Ketua DPRD Kabupaten Solok, Syafri Datuk Siri Marajo bersama 20 orang lainnya yang hilang dalam napak tilas, Rabu (29/5) ditemukan di Bukit Nurjidah, terpaut 30 kilometer ke Posko Pasa Lalang, Padang.
Rombongan yang tersesat sejak Sabtu itu, ditemukan warga sekitar pukul 18.00 WIB. Warga melakukan penyisiran dari Ujung Ladang, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok. Hingga tadi malam, rombongan tersebut belum bisa dievakuasi. Mereka istirahat karena kelelahan.
Enam orang yang kritis setelah berhari-hari tak makan, pun dinyatakan pulih. Syafri Datuk Siri Marajo yang dihubungi Singgalang tadi malam, menyatakan seluruh rombongan kondisinya membaik. “Tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” katanya.
Enam orang yang kritis setelah berhari-hari tak makan, pun dinyatakan pulih. Syafri Datuk Siri Marajo yang dihubungi Singgalang tadi malam, menyatakan seluruh rombongan kondisinya membaik. “Tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” katanya.
Dia mengaku masih berada di tengah hutan. Pagi ini, perjalankan menuju Belimbing dilanjutkan. “Terima kasih pada semua pihak yang telah mencari kami,” kata dia.
Setelah Syafri dan rombongan ditemukan, Wakil Bupati Solok, Desra Ediwan, tadi malam memimpin rapat bersama tim SAR di posko Pasa Lalang, Belimbing, yang hasilnya evakuasi dilakukan tetap melalui Belimbing.
Mulanya, berkembang wacana evakuasi melalui Payo, Kota Solok karena lokasi ditemukan anggota rombongan itu memang lebih dekat ke Solok ketimbang Lubuk Minturun maupun Belimbing. Namun, bila lewat Payo, maka harus membuka jalan baru.
Rapat diikuti, tokoh masyarakat Singkarak, Hendri Dunan, Asrizal, Kepala Dinas Hutbun, Rusdi Rustam berserta jajaran TNI, polri dan BPBD Padang dan regu penyelamat lainnya.
Bupati Syamsu Rahim menjelaskan, rombongan yang hilang, ditemukan warga yang dipimpin Kepala Jorong Ujung Ladang. Rombongan ditemukan masih dalam wilayah Kabupaten Solok.
Proses ditemukan rombongan yang tersesat itu, setelah mereka menyahut teriakan masyarakat yang melakukan pencarian. Rombongan Syafri, tadi malam istirahat. Mereka telah makan dan minum kopi beserta teh yang dibuatkan tim pencari.
Kemarin, suasana murung menyelimuti Nagari Koto Sani, Kecamatan X Koto Singkarak, Masyarakat berharap supaya anggota keluarga dan sanak famili yang tersesat bisa ditemukan selamat.
“Warga semua cemas, takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan,” kata Walinagari Koto Sani Deswandi Rajo Taduang kepada Singgalang di Ujuang Ladang.
Pencarian rombongan yang hilang di Bukit Barisan itu, sempat membingungkan tim SAR. Sebab, walau titik kordinat diketahui, namun orang yang dicari tak berada di lokasi tersebut. “Sempat membuat kita cemas,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Solok, Abdul Manan.
Guna mempercepat pencarian, kekuatan tim SAR terus ditambah. Hasil kontak dengan mereka yang tersesat, ada kesepakatan untuk tidak meninggalkan tempat. Titik kordinat menjadi fokus tim SAR.
Diwartakan sebelumnya, Ketua DPRD Syafri Dt. Siri Marajo hilang bersama masyarakat di belantara hutan antara Koto Sani, X Koto Singkarak dan Padang. Di lokasi yang sama, Gamawan Fauzi juga pernah tersesat dalam napak tilas beberapa tahun lalu.
Syafri napak tilas, sekaligus survei jalan agar diusulkan sebagai jalur alternatif antara Koto Sani dan Padang. Selain itu ada juga yang menyebutkan dalam rangka melihat tapal batas antara Koto Sani dengan Padang.
Dalam rombongan itu, termasuk Sekretaris Nagari Koto Sani dan tiga petugas Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun). Rombongan menelusuri jalan setapak yang pernah ditempuh nenek moyang mereka. Jalan setapak itu kini dipenuhi semak ingin dibuka kembali.
