Samsung All-in-One PC Series 7 memperkenalkan pengaturan dengan gerakan tangan maupun sentuhan layar dengan 10 jari.
Kepopuleran komputer tablet semakin meningkat belakangan ini, namun Samsung tidak melupakan para pengguna desktop. Malahan, perusahaan teknologi konvergensi digital ini mengusung sejumlah inovasi baru dalam All-In-One (AIO) PC Series 7, yang diperkenalkan di pameran Internationale Funkausstellung (IFA) 2012 di Berlin, Jerman, beberapa waktu lalu.
Dirancang berdasarkan aspek-aspek premium dari Samsung Series 9 Notebook, AIO PC Series 7 menggunakan prosesor Intel Core i7 generasi ketiga, 8GB RAM, grafis terdedikasi AMD Radeon HD, dan display WQHD dengan resolusi 2560 x 1440.
Selain itu, perangkat baru ini menampilkan fitur sense recognition berupa pengaturan layar multi-touch 10 jari, dan perintah hand gesture. Perangkat ini menggabungkan setiap fitur hardware dan software sehingga diharapkan mampu memberikan pengalaman home entertainment yang maksimal.
Teknologi layar sentuh ini tentunya melebihi sensasi multi-touch dua jari, karena menyediakan pengaturan penuh dengan sentuhan menggunakan 10 jari. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menikmati kemampuan penuh dari aplikasi hiburan yang ditawarkan, atau melakukan penyuntingan konten yang rumit.
Dengan fungsi sentuhan 10 jari tersebut, Anda bisa menjumput layar untuk membesarkan dan mengecilkan layar atau merotasi gambar. Selain itu juga menggeser halaman demi halaman dengan mudah.
Kemudian, ada fitur pengenalan lima gerakan tangan (hand gesture) untuk mengontrol penggunaan perangkat. Cukup kibaskan pergelangan tangan dalam jarak hingga satu meter dari depan layar, maka Anda bisa menikmati tontonan di layar PC.
Lakukan gerakan mengusap ke kanan atau ke kiri untuk membalik halaman pada e-book, atau putar telapak tangan searah jarum jam, atau arah sebaliknya untuk menaikkan atau menurunkan volume saat menonton film.
Untuk mengklik salah satu pilihan dalam sebuah program, perintah yang diminta adalah menutup telapak tangan atau menggenggam. Sedangkan untuk mengklik tombol "stop" pada film, misalnya, Anda bisa melambaikan tangan.
Fitur-fitur semacam ini tentunya dirancang untuk memberikan kenyamanan lebih pada pengguna. Hanya saja, praktiknya lebih sulit daripada teorinya.
Ketika Kompas Tekno mencoba mempraktikkannya, mekanisme sensornya terasa amat sensitif. Ketika membuat gerakan menggenggam untuk mengklik sebuah program, misalnya, kursor akan "berlari" lebih jauh. Anda akan butuh lebih banyak latihan untuk mengoperasikannya.
Fitur-fitur semacam ini tentunya dirancang untuk memberikan kenyamanan lebih pada pengguna. Hanya saja, praktiknya lebih sulit daripada teorinya.
Ketika Kompas Tekno mencoba mempraktikkannya, mekanisme sensornya terasa amat sensitif. Ketika membuat gerakan menggenggam untuk mengklik sebuah program, misalnya, kursor akan "berlari" lebih jauh. Anda akan butuh lebih banyak latihan untuk mengoperasikannya.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar