Featured Video

Senin, 03 Oktober 2011

Gamawan Aman, Patrialis Terdepak-ANCAMAN PUTING BELIUNG DI ISTANA


JAKARTA - SINGGALANG Reshuffle kabinet hampir dipastikan berlangsung. Tinggal menghitung hari. Sebelumnya, Presiden SBY menjanjikan pergantian menteri sebelum 20 Oktober. 

Informasi yang diterima Singgalang, Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi dipastikan aman. Berbagai tudingan kepadanya berkaitan dengan e-KTP tak menggoyangkan mantan Bupati Solok itu kabinet.
Beda dengan urang awak lainnya, Menkum HAM, Patrialis Akbar, dipastikan terdepak.
Kebenaran informasi itu, baru akan terbukti setelah SBY mengumumkan para menteri baru. Beda nasib Gamawan dan Patrialis semata karena pertimbangan prestasi. Patrialis dinilai mengecewakan.
Di kantong
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengungkapkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah mengantongi nama-nama calon menteri barunya.
“Semua nama calon menteri sudah ada di kantong Presiden SBY,” ujar Anas yang diwartakan detikcom, Minggu (2/10).
Anas mengatakan, Presiden menyatakan akan melakukan penyegaran kabinet. Partai Demokrat mempersilakan Presiden memilih siapa figur yang dinilainya tepat untuk membantu.
“Jadi perombakan kabinet, konteksnya peningkatan kinerja. Siapa pun orangnya,” kata Anas.
Anas mengingatkan, perombakan kabinet itu hak prerogatif presiden, yang tidak perlu dipolemikkan secara berlebihan.
Partai Demokrat, katanya, akan mendukung semua nama calon menteri yang telah dipilih presiden karena presiden pasti mempunyai pertimbangan yang matang sebelum memilih seseorang.
Ditanya soal sejumlah kader Partai Demokrat di kabinet yang banyak dinilai negatif masya-rakat, Anas justru berpendapat sebaliknya. “Kader kami sudah sangat baik,” ujar Anas membela.
Namun yang jelas, kata Anas, pasca perombakan kabinet nanti para menteri dituntut agar semakin produktif dan mampu menerjemahkan berbagai program kerja pemerintahan dengan baik dan efisien.
Sejumlah nama
Sejumlah nama yang diperkirakan masuk kabinet. Antara lain, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad yang berasal dari Partai Golkar diplot menggantikan Agung Laksono sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.
Fadel digantikan Cicip Sharif Sutardjo yang juga Ketua DPP Partai Golkar.
Sementara Menteri Negara BUMN bakal diisi Gita Wiryawan yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Kerjasama Penanaman Modal (BKPM).
Kursi Gita bakal diduduki Emirsyah Satar atau Sandiaga Uno yang berasal dari kalangan profesional.
Menteri Perhubungan Freddy Numberi akan digantikan mantan Kepala Staff AD George Toisutta. Menteri Pekerjaan Umum diisi Budi Susilo Supandji. Sementara pengganti Patrialis Akbar, Amir Syamsuddin dari Partai Demokrat.
Menteri ESDM, Darwin Saleh bakal dicopot dan digantikan Dirut Pertamina, Karen Agustiawan
Nasib Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar yang santer diduga terlibat korupsi bakal geser jabatan. Menakertrans dijabat Jumhur Hidayat yang sebelumnya Kepala BNP2TKI.
Muhaimin yang meninggalkan kursi Menakertrans akan diplot menjadi Menteri Perumahan Rakyat menggantikan Suharso Monoarfa. Reshuffle kini tinggal menghitung waktu, kertas nama para menteri yang akan digantiu maupun dipertahankan masih ada di meja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut sumber di istana, Presiden dan Wapres, tengah mensimulasikan berbagai nama tersebut sesuai dengan keunggulan yang mereka miliki.
“Presiden mulai menimbang nama-nama, sebagian dari nama-nama itu memiliki reputasi dan kaliber yang mengesankan,” ujar Staf Khusus Kepresidenan Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga kepada yang diwartakan republikaonline.
Daniel mengakui, sejumlah nama juga muncul dan berseliweran di lingkaran dalam istana melalui ‘bisik-bisik’. Ada nama-nama baru, namun ada pula yang telah dikenal karier dan kiprahnya.
Menurut Daniel, sekarang saat penting bagi presiden dan menggelisahkan bagi para menteri dan para calon penggantinya. Terkait dengan nama-nama yang beredar, Daniel tidak bisa mengkonfirmasikan atau menyanggahnya.
Daniel mengatakan, waktu untuk reshuffle memang mulai mendekat. Namun Daniel berharap agar semua pihak memberikan waktu melewati pekan ini untuk menuntaskan formasi kabinet baru.
“Wartawan sebaiknya membiarkan presiden sendiri, melewati minggu ini untuk menuntaskan formasi kabinet yang baru,” ujarnya. (*/208)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar