badmintonindonesiaPB Jaya raya, juara Djarum SUperliga 2013
Sempat was-was karena banyaknya pemain cedera, Jaya Raya merebut gelar juara berkat strategi pemilihan dan penampilan pemain.
Setelah dua kali tersandung di final Djarum Superliga Badminton Indonesia, akhirnya tahun ini tim putri Jaya Raya Jakarta berhasil naik podium juara. Dengan menundukkan tim Unisys Badminton Club Japan 3-2, hadiah total Rp. 400 juta pun sukses dibawa pulang.
Pertarungan menuju gelar juara bukanlah perkara mudah bagi tim Jaya Raya Jakarta ini. Bahkan dua pertandingan pertama sempat lepas dari tangan. Adriyanti Firdasari menjadi kunci kemenangan timnya dengan mengamankan partai ketiga. Firda sukses menekuk Shizuka Uchida dalam dua gim langsung, 21-13, 21-18.
“Kami memang sudah menargetkan untuk curi satu kemenangan dari tiga partai pertama, karena Unisys memang kuat di nomor-nomor itu” kata Bambang Supriyanto, Pelatih Tim Jaya Raya Jakarta.
Tim Jaya Raya Jakarta sebetulnya sempat was-was, pasalnya banyak pemain yang tidak pada kondisi terbaiknya. Minatsu Mitani (Jepang) yang dirundung cedera kaki tidak dapat bermain malam ini, maka Busanan Ongbumrungpan (Thailand) menjadi ujung tombak meskipun ia sendiri sedang menderita kapalan yang cukup parah di telapak kakinya.
Firda yang sempat tampil kurang maksimal saat laga penyisihan, kali ini membayar kekalahannya dan memperpanjang nafas bagi timnya.
“Awalnya saya kaget juga diturunkan hari ini, soalnya saya kalah terus di penysihan dan di Kejurnas juga kalah. Sekarang saya tidak mau mengecewakan tim, ini jadi motivasi tersendiri” tutur Firda.
“Saat melawan Aya, Firda kalah karena bola-bolanya Aya tajam dan saat ini tidak cocok dengan kondisi kakinya Firda. Sekarang dia turun di partai ketiga dan bisa menaklukkan lawannya” jelas Bambang.
Usai kemenangan Firda, tim Jaya Raya Jakarta kembali menambah poin lewat pasangan Anneke Feinya Agustine/Nitya Krishinda Maheswari. Pada kedudukan sama kuat 2-2, partai Bellaetrix Manuputty kontra Aya Ohori sontak menjadi sorotan. Kedua tim sama-sama ngotot untuk merebut angka terakhir yang merupakan champion poin.
“Pada gim ketiga, saya sempat tegang, capek, dan takut kalah. Tapi pelatih saya bilang untuk tenang saja, jadi saya lebih fokus” ungkap Bella setelah pertandingan.
Masih menurut Bambang, Bella memang lebih unggul dibandingkan Aya. Di segi rangking, Bella berada di rangking 45, sementara Aya yang merupakan pemain junior masih berada jauh di posisi 202. Selain itu Bella juga lebih berpengalaman dan secara mental lebih kuat untuk bertanding di ajang beregu.
Hasil lengkap:
Busanan Ongbumrungpan-Sayaka Takahashi 21-19, 14-21, 13-21
Pia Zebadiah Bernadet/Rizki Amelia Pradipta-Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo 11-21, 21-19, 20-22
Adriyanti Firdasari-Shizuka Uchida 21-13, 21-18
Anneke Feinya Agustine/Nitya Krishinda Maheswari-Naru Shinoya/Momoka Kimura 21-10, 21-12
Bellaetrix Manuputty-Aya Ohori 21-17, 19-21, 21-13
s
Setelah dua kali tersandung di final Djarum Superliga Badminton Indonesia, akhirnya tahun ini tim putri Jaya Raya Jakarta berhasil naik podium juara. Dengan menundukkan tim Unisys Badminton Club Japan 3-2, hadiah total Rp. 400 juta pun sukses dibawa pulang.
Pertarungan menuju gelar juara bukanlah perkara mudah bagi tim Jaya Raya Jakarta ini. Bahkan dua pertandingan pertama sempat lepas dari tangan. Adriyanti Firdasari menjadi kunci kemenangan timnya dengan mengamankan partai ketiga. Firda sukses menekuk Shizuka Uchida dalam dua gim langsung, 21-13, 21-18.
“Kami memang sudah menargetkan untuk curi satu kemenangan dari tiga partai pertama, karena Unisys memang kuat di nomor-nomor itu” kata Bambang Supriyanto, Pelatih Tim Jaya Raya Jakarta.
Tim Jaya Raya Jakarta sebetulnya sempat was-was, pasalnya banyak pemain yang tidak pada kondisi terbaiknya. Minatsu Mitani (Jepang) yang dirundung cedera kaki tidak dapat bermain malam ini, maka Busanan Ongbumrungpan (Thailand) menjadi ujung tombak meskipun ia sendiri sedang menderita kapalan yang cukup parah di telapak kakinya.
Firda yang sempat tampil kurang maksimal saat laga penyisihan, kali ini membayar kekalahannya dan memperpanjang nafas bagi timnya.
“Awalnya saya kaget juga diturunkan hari ini, soalnya saya kalah terus di penysihan dan di Kejurnas juga kalah. Sekarang saya tidak mau mengecewakan tim, ini jadi motivasi tersendiri” tutur Firda.
“Saat melawan Aya, Firda kalah karena bola-bolanya Aya tajam dan saat ini tidak cocok dengan kondisi kakinya Firda. Sekarang dia turun di partai ketiga dan bisa menaklukkan lawannya” jelas Bambang.
Usai kemenangan Firda, tim Jaya Raya Jakarta kembali menambah poin lewat pasangan Anneke Feinya Agustine/Nitya Krishinda Maheswari. Pada kedudukan sama kuat 2-2, partai Bellaetrix Manuputty kontra Aya Ohori sontak menjadi sorotan. Kedua tim sama-sama ngotot untuk merebut angka terakhir yang merupakan champion poin.
“Pada gim ketiga, saya sempat tegang, capek, dan takut kalah. Tapi pelatih saya bilang untuk tenang saja, jadi saya lebih fokus” ungkap Bella setelah pertandingan.
Masih menurut Bambang, Bella memang lebih unggul dibandingkan Aya. Di segi rangking, Bella berada di rangking 45, sementara Aya yang merupakan pemain junior masih berada jauh di posisi 202. Selain itu Bella juga lebih berpengalaman dan secara mental lebih kuat untuk bertanding di ajang beregu.
Hasil lengkap:
Busanan Ongbumrungpan-Sayaka Takahashi 21-19, 14-21, 13-21
Pia Zebadiah Bernadet/Rizki Amelia Pradipta-Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo 11-21, 21-19, 20-22
Adriyanti Firdasari-Shizuka Uchida 21-13, 21-18
Anneke Feinya Agustine/Nitya Krishinda Maheswari-Naru Shinoya/Momoka Kimura 21-10, 21-12
Bellaetrix Manuputty-Aya Ohori 21-17, 19-21, 21-13
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar