Featured Video

Jumat, 25 November 2011

Kebiasaan nonton TV berbahaya bagi jantung


Ilustrasi (istimewa)

Jakarta  - Bersantai dan berlama-lama di depan TV dan komputer membuat orang menjadi kurang aktif, pada gilirannya memunculkan masalah kesehatan jantung. Jika keduanya dibanding-bandingkan, maka menonton TV dianggap lebih berbahaya ketimbang komputer.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada School of Kinesiology and Health Studies, para ilmuwan mengungkapkan bahwa energi yang dibutuhkan sangat rendah ketika kita menonton TV. Meski kedua aktivitas itu dilakukan sambil duduk. Energi yang dibutuhkan ketika menonton TV lebih kecil ketimbang kita menggunakan komputer.

Kebiasaan menonton TV cenderung menjadi tidak sehat ketimbang ketika kita bermain bersama dengan komputer. Jika berada di depan sebuah komputer, kedua tangan kita sibuk dengan mouse dan keyboard, Jika berada di depan TV, orang hanya butuh satu tangan untuk memegang remote control, sementara tangan lainnya beba saja.

Nah, tangan yang bebas itu terkadang dapat menjadi penyebab dari  kebiasaan yang tidak sehat, seperti makan, mengemil makanan manis atau asin. Makanan yang mengandung gula dapat menyebabkan peningkatan kalori yang dapat memicu diabetes, sementara makanan asin dapat menyebabkan tingginya tekanan darah.

"Pesan yang bisa diambil dari penelitian ini, yakni membatasi waktu yang dihabiskan anak-anak di depan TV," kata Valerie Carson, salah satu dari ilmuwan yang melakukan penelitian itu, seperti dikutip dari Medicalnewstoday.

Perilaku malas atau perilaku berpindah-pindah saat menonton TV dan bermain komputer sepanjang hari dapat mengancam kesehatan jantung. Kurangnya aktivitas fisik dapat memicu obesitas, dan memicu terjadinya komplikasi di jantung dan terganggunya sistem metabolisme tubuh.

Penyakit yang terkait dengan jantung dan pembuluh darah kini menjadi salah satu yang penyebab kematian terbesar di seluruh dunia. Jumlah kasusnya terus bertambah, terutama di negara-negara berkembang yang mengalami perubahan dramatis dalam gaya hidup dan kebiasaan makan.(yud)
Editor: AA Ariwibowo(ANTARA News)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar