Featured Video

Selasa, 22 Januari 2013

Bandara Soekarno-Hatta Hilang 37 Tahun Lagi


Bandara Soekarno-Hatta Hilang 37 Tahun LagiKOMPAS/IWAN SETIYAWANIlustrasi: Bandara Soekarno-Hatta

Jika tidak ada pencegahan, Bandara Soekarno-Hatta dan sebagian pesisir Jakarta hilang 37 tahun lagi. Wilayah itu tenggelam karena penurunan tanah dan kenaikan permukaan air laut.
Ketua Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI), Rahmat Witoelar, di Batam, Selasa (22/1/2013), mengatakan, studi dampak perubahan iklim dilakukan sejumlah pihak.

Dalam studi tim Institut Teknologi Bandung (ITB) misalnya, ditemukan, kenaikan permukaan air laut pesisir Jakarta rata-rata 0,57 cm per tahun. "Sebaliknya, permukaan tanah terus turun," ujarnya di sela-sela Lokakarya Perubahan Iklim oleh Lembaga Pers Dr Soetomo, Selasa (22/1/2013), di Batam, Kepulauan Riau.
Tim ITB mengumpulkan data ketinggian permukaan air laut Jakarta dari 1925 hingga 2003. Sementara pengukuran permukaan tanah dilakukan dari 1997 hingga 2007. Hasilnya, permukaan tanah pesisir utara Jakarta diketahui turun antara dua sentimeter hingga 12 sentimeter.
Berdasarkan data itu, dibuat simulasi yang menunjukkan sebagian wilayah pesisir utara Jakarta dan Banten tenggelam pada 2050. Daerah yang tenggelam termasuk Bandara Soekarno-Hatta, Ancol, dan Pluit.
Dalam peta hasil simulasi, daerah-daerah itu lebih dari dua kilometer dari garis pantai. "Dari sekarang harus dipertimbangkan langkah-langkah agar tidak benar-benar terjadi," ujarnya.
Sebagian simulasi sudah nyaris terbukti. Kawasan Pluit dan Penjaringan saat ini tengah terendam banjir, sementara tol bandara berkali-kali terendam

s
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar