Ratusan orang mengenakan atribut PDIP menyerang kantor wali kota Medan, Senin (21/1) petang. Mereka melempari gedung dan merusak sejumlah fasilitas serta memukuli personel Satpol PP yang sedang berjaga.
Massa PDIP tiba-tiba mendatangi kantor yang ada di Jalan Raden Saleh, Medan, itu sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka langsung menumbangkan pintu gerbang utama.
Dua personel Satpol PP sempat berupaya menghalangi massa yang merangsek masuk. Namun, keduanya dipukuli dan jadi bulan-bulanan.
Fahmi, salah seorang personel Satpol PP Kota Medan pun babak belur hingga berdarah-darah di bagian kepala. Sementara itu, rekan mereka yang lain langsung melarikan diri setelah melihat penyerangan itu.
Sesampainya di halaman, massa langsung melempari kaca-kaca kantor wali kota Medan. Lampu taman dan pot bunga pun tak luput dari amuk mereka. Selanjutnya massa melakukan penyisiran ke dalam kantor untuk mencari personel Satpol PP.
Dalam aksinya, massa juga berteriak dan memaki Satpol PP yang dinilai bertanggung jawab atas penganiayaan terhadap Ketua DPC PDIP Medan Henry Jhon Hutagalung dan kader lainnya.
Penyerangan itu dipicu kericuhan yang terjadi saat eksekusi lahan Lapangan Cadika, Pangkalan Masyhur, Senin (21/1) sekitar pukul 10.30 WIB. Saat itu, Ketua DPC PDIP Kota Medan Henry Jhon Hutagalung, dan dua anggota DPRD Medan dari Fraksi PDIP, Jaforman Naibaho dan Daniel Pinem, beberapa kader PDIP serta warga yang mempertahankan lahan itu terluka. Personel Satpol PP dituding melakukan penganiayaan terhadap mereka.
Bendahara DPC PDIP Medan Hasyim yang ada di lokasi mengatakan, aksi anarki terjadi karena massa tidak terima dengan penganiayaan terhadap Ketua DPC PDIP Medan Henry Jhon Hutagalung. "Massa emosional mendengar Ketua DPC PDIP Medan dan anggota Fraksi PDIP DPRD Medan, Porman Naibaho, dipukuli dengan balok kayu dengan cara membabi buta," katanya.
Massa sempat menyatakan akan bertemu Wali Kota Medan Rahudman Harahap, tapi orang nomor satu di Pemkot Medan itu tidak berada di tempat. Selanjutnya, massa membubarkan diri.
s
Massa PDIP tiba-tiba mendatangi kantor yang ada di Jalan Raden Saleh, Medan, itu sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka langsung menumbangkan pintu gerbang utama.
Dua personel Satpol PP sempat berupaya menghalangi massa yang merangsek masuk. Namun, keduanya dipukuli dan jadi bulan-bulanan.
Fahmi, salah seorang personel Satpol PP Kota Medan pun babak belur hingga berdarah-darah di bagian kepala. Sementara itu, rekan mereka yang lain langsung melarikan diri setelah melihat penyerangan itu.
Sesampainya di halaman, massa langsung melempari kaca-kaca kantor wali kota Medan. Lampu taman dan pot bunga pun tak luput dari amuk mereka. Selanjutnya massa melakukan penyisiran ke dalam kantor untuk mencari personel Satpol PP.
Dalam aksinya, massa juga berteriak dan memaki Satpol PP yang dinilai bertanggung jawab atas penganiayaan terhadap Ketua DPC PDIP Medan Henry Jhon Hutagalung dan kader lainnya.
Penyerangan itu dipicu kericuhan yang terjadi saat eksekusi lahan Lapangan Cadika, Pangkalan Masyhur, Senin (21/1) sekitar pukul 10.30 WIB. Saat itu, Ketua DPC PDIP Kota Medan Henry Jhon Hutagalung, dan dua anggota DPRD Medan dari Fraksi PDIP, Jaforman Naibaho dan Daniel Pinem, beberapa kader PDIP serta warga yang mempertahankan lahan itu terluka. Personel Satpol PP dituding melakukan penganiayaan terhadap mereka.
Bendahara DPC PDIP Medan Hasyim yang ada di lokasi mengatakan, aksi anarki terjadi karena massa tidak terima dengan penganiayaan terhadap Ketua DPC PDIP Medan Henry Jhon Hutagalung. "Massa emosional mendengar Ketua DPC PDIP Medan dan anggota Fraksi PDIP DPRD Medan, Porman Naibaho, dipukuli dengan balok kayu dengan cara membabi buta," katanya.
Massa sempat menyatakan akan bertemu Wali Kota Medan Rahudman Harahap, tapi orang nomor satu di Pemkot Medan itu tidak berada di tempat. Selanjutnya, massa membubarkan diri.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar