KOMPAS/YULVIANUS HARJONO
Jalan lintas timur Sumatera yangmenghubungkan Palembang, Sumatera Selatan, dan Lampung rusak di beberapa titik. Salah satunya di Desa Tanjung Raya, Kayu Agung, Sumsel, seperti terlihat akhir pekan lalu.
TERKAIT:
MENGGALA, KOMPAS.com - Kurang dari sebulan menjelang Lebaran, jalan lintas timur Sumatera di ruas Bandar Lampung Mesuji belum nyaman dilintasi. Di sejumlah titik masih terdapat lubang dan material galian jalan yang mempertinggi risiko kecelakaan.
Berdasarkan pemantauan Selasa (2/8/2011), perbaikan jalan masih terus dilakukan di ruas jalan Bandar Lampung Mesuji sepanjang sekitar 190 kilometer. Lubang-lubang, terutama di sub ruas jalan Bandar Lampung Bandar Jaya, sudah ditambal dengan aspal baru.
Di beberapa sub ruas, misalnya di Branti Tegineneng dan Bandar Jaya Terusan Nyunyai, Lampung Tengah, bahkan dilakukan pelebaran jalan. Di Branti Tegineneng misalnya, lebar jalan yang semula hanya sekitar 15 20 meter, kini dilebarkan menjadi 30 meter dengan empat lajur kendaraan.
Pelebaran jalan sepanjang sekitar 800 meter ini juga diikuti dengan pengaspalan ulang permukaan jalan. Hin gga kemarin, puluhan pekerja masih melakukan pengaspalan dan pembukaan badan jalan baru. Hal serupa juga terjadi di sub ruas Bandar Jaya- Tegineneng, meskipun pelebaran tambahan hanya 2 meter.
Sayangnya, pelebaran jalan di sub ruas Bandar Jaya Tegineneng ini justru menciptakan bahaya. Di tepi sub ruas jalan ini terdapat lubang galian berupa parit sedalam 1 1,5 meter untuk pelebaran jalan. Namun, itu tidak diimbangi keberadaan rambu dan pembatas jalan yang laik, sehingga kendaraan beresiko terperosok di parit.
Di jalintim Sumatera ini masih banyak sub ruas jalan yang belum tersentuh perbaikan. Ini misalnya terlihat mulai dari Terusan Nyunyai hingga Menggala, Tulang Bawang. Banyak terdapat lubang dan kondisi jalan bergelombang. Penerangan jalan pun minim.
Kondisi ini, ucap Dedeh (29), salah seorang pengguna jalan, cukup berbahaya. Dirinya pernah nyaris celaka akibat sepeda motornya terperosok di lubang jalan saat melintas di malam hari.
Terbukti, di sub ruas Menggala Unit II Tuba kemarin, sempat terjadi kecelakaan fatal. Pengendara sepeda motor tewas di lokasi kejadian menyusul tabrakan dengan truk fuso yang datang dari arah Palembang. Karena kondisi jalan yang juga sempit, kejadian ini mengakibatkan kemacetan kendaraan hingga 500 meter.
Dialihkan ke lintas tengah Sementara itu, masih di jalur ini, perbaikan Jembatan Cakat di Tulang Bawang belum juga selesai hingga kemarin. Usai diperbaiki strukturnya, jembatan sepanjang 120 meter ini kini tengah dicor beton untuk permukaan jalan. Menurut Misno (44) , salah seorang pekerja, perbaikan jembatan itu ditargetkan rampung pada H-10.
Praktis, saat ini hanya satu jembatan berukuran lebih kecil yang bisa digunakan di titik ini. Sistem buka tutup diberlakukan di sini, sebab jembatan hanya bisa dilewati dari sa u arah (ruas). Truk-truk bertonase besar, lebih dari 10 ton, diimbau tidak melewati jembatan ini.
Sebaiknya truk besar lewat ke jalan lintas tengah via Kotabumi Way Kanan. Jembatan (kecil) tidak didesain untuk truk besar, ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tulang Bawang Ajun Komisaris Indra Kurniawan.
