Bus TransJakarta yang berkarat dan rusak akan dipulangkan ke pemenang tender/importir. Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak mau pusing dengan bus-bus yang tidak bagus tersebut.
"Ya tolak aja biar mereka rugi sendiri. Emang kita pikirin. Mana ada kena uap laut bisa karatan, ini besi apa seng. Kita enggak tahu, makanya periksa dapat seperti apa. Terus baru kita putuskan secara lebih lanjut," ujar Ahok di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2014).
Menurut Ahok, keputusan pemulangan bus asal China tersebut dibahas dan diputuskan dalam rapat yang dipimpin Gubernur DKI Jokowi. Pemprov juga baru bayar bus tersebut 26 persen.
"Kita sudah bahas tadi di rapat dan tegaskan kepada direktorat, karena kita kan juga belum bayar penuh. Baru bayar 26 persen, buat DP. Kita kan masing pilih-pilih kalau jelek ya akan kita tolak, kalau enggak sesuai dengan spek. Dalam rapim sudah diputuskan," bebernya.
Ahok menginginkan Inspektorat Pemprov DKI memeriksa apakah ada pihak yang sudah menandatangani penerimaan bus tersebut. Bila sudah ada yang menandatangani, maka bisa terendus juga apakah ada 'permainan' di balik itu.
"Kita nggak mau langsung tanda tangan. Makanya kita pengin inspektorat periksa kalau ternyata sudah diterima ternyata ada oknum yang nerimanya main. Masa kamu beli motor, mobil saja harus beli yang baru. Masa sudah karatan barang segede gajah gitu nggak kelihatan, kan gila," ucap Ahok.
Bus-bus baru buatan China ini menjadi sorotan karena ditemukan sejumlah masalah di komponen tertentu. Ada yang berkarat, bahkan ada yang rusak. Dugaan pun muncul bahwa bus itu sebetulnya berisi suku cadang bekas.
Sebanyak 30 bus diresmikan operasionalnya oleh Jokowi pada 22 Januari 2014, dan menyusul belasan unit lagi setelah itu.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar