Featured Video

Kamis, 24 November 2011

Harga Premium Mencapai Rp 12.500 Per Liter



TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY
Ilustrasi: SPBU.


KOTA BARU, Harga premium di Kota Baru, Kalimantan Selatan, Kamis (24/11/2011), melonjak hingga Rp 12.500 per liter dari biasanya Rp 5.000-Rp 7.000 per liter.

"Selain harganya mahal, premium juga tidak ada di pedagang eceran," kata seorang pedagang di Kelumpang Selatan, Kota Baru, Wiyono, Kamis (24/11/2011).
Pedagang bahan pokok dan bahan bakar premium tersebut mengemukakan, kekosongan premium telah menyebabkan banyak siswa SMP dan SMA di pelosok desa tidak masuk sekolah karena bensin sepeda motor dan kendaraan umum yang ditumpanginya kehabisan BBM.
Banyak pedagang eceran terpaksa mencari dan meminta kiriman dari Kota Baru. Namun usahanya tetap gagal karena di wilayah perkotaan para pelangsir juga tidak mendapatkan premium dari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Jika hal ini terjadi hingga sepakan dan tidak segera ditangani, maka distribusi barang kebutuhan sehari-hari ke pelosok desa dikhawatirkan terganggu.
Bukan hanya berdampak tersendatnya distribusi bahan pokok, melainkan juga dikhawatirkan akan mengganggu aktivitas perusahaan perkebunan kelapa sawit dan minyak sawit mentah.
Karena sebagian besar karyawan perusahaan perkebunan di wilayah Kota Baru menggunakan kendaraan roda dua dengan bahan bakar premium. Kekosongan premium bukan hanya terjadi di Kelumpang Selatan, melainkan juga beberapa daerah di Kota Baru.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan diminta mengusulkan tambahan jatah bahan bakar minyak jenis premium dan solar untuk memenuhi kebutuhan warga di provinsi yang kini berpenduduk 3,6 juta jiwa tersebut.
Permintaan tersebut disampaikan Ketua Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas Kalimantan Selatan Addy Chairuddin Hanafiah dalam dengar pendapat dengan Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD provinsi setempat, beberapa waktu lalu.
Ia mengungkapkan, jatah BBM premium untuk Kalimantan Selatan (Kalsel) belakangan ini per hari cuma 770 kiloliter (kl) atau setara 770.000 liter, terbagi ke 74 SPBU yang tersebar di 13 kabupaten/kota.
Begitu pula untuk jenis solar, jatah per hari Kalimantan Selatan di bawah 770 kl, yang berarti tiap SPBU rata-rata hanya bisa mendapatkan 10.000 liter.
Persoalan keterbatasan jatah BBM membuat antrean panjang mobil di sejumlah SPBU di Kalsel, terutama untuk mendapatkan bahan bakar bersubsidi.(kompas.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar