Featured Video

Jumat, 25 November 2011

Penertiban PKL Terus Berlanjut


BUKITTINGGI,  Sesuai janji Kepala Kantor Satpol PP Bukit­tinggi, Syafnir setelah penertiban PKL di jalan By Pass Aur Kuning, Rabu lalu, penertiban PKL terus dilakukan di kota wisata Jam Gadang itu.

Puluhan lapak PKL di sepanjang jalan Perintis Ke­merdekaan, mulai di depan BNI 46 hingga pasar bawah, sejak pagi Kamis (24/11) di bawah rintik hujan, Tim Yustisi kembali menertibkan lapak-lapak PKL. Penertiban  dila­kukan untuk mengantisipasi kesemrautan fasilitas umum di kawasan tersebut.
Kepala Kantor Satpol PP Sya­fnir mengatakan, pe­nin­dakan pedagang merupakan salah satu tugas dan fungsi Satpol PP berdasarkan Pe­raturan Pemerintah nomor 1 tahun 2002, tentang Ke­ten­traman dan Ketertiban Umum.
Katanya, para pedagang yang ditertibkan adalah mereka yang berjualan di taman, trotoar, dan badan jalan di siang hari. Karena tidak sesuai dengan waktu yang diper­bolehkan, yakni mulai dari pukul 17.00 WIB hinggga pukul 05.00 WIB, namun kondisi dilapangan pedagang tetap menggelar dagangan di siang hari.
Dijelaskan, pedagang yang melanggar langsung ditindak Tim Yustisi, dengan menyita barang bukti untuk diproses dalam kasus tindak pidana ringan di pengadilan negeri.
“Sebagaimana janji saya kemarin, kita akan giring para pelanggar Perda ini ke penga­dilan negeri dalam dugaan tindak pidana ringan (Ti­piring),” katanya. Kata Syafnir, sesuai agenda kegiatan operasi yustisi, pe­nindakan pe­dagang kaki lima ini 8 kali ke­giatan, dari target 20 kali kegiatan selama tahun 2011, atau telah di­laksanakan sebanyak 12 kali kegiatan.
Dari pedagang yang telah ditindak sebagian telah diproses melalui pengadilan, dengan sanksi hukum, denda Rp200 sampai Rp300 ribu. Dan diharapkan PKL agar me­matuhi aturan, dengan tidak lagi berjualan pada tempat yang dilarang sesuai jam yang dite­tapkan pemerintah demi ke­nyamanan kota.
Dalam penertiban dibawah rintik hujan itu sempat terjadi adu mulut dengan ibu-ibu pedagang didepan  BNI 46, karena mereka menolak barang dagangan diboyong Satpol PP ke Belakang Balok. Namun perlawanan yang dilakukan ibu-ibu itu hanya sia-sia, karena petugas tetap saja tidak peduli dan membawa barang dagangan mereka untuk di­aman­kan.(h/jon)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar