Featured Video

Minggu, 20 November 2011

10 Putri Asal Riau Hilang Diduga Dibawa Kabur Teman FB



 PEKANBARU - Hati-hati bila remaja putri anda berkenalan dengan orang asing melalui situs jejaring sosial, facebook (FB). Bisa-bisa mereka dibawa lari oleh kenalan mereka saat mereka melakukan kopi darat (pertemuan).

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Riau mencatat hingga November 2011 telah 10 remaja hilang. Dari hasil penyelidikan ternyata anak tersebut dibawa lari oleh kenalan mereka di FB.
"Kebanyakan laporan anak hilang di P2TP2A akibat dibawa lari oleh teman FB-nya. Saat mereka berdua janjian ketemuan," ujar Ketua P2TP2A Provinsi Riau, Risdayati, kepada Tribun di ruangannya, Kamis (17/11/2011).
Satu kasus yang terbaru ialah seorang siswi berumur 13 hilang beberapa hari. Kuat dugaan ia dibawa lari oleh teman yang dikenalnya di FB. Pada saat itu orangtua mengaku bahwa anaknya sama sekali tidak memberitahu bahwa melakukan pertamuan dengan orang asing yang dikenalnya lewat jejaring sosial.
"Mereka melakukan pertemuan tanpa memberitahu orangtua. Ketika hilang maka orangtuanya melaporkan pada pihak berwajib. Setelah ditelusuri ternyata si anak pergi besama teman FB-nya," ungkap Risda.
Anak yang dikabarkan hilang tersebut, kata Risda sudah ditemukan. Mereka telah kembali ke rumah orangtuanya masing-masing. Dalam data P2TP2A, kasus itu tak hanya terjadi di Pekanbaru. Tapi juga di Kabupaten Kampar dengan satu kasus.
Psikolog di P2TP2A Provinsi Riau, Vety Nurhidayat, mengatakan dibawa larinya remaja putri oleh teman FB ialah bentuk masih mendominasinya "darah muda" remaja.
Dengan jiwa yang masih pemberontak mereka rela meninggalkan rumah orangtua demi kenalan barunya di FB.
"Hasrat jatuh cinta mereka saat itu meningkat. Sehingga mereka merasa nyaman dengan orang yang baru dikenalnya di FB," ujar Vety.
Selain itu, kata Vety, pada keadaan tersebut memperlihatkan bahwa remaja merasa nyaman dengan seseorang yang ia rasa dekat. Sehingga membuat mereka gampang terbawa situasi.
Dalam kesempatan itu, Vety juga mengingatkan agar para orang tua bisa lebih intensif dalam menjalin komunikasi dengan anak. Sebab hal itulah yang bisa membuat anak bisa lebih terbuka terhadap hal apa saja yang terjadi pada dirinya.
Tak hanya itu, orang tua sejak dini juga harus menjelaskan pada anak-anak dan remajanya tentang batasan pergaulan. Terutama terhadap efek dari pergaulan bebas.
TRIBUNNEWS.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar