Featured Video

Jumat, 30 September 2011

32 Siswa Ditangkap Pol PP-Bukik


KELUYURAN KE WARNET SAAT JAM PELAJARAN
BUKITTINGGI, HALUAN—Luar biasa. Kota yang memiliki visi sebagai kota pendidikan dari empat visi unggulannya, ternyata hampir seluruh sekolah yang ada di kota itu, siswanya berkeluyuran pada jam pelajaran.

Buktinya, petugas Satpol PP berhasil menangkap 32 orang siswa berpakaian seragam sekolah, mulai dari pelajar SD, SLTP dan SLTA dari 13 se­kolah yang ada di kota itu, karena kedapatan keluyuran pada saat jam pelajaran.
Razia yang dimulai sekitar pukul 09.30 WIB, Kamis (29/9) kemarin, dimulai dengan berpatroli dari Tangah Sawah, Benteng Pasar Atas, jalan Syekh M Djamil Djambek, jalan Perintis Kemerdekaan, jalan Ateh Ngarai, Ambacang Gata, Jirek dan Jangkak serta jalan Sudirman dengan membawa tiga unit kendaraan patroli. Mayoritas para pelajar tersebut ditangkap saat sedang asyik bermain internet dan game on line di beberapa warnet. Me­reka yang terjaring langsung diamankan ke atas truk patroli dan selanjutnya digiring ke Markas Satpol PP di Belakang Balok. Setibanya di markas Satpol PP, para pelajar diberi hukuman push up dan sit up serta push up bergantung di besi di halaman kantor Satpol PP. Usai menjalani hukuman fisik, mereka kemudian di­berikan arahan dan binaan oleh Kasi Ops Satpol PP Reka Syahrul dengan harapan kelak mereka tidak akan mengulangi lagi perbuatan yang sama.
“Kalian dibiayai orang tua kalian untuk belajar dan me­nuntut ilmu di sekolah. Bukan untuk membayar warnet. Apa­lagi kalian bolos pada jam pelajaran. Sungguh kalian telah durhaka pada orang tua kalian dan membohongi guru-guru kalian di sekolah,” kata Reka yang juga mantan guru itu.
Usai diberi arahan, ke-32 siswa itu kemudian di­pu­langkan kembali setelah se­belumnya menan­datangani surat per­janjian untuk tidak mengu­langi kembali perbuatan yang sama. “Semua siswa yang terjaring adalah pemain baru. Maka pihak sekolah tidak kita panggil. Tapi surat perjanjian mereka kita kirim ke-13 se­kolah mereka masing-ma­sing,” kata Reka.
Razia yang sama akan terus rutin dilakukan, karena me­mang banyak pengaduan masya­rakat menyangkut se­jumlah pelajar yang asyik main internet atau keluyuran dalam pasar saat jam pelajaran. (h/jon)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar