A. Tjahjo Sasongko/Kompas.com
Rexy Mainaky
Mantan pebulu tangkis Indonesia, Rexy Mainaky, membantah rumor yang menyebut dirinya disingkirkan karena tidak disukai di Malaysia.
Rexy—juara Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Subagja—memutuskan berhenti sebagai pelatih nasional bulu tangkis Malaysia setelah bekerja selama tujuh tahun. Namun, berkembang rumor yang menyebutkan ada seseorang di tubuh asosiasi bulu tangkis Malaysia (BAM) yang tidak menyukai eksistensinya.
Dalam konferensi pers di Bukit Jalil, Kamis (12/4/2012), Rexy tidak mau mengomentari rumor tentang koflik di tubuh BAM tersebut. Ia hanya mengatakan ingin tantangan baru dengan menerima tawaran sebagai pelatih di Filipina sejak 1 Mei mendatang.
"Keputusan saya saat ini sudah bulat. Saya sudah memberi tahu bos Kenny (Goh, general manager) saat berlangsungnya All England yang lalu," kata Rexy.
"Saya hanya ingin mengatakan, saya keluar baik-baik. Tidak ada masalah sama sekali. Saya menikmati saat melatih di Malaysia dan memiliki hubungan yang baik dengan semua orang di BAM."
Keputusan Rexy untuk mundur sebenarnya sudah ditengarai sejak ia dipindah dari menangani ganda putra ke ganda putri, September 2011. Hal ini disebut-sebut atas permintaan ganda utama Malaysia, Tan Boon heong/Koo Kien Keat.
Ganda "temuan" Rexy ini merupakan harapan utama Malaysia merebut mendali di olimpiade bersama Lee Chong Wei. Namun, Koo/Tan meminta BAM untuk mencarikan pelatih lain yang mereka anggap akan lebih mampu membawa mereka bersaing di tingkat elite dunia.
Rexy kemudian berkonsentrasi menangani ganda putri utama Malaysia, Chin Eei Hui/Wong Pei Tty. Saat ditanya mengapa ia tidak menunda pengunduran dirinya sampai menangani ganda putri tersebut di Olimpiade Beijing, Rexy hanya berkata," No comment."
Secara diplomatis, Rexy mengatakan alasan ia pindah adalah karena ingin mencari tantangan baru di Filipina. Negara ini masih minim dengan pemain bulu tangkis yang masuk peringkat dunia.
"Saat Park Joo Bong mulai menangani Jepang, apa yang ia miliki? Tidak ada. Akan tetapi, sekarang coba lihat, bagaimana putra dan putri Jepang ikut dalam persaingan tingkat dunia," kata Rexy. "Dengan kebebasan dan keluasan saya harap dapat seperti dia."
http://olahraga.kompas.com
Rexy—juara Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Subagja—memutuskan berhenti sebagai pelatih nasional bulu tangkis Malaysia setelah bekerja selama tujuh tahun. Namun, berkembang rumor yang menyebutkan ada seseorang di tubuh asosiasi bulu tangkis Malaysia (BAM) yang tidak menyukai eksistensinya.
Dalam konferensi pers di Bukit Jalil, Kamis (12/4/2012), Rexy tidak mau mengomentari rumor tentang koflik di tubuh BAM tersebut. Ia hanya mengatakan ingin tantangan baru dengan menerima tawaran sebagai pelatih di Filipina sejak 1 Mei mendatang.
"Keputusan saya saat ini sudah bulat. Saya sudah memberi tahu bos Kenny (Goh, general manager) saat berlangsungnya All England yang lalu," kata Rexy.
"Saya hanya ingin mengatakan, saya keluar baik-baik. Tidak ada masalah sama sekali. Saya menikmati saat melatih di Malaysia dan memiliki hubungan yang baik dengan semua orang di BAM."
Keputusan Rexy untuk mundur sebenarnya sudah ditengarai sejak ia dipindah dari menangani ganda putra ke ganda putri, September 2011. Hal ini disebut-sebut atas permintaan ganda utama Malaysia, Tan Boon heong/Koo Kien Keat.
Ganda "temuan" Rexy ini merupakan harapan utama Malaysia merebut mendali di olimpiade bersama Lee Chong Wei. Namun, Koo/Tan meminta BAM untuk mencarikan pelatih lain yang mereka anggap akan lebih mampu membawa mereka bersaing di tingkat elite dunia.
Rexy kemudian berkonsentrasi menangani ganda putri utama Malaysia, Chin Eei Hui/Wong Pei Tty. Saat ditanya mengapa ia tidak menunda pengunduran dirinya sampai menangani ganda putri tersebut di Olimpiade Beijing, Rexy hanya berkata," No comment."
Secara diplomatis, Rexy mengatakan alasan ia pindah adalah karena ingin mencari tantangan baru di Filipina. Negara ini masih minim dengan pemain bulu tangkis yang masuk peringkat dunia.
"Saat Park Joo Bong mulai menangani Jepang, apa yang ia miliki? Tidak ada. Akan tetapi, sekarang coba lihat, bagaimana putra dan putri Jepang ikut dalam persaingan tingkat dunia," kata Rexy. "Dengan kebebasan dan keluasan saya harap dapat seperti dia."
http://olahraga.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar