IMANUEL MORE GHALE
Yati (64), pemulung yang menyumbangkan dua ekor kambing korban, terharu saat Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri menyambangi pondoknya di Jalan Tebet Barat Raya, Jakarta Selatan, Minggu (28/10/2012).
Penggagas aksi Rainer Daulay mengatakan, ia bersama sekitar sepuluh orang temannya akan menemui mak Yati di kediamannya pada Kamis (15/11/2012) sore ini. Pertemuan itu dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi sekaligus bertatap muka dengan wanita yang tak henti-hentinya mengundang decak kagum.
"Rencananya begitu, siang kita kumpul dulu, sore harinya baru bersama-sama ke rumah mak Yati," kata Rainer kepada Kompas.com.
Rainer menjelaskan, sudah lama sosok mak Yati membuat ia bersama teman-temannya penasaran. Kisahnya yang sangat menginspirasi membuatnya merasa perlu menemui dan memberikan apresiasi pada wanita yang berprofesi sebagai pemulung itu.
"Sudah lama kita ingin menemui beliau, mungkin kita akan beri apresiasi tapi bentuknya bukan uang," ujarnya.
Seperti diketahui, mak Yati dan suaminya Maman sempat membuat masyarakat Jakarta terharu sekaligus kagum. Pasalnya, pasangan pemulung ini rela merogoh uang pribadi yang telah dikumpulkan selama tiga tahun untuk dibelikan hewan kurban.
Mak Yati dan suaminya membeli sepasang kambing dan memberikannya kepada panitia kurban di Masjid Al-Ijtihad, Tebet, Jakarta Selatan. Alasan mereka berkurban cukup sederhana, ingin memberikan daging kurban karena setelah hidup di Jakarta selama 47 tahun selalu mendapat pemberian daging kurban
Tidak ada komentar:
Posting Komentar