bawah pembinaan Kanwil Keme­nag Sumbar. Bahkan MTsN Model Padang berhasil mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri.
“Kita amat bangga dengan prestasi ini. Adiwiyata merupakan penghargaan bergengsi bagi kalangan pendidikan yang memiliki komiten besar di bidang pelestarian ling­kungan,” katanya.
Madrasah yang meraih peng­hargaan itu selain MTsN Model juga MAN 2 Padang, MTsN Bukit­tinggi dan MAN Batusangkar, Tanah Datar. Bahkan peraih Adi­wiyata Mandiri merupakan sekolah yang sukses mendidik siswanya peduli lingkungan dan menularkan kebiasaannya pada sekolah lain disekitarnya, sehingga masuk pula sebagai sekolah yang dinilai tim Adiwiyata. (h/vie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar