Pawai adat memeriahkan rangkaian acara HUT ke-9 Kabupaten Solok Solok Selatan, Sabtu (5/1). Pawai ini diikuti ratusan pemuka adat seperti tuanku-tuanku datuak dan bundo kanduang dari wilayah adat selingkup daerah tersebut.
Pawai adat dimulai dari halaman Kantor Dinas Pekerjaan Umum Timbulun dan berakhir di halaman Kantor Bupati. Para pemimpin adat itu menggunakan pakaian kebesaran masing-masing. Sedangkan para bundo kanduang manjujuang jamba.
Resepsi adat ini diakhiri dengan kegiatan makan bajamba di aula kantor bupati. Kegiatan itu diikuti oleh Rajo Nan Barampek di Alam Surambi Sungai Pagu, Daulat Yang Dipertuan Bagindo Sultan
Besar Tuanku Rajo Disambah, Rajo Alam Surambi Sungai Pagu, Tuanku Rajo Batuah, Tuanku Rajo Malenggang, Tuanku Rajo Bagindo, dan fungsionaris di Adat Alam Surambi Sungai Pagu. Yang Dipertuan Maharajo Bungsu di Durian Taruang, Inyiak Tantua Rajo Sailan di Sungai Kunyit, Urang Gadang Nan Batujuah di Rantau XII Koto, Ketua LKAAM Solok Selatan, Jajaran Pemerintah Kabupaten Solok Selatan.
Sebelum makan bajamba dimulai, LKAAM sebagai panitia kegiatan dan Pemda memberikan sambutan. Usai itu, maka pidato adatpun mulai dituturkan sebagai kecintaan pimpinan adat untuk melestarikan budaya.
Ketua LKAAM Solok Selatan Noviar Dt Rajo Endah kepada Haluan, Sabtu (5/1) mengatakan, pawai adat bertujuan menyemarakkan marwah adat di daerah itu.
“Kabupaten Solok Selatan yang berjulukan Nagari Seribu Rumah Gadang, Bumi Sarantau Sasurambi membuktikan bahwa daerah ini adalah himpunan dua kewenangan adat. Maka pawai adat dan makan bajambah ini dapat membesarkan nama pemimpin adat dan menghidupkan nilai-nilai adat,” jelas Noviar.
Menurutnya, ninik-mamak para tuanku mempunyai andil yang besar di kaumnya. Maka dari itu, peranan tokoh adat sangat besar dalam pembangunan.
Selama ini, gerakan berpartisipasi dalam pembangunan belum terakomodir dengan baik. Oleh sebab itu, ninik-mamak ke depannya mencoba memposisikan diri demi memperlancar pembangunan daerah.
“Para pemimpin adat perlu bersatu, kompak, dan menjalin kebersamaan untuk membantu pemerintah daerah mewujudkan percepatan pembangunan,” pungkas Noviar.
Sementara itu, Bupati Solok Selatan H Muzni Zakaria didampingi Asisten III Pemkab Solsel Alizar Timbalan menyampaikan, kebersamaan pemerintah dengan petinggi adat dalam prosesi pawai dan makan bajamba ini dapat menjadi awal kebersamaan untuk membangun daerah dengan semangat sarantau sasurambi.
Dalam pidato prosesi adat itu, disampaikan bahwa APBD 2013 Kabupaten Solok Selatan telah disahkan oleh Gubernur Sumatera Barat. Alizar membacakan bahwa dalam APBD 2013 yang ditetapkan dengan Peraturan bupati lebih memfokuskan pada kegiatan pro rakyat, terutama pembangunan infrastruktur daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar