Featured Video

Kamis, 20 Oktober 2011

WALIKOTA AKAN MINTA BANTUAN TNI DAN POLRI


PEMAGARAN PASAR INPRES GAGAL TERUS
PADANG, HALUAN—Jika pemagaran Pasar Inpres gagal lagi jelang tanggal 28 Oktober, besar kemungkinan Pemko akan meminta bantuan TNI dan Polisi. Barangkali tindakan kekerasan tak terhindarkan?
Pembangunan Pasar Inpres II, III dan IV sebagaimana direncanakan Pemerintah Kota Padang sejak beberapa waktu lalu akan tetap dilakukan. Sebab, pasar yang nyaman, aman, dan ramah pengunjung harus dihadirkan. Tujuannya agar perekonomian Kota Pa­dang kembali pulih seperti sedia kala. Karena itu, siapapun yang merongrong pemba­ngu­nannya, siap-siap dihadapkan Pemko Padang ke ranah hu­kum.

“Selaku walikota saya tegas­kan pembangunan yang dilaku­kan adalah demi pedagang dan masyarakat. Karena itu, siapa­pun yang terus merongrongnya, termasuk PBHI siap-siaplah untuk berhadapan dengan peme­rintah di ranah hukum,” tegas Fauzi Bahar, Senin (19/10).
Pro dan kontra dalam pem­bangunan pasar tersebut, menu­rut walikota sebenarnya tidak perlu terjadi, jika semua pihak mengerti dan menyadari betapa pentingnya pembangunan pasar.
“Rekomendasi tim teknis memang menyebutkan pasar sudah tidak layak. Jadi jangan paksakan untuk menempatinya,” tuturnya.
Menyikapi kegagalan demi kegagalan dalam proses pemagaran, ia memastikan Pemko Padang akan membahasnya dengan Polresta Padang dan Kodim 0312 Padang untuk mencari alternatif terbaik.
Itu terpaksa dilakukan karena limit waktu yang tersedia yaitu hingga 28 Oktober 2011 semakin sempit. Sehingga nantinya, tidak tertutup ke­mung­kinan pemagaran dila­kukan bersama aparat Polri dan TNI sebagaimana pem­ba­ngu­nan kios darurat yang dibangun beberapa waktu lalu.
“Bisa saja itu dilakukan, namun yang pasti pendekatan persuasif harus dilakukan dulu sebelum tindakan lainnya yang lebih tegas dilakukan. Yang pasti, jika pembangunan bisa dilaksanakan saya jamin dalam 15 bulan pengerjaannya akan tuntas,” kata Fauzi Bahar mengakhiri. (h/ted)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar