Featured Video

Jumat, 30 September 2011

MENGENANG DUA TAHUN GEMPA 30 SEPTEMBER






Waspada, Musibah Masih Mengancam
Padang-Singgalang Dua tahun sudah, gempa hebat 7,9 SR 30 September 2009 berlalu. Bertempat di Monumen Gempa Jl. Bundo Kanduang, Taman Melati Padang, Jumat sore ini bakal diadakan kegiatan mengenang kejadian memilukan itu. Yang jelas, warga diminta tetap waspada, karena ancaman musibah itu belum berhenti.


Sementara, diharapkan seluruh warga mengibarkan bendera setengah tiang sejak kemarin hingga hari ini. Lalu, lakukan zikir di seluruh masjid/mushala atau di rumah masing-masing.
Walikota melalui Kabid Humas Pemko Padang Richard Akbar kepada Singgalang, Kamis (29/9) mengatakan, kegiatan yang dimulai sekitar pukul 15.30 WIB itu, diisi sejumlah agenda. Seperti opera dari mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang. Kemudian Gubernur Irwan Prayitno dan Wako Fauzi Bahar, juga dijadwalkan turut memberikan sambutan.
Lalu, mengenang detik-detik terjadinya gempa, tepat pukul 17.15 WIB, ditandai penekanan sirene oleh Gubernur Sumbar, pembacaan doa dan peletakan karangan bunga di monumen tersebut.
“Kegiatan ini guna mengenang musibah besar yang melanda Kota Padang 2 tahun lalu, dan sejumlah daerah di Sumbar, sekaligus untuk meningkatkan kewaspadaan warga terhadap ancaman berbagai musibah,” kata Richard.

Kerugian
Seperti diketahui, di Kota Padang kerugian yang dialami akibat gempa tersebut sekitar Rp1,1 triliun dengan korban meninggal 383 orang, 2 hilang, 431 luka berat, 771 luka ringan, 11 orang belum diketahui alamatnya. Namun, sebanyak 39 orang korban bukan penduduk Kota Padang.
Kerusakan terbanyak dialami sarana pendidikan dan kesehatan. Yaitu rusak berat 1.606 unit, rusak sedang 1.038, rusak ringan 903 unit. Rumah ibadah yang rusak berat 238 unit, rusak sedang 211 unit, rusak ringan 169 unit.
Sedangkan rumah penduduk yang rusak berat 37.587, rusak sedang 38.485, rusak ringan 40.406 unit. Kerusakan kantor pemerintahan yang rusak berat 59 unit, rusak sedang 19 unit dan rusak ringan 14 unit.
Musibah gempa itu mendapat perhatian khusus dari Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono, Wapres RI Budiono, kepala daerah dan organisasi dari berbagai daerah di tanah air, para menteri, kepala pemerintahan negara-negara asing, NGO atau 184 organisasi dari 24 negara asing. Mereka membantu melakukan evakuasi dan membantu melakukan recoveri bangunan yang hancur.
Kini, upaya pemulihan itu terus berlangsung. Seperti melakukan pembangunan kembali pasar, bangunan milik masyarakat, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana ibadah, irigasi, jalan, jembatan dan yang lainnya.
Sementara itu sarana pendidikan yang sudah dibenahi sebanyak 131 unit, yaitu SD sebanyak 113 unit, SLTP 9 unit, SMA 6 unit dan SMK 3 unit. Total dana yang dihabiskan untuk membangun sekolah tersebut mencapai Rp133 miliar lebih
Sedangkan sekolah yang sedang dan akan dibenahi sebanyak 10 unit, yaitu SD 7 unit dan SMP 3 unit. Yang belum dibenahi sebanyak 7 SD.
Ditambahkan, Richardi, ada delapan kebijakan Pemko dalam melakukan rehabiltasi dan rekonstruksi. Seperti meminndahkan pusat pemerintahan ke Air Pacah. Revitalisasi pasar raya dan pasar satelit.
Mereorganisasi jaringan transportasi kota. Menata kawasan pusat kota lama. Memulihkan sarana pendidikan dan kesehatan, memulihkan rumah dan pemukiman masyarakat, memulihkan mental masyarakat.
Kemudian merevisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).
(103)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar