Duh, Cantiknya Gadis Mentawai |
Soesilo Abadi Piliang Sepertinya, kecantikan sedang terperangkap di Mentawai dan singgah pada anak-anak gadis di sana. “Duh cantiknya,” kata sejumlah tamu yang datang dari Bali, Jakarta saat acara pemilihan Duta Wisata Mentawai 2011 di Tuapejat, Kecamatan Sipora Utara, akhir pekan lalu. Kecantikan gadis-gadis Mentawai memang terkenal sejak dulu, melampaui sejarah suku bangsa itu sendiri. Mereka memiliki rambut hitam yang lebat, berkulit putih dan bersih, mata sipit, dan memiliki tubuh tinggi semampai. Wajah mereka yang oriental benar-benar menggambarkan perpaduan wajah orang Cina dan Melayu. |
Kamis, 09 Juni 2011
Cantiknya gadis mentawai
blogger
Fitur Blogger
Kami membuat Blogger untuk memudahkan Anda untuk berbagi cerita — entah itu peristiwa terkini, kabar terbaru diri Anda, atau apa saja yang ingin Anda diskusikan — dengan dunia. Kami telah mengembangkan serangkaian fitur untuk membuat blogging sesederhana dan seefektif mungkin.
Abih angok mangayuh kareta.
Kamis, 09 Juni 2011 |
Mulai Abih Angok |
“Lah mulai abih angok pambalap awak Tan!” Baitu sorak Udin Kuriak sasudah mambaco surek kaba ‘Singgalang’ pagi kapatang di lapau Uwo Pulin. “Abih angok baa? Mati mukasuik Udin?” Tanyo Tan Baro. “Indak. Lah malapuih angoknyo tu, sahinggo urang lain se nan manang taruih,” Udin manjalehan apo nan inyo mukasuik jo istilah abih angok tu. “Ha....ha...., itu indak aneh doh Din. Sajak samulo indak banyak nan maramal pambalap kampuang awak ka bisa manjadi juara,” baleh Tan Baro. “Baa tu Tan?” Tanyo Mak Pono. |
Warga miskin mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Kamis, 09 Juni 2011 |
Masihkah Kita Tersenyum? |
DI tengah hiruk-pikuk pesta Tour de Singkarak (TdS), tiba-tiba kita dikejutkan oleh peristiwa kecil di Kabupaten Limapuluh Kota. Warga miskin mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Yang lebih mengejutkan itu, justru dalam sepekan ini telah tiga kali kasus gantung diri ditemukan di daerah itu. Diduga yang mengambil cara pintas demikian adalah orang-orang miskin, orang-orang yang tidak mampu lagi menghadapi kerasnya hidup berkepanjangan. Memang tidak bisa dipastikan bahwa kemiskinan satu-satunya yang menjadi pemicu aksi bunuh diri warga Limapuluh Kota dimaksud. Namun, setidaknya indikasi ke arah itu ada. Nah, masihkah kita akan tersenyum lebar melihat kenyataan yang ada di depan mata? |
Semen padang.
Kamis, 09 Juni 2011 |
Malam ini: Semen Padang vs Persiba |
Kewajiban Meraih Tiga Angka |
PADANG - Walaupun saat ini tergeser ke posisi empat klasemen, tak menyurutkan tekad Semen Padang untuk terus bersaing memperebutkan posisi dua klasemen Superliga. “Kabau Sirah” siap untuk naik lagi, dengan membidik tiga angka penuh melawan Persiba Balikpapan, Kamis (9/6) di Stadion H. Agus Salim, Padang. Sengitnya persaingan memperebutkan peringkat dua dengan Persija Jakarta, Arema Indonesia, ataupun Sriwijaya FC yang terus menguntit, membuat Semen Padang tak malu-malu lagi memasang target meraih angka di setiap laga sisa. Khusus melawan Persiba yang merupakan laga kandang terakhir di kompetisi ini, Semen Padang ingin berakhir “happy ending” dengan meraih kemenangan. |
Gizi buruk
Kamis, 09 Juni 2011 02:48 |
Ternyata, sampai sekarang, kasus gizi buruk masih seperti fenomena ‘gunung es’ di Indonesia, termasuk di Sumatera Barat ini. Masalah yang naik ke permukaan hanya sebagian kecil, tapi di dalam masyarakat sesungguhnya sangat banyak muncul kasusnya. Beberapa waktu lalu, masalah itu sempat menghentakkan keprihatinan kita karena banyak muncul kasusnya di Pasaman Barat. Kali ini, masalah itu terungkap lagi, tapi kasusnya di Solok Selatan. Ega, 10, salah seorang bocah yang diduga menderita gizi buruk, saat ini masih menunggu sentuhan paramedis. Anak ketiga pasangan Erma Wati, 45, dan Uwan, 48, ini terlihat seperti anak usia lima tahun. Badannya kurus, tulang-tulang di bagian dadanya terlihat jelas. Kasus-kasus di atas menunjukkan, sebetulnya kasus gizi buruk membutuhkan perhatian dan kepedulian dari kita semua, termasuk pemerintah daerah. Apalagi, jamak diketahui, di negara ini terjadi peningkatan jumlah anak balita (di bawah usia lima tahun) penderita gizi buruk dalam beberapa tahun terakhir. |
Tragis.
Kamis, 09 Juni 2011 |
Masihkah Kita Tersenyum? |
DI tengah hiruk-pikuk pesta Tour de Singkarak (TdS), tiba-tiba kita dikejutkan oleh peristiwa kecil di Kabupaten Limapuluh Kota. Warga miskin mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Yang lebih mengejutkan itu, justru dalam sepekan ini telah tiga kali kasus gantung diri ditemukan di daerah itu. Diduga yang mengambil cara pintas demikian adalah orang-orang miskin, orang-orang yang tidak mampu lagi menghadapi kerasnya hidup berkepanjangan. Memang tidak bisa dipastikan bahwa kemiskinan satu-satunya yang menjadi pemicu aksi bunuh diri warga Limapuluh Kota dimaksud. Namun, setidaknya indikasi ke arah itu ada. Nah, masihkah kita akan tersenyum lebar melihat kenyataan yang ada di depan mata? |
Gadis
www.metrotainment.net
Anak-anak Yaman tinggal di lingkungan yang tidak layak. (ilustrasi)
Kawin Paksa: Diancam Akan Dibunuh, Gadis 10 Tahun Nikahi Kakek 50 Tahun (2)
Kamis, 09 Juni 2011 16:33 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,SANA'A - Jurnalis Cynthia Gorney dan fotografer Stephanie Sinclair, yang bekerja dalam proyek National Geographic, berhasil membongkar praktik mengejutkan tentang pernikahan gadis-gadis cilik. Cynthia Gorney dan Stephanie Sinclair terbang ke Yaman dan Rajasthan (India) untuk melakukan investigasi tersebut.
Di Yaman, mereka mendapati seorang gadis cilik usia 10 tahun bernama Ayesha dipaksa menikah dengan seorang kakek berusia 50 tahun. Berdasarkan cerita dari sang kakak Fatima, adiknya tersebut langsung menjerit ketakutan ketika mengetahui calon suaminya itu ternyata seorang kakek-kakek.
Di Yaman, mereka mendapati seorang gadis cilik usia 10 tahun bernama Ayesha dipaksa menikah dengan seorang kakek berusia 50 tahun. Berdasarkan cerita dari sang kakak Fatima, adiknya tersebut langsung menjerit ketakutan ketika mengetahui calon suaminya itu ternyata seorang kakek-kakek.
Langganan:
Postingan (Atom)