Satu-satunya jembatan yang masih bisa dipakai itu pun sempat mengalami kerusakan kecil, yaitu ambrolnya pondasi permukaan jalan. Kerusakan ini diatasi dengan menambalnya menggunakan pelat besi dan batang kelapa.
Perbaikan jalan masih terus dilakukan di ruas jalan Bandar Lampung Mesuji sepanjang sekitar 190 kilometer. Lubang-lubang, terutama di sub ruas jalan Bandar Lampung Bandar Jaya, sudah ditambal dengan aspal baru
Di beberapa sub ruas, misalnya di Branti Tegineneng dan Bandar Jaya Terusan Nyunyai, Lampung Tengah, bahkan dilakukan pelebaran jalan. Di Branti Tegineneng misalnya, lebar jalan yang semula hanya sekitar 15 20 meter, kini dilebarkan menjadi 30 meter dengan empat lajur kendaraan.
Pelebaran jalan sepanjang sekitar 800 meter ini juga diikuti dengan pengaspalan ulang permukaan jalan. Hin gga kemarin, puluhan pekerja masih melakukan pengaspalan dan pembukaan badan jalan baru. Hal serupa juga terjadi di sub ruas Bandar Jaya- Tegineneng, meskipun pelebaran tambahan hanya 2 meter.
Sayangnya, pelebaran jalan di sub ruas Bandar Jaya Tegineneng ini justru menciptakan bahaya. Di tepi sub ruas jalan ini terdapat lubang galian berupa parit sedalam 1 1,5 meter untuk pelebaran jalan. Namun, itu tidak diimbangi keberadaan rambu dan pembatas jalan yang laik, sehingga kendaraan beresiko terperosok di parit.
Di jalintim Sumatera ini masih banyak sub ruas jalan yang belum tersentuh perbaikan. Ini misalnya terlihat mulai dari Terusan Nyunyai hingga Menggala, Tulang Bawang. Banyak terdapat lubang dan kondisi jalan bergelombang. Penerangan jalan pun minim.
Kondisi ini, ucap Dedeh (29), salah seorang pengguna jalan, cukup berbahaya. Dirinya pernah nyaris celaka akibat sepeda motornya terperosok di lubang jalan saat melintas di malam hari.
Terbukti, di sub ruas Menggala Unit II Tuba kemarin, sempat terjadi kecelakaan fatal. Pengendara sepeda motor tewas di lokasi kejadian menyusul tabrakan dengan truk fuso yang datang dari arah Palembang. Karena kondisi jalan yang juga sempit, kejadian ini mengakibatkan kemacetan kendaraan hingga 500 meter.
Dialihkan ke lintas tengah Sementara itu, masih di jalur ini, perbaikan Jembatan Cakat di Tulang Bawang belum juga selesai hingga kemarin. Usai diperbaiki strukturnya, jembatan sepanjang 120 meter ini kini tengah dicor beton untuk permukaan jalan. Menurut Misno (44) , salah seorang pekerja, perbaikan jembatan itu ditargetkan rampung pada H-10.
Praktis, saat ini hanya satu jembatan berukuran lebih kecil yang bisa digunakan di titik ini. Sistem buka tutup diberlakukan di sini, sebab jembatan hanya bisa dilewati dari sa u arah (ruas). Truk-truk bertonase besar, lebih dari 10 ton, diimbau tidak melewati jembatan ini.
Sebaiknya truk besar lewat ke jalan lintas tengah via Kotabumi Way Kanan. Jembatan (kecil) tidak didesain untuk truk besar, ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tulang Bawang Ajun Komisaris Indra Kurniawan.
Satu-satunya jembatan yang masih bisa dipakai itu pun sempat mengalami kerusakan kecil, yaitu ambrolnya pondasi permukaan jalan. Kerusakan ini diatasi dengan menambalnya menggunakan pelat besi dan batang kelapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar