Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempertanyakan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melantik Jan Darmadi sebagai salah satu anggota dewan pertimbangan presiden (wantimpres).
Karena Jan diketahui memiliki rekam jejak sebagai pendiri program Sumbangan Dana Sosial Berhadiah (SDSB) yang merupakan kedok perjudian pada era 90-an.
Wasekjen MUI, Tengku Zulkarnaen, mengatakan pelantikan Jan tidak masuk akal. Karena ia telah memiliki citra buruk dalam sejarah Indonesia.
"Saya tidak mengerti mengapa presiden memilih Jan yang pernah jadi raja judi," jelasnya Selasa (20/1).
Ia menambahkan, pengangkatan Jan sebagai anggota wantimpres akan sangat berpengaruh bagi pemerintah. Dikhawatirkan kebijakan yang diambil pemerintah nantinya akan menjurus ke arah yang kurang baik.
"Dari puluhan juta orang Indonesia, apakah tidak ada yang lebih baik dari Jan Darmadi?" kata dia.
Menurutnya, sebaiknya Jokowi memilih orang yang berkriteria baik dan bersih demi kepentingan bangsa Indonesia. Presiden dapat melihat seseorang baik atau tidak dengan melihat rekam jejaknya.
Selanjutnya, Zulkarnaen menyarankan agar masyarakat terus mempertanyakan alasan Jokowi memilih orang yang salah. Sedangkan, orang yang lebih kompeten untuk menjadi anggota Wantimpres masih banyak.r
Tidak ada komentar:
Posting Komentar