Syafri berkepentingan mengikuti perjalanan itu, selain karena ia tokoh masyarakat serta ketua DPRD dan Ketua LKAAM. Dengan keikutsertaannya, masyarakat dapat menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat tentang apa yang hendak dikembangkan bagi pembangunan nagari.
Setelah Syafri dan rombongan ditemukan, Wakil Bupati Solok, Desra Ediwan, tadi malam memimpin rapat bersama tim SAR di posko Pasa Lalang, Belimbing, yang hasilnya evakuasi dilakukan tetap melalui Belimbing.
Mulanya, berkembang wacana evakuasi melalui Payo, Kota Solok karena lokasi ditemukan anggota rombongan itu memang lebih dekat ke Solok ketimbang Lubuk Minturun maupun Belimbing. Namun, bila lewat Payo, maka harus membuka jalan baru.
Rapat diikuti, tokoh masyarakat Singkarak, Hendri Dunan, Asrizal, Kepala Dinas Hutbun, Rusdi Rustam berserta jajaran TNI, polri dan BPBD Padang dan regu penyelamat lainnya.
Bupati Syamsu Rahim menjelaskan, rombongan yang hilang, ditemukan warga yang dipimpin Kepala Jorong Ujung Ladang. Rombongan ditemukan masih dalam wilayah Kabupaten Solok.
Proses ditemukan rombongan yang tersesat itu, setelah mereka menyahut teriakan masyarakat yang melakukan pencarian. Rombongan Syafri, tadi malam istirahat. Mereka telah makan dan minum kopi beserta teh yang dibuatkan tim pencari.
Kemarin, suasana murung menyelimuti Nagari Koto Sani, Kecamatan X Koto Singkarak, Masyarakat berharap supaya anggota keluarga dan sanak famili yang tersesat bisa ditemukan selamat.
“Warga semua cemas, takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan,” kata Walinagari Koto Sani Deswandi Rajo Taduang kepada Singgalang di Ujuang Ladang.
Pencarian rombongan yang hilang di Bukit Barisan itu, sempat membingungkan tim SAR. Sebab, walau titik kordinat diketahui, namun orang yang dicari tak berada di lokasi tersebut. “Sempat membuat kita cemas,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Solok, Abdul Manan.
Guna mempercepat pencarian, kekuatan tim SAR terus ditambah. Hasil kontak dengan mereka yang tersesat, ada kesepakatan untuk tidak meninggalkan tempat. Titik kordinat menjadi fokus tim SAR.
Diwartakan sebelumnya, Ketua DPRD Syafri Dt. Siri Marajo hilang bersama masyarakat di belantara hutan antara Koto Sani, X Koto Singkarak dan Padang. Di lokasi yang sama, Gamawan Fauzi juga pernah tersesat dalam napak tilas beberapa tahun lalu.
Syafri napak tilas, sekaligus survei jalan agar diusulkan sebagai jalur alternatif antara Koto Sani dan Padang. Selain itu ada juga yang menyebutkan dalam rangka melihat tapal batas antara Koto Sani dengan Padang.
Dalam rombongan itu, termasuk Sekretaris Nagari Koto Sani dan tiga petugas Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun). Rombongan menelusuri jalan setapak yang pernah ditempuh nenek moyang mereka. Jalan setapak itu kini dipenuhi semak ingin dibuka kembali.
Syafri berkepentingan mengikuti perjalanan itu, selain karena ia tokoh masyarakat serta ketua DPRD dan Ketua LKAAM. Dengan keikutsertaannya, masyarakat dapat menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat tentang apa yang hendak dikembangkan bagi pembangunan nagari.
Sempat kritis
Sisa rombongan napak tilas yang berjumlah 21 orang itu dijumpai selamat. Ada enam orang yang kondisinya sempat kritis. “Sudah ditemukan tim. Semua selamat. Hanya enam orang yang agak kritis,” kata Kepala Pusdalops BPBD Sumbar, Ade Edwar tadi malam.
Meski belum dievakuasi, tapi masalah kehabisan logistik rombongan Dt Siri Marajo yang sempat dikhawatirkan dipastikan sudah teratasi. “Tim sudah dilengkapi dengan logistik untuk mereka yang akan dievakuasi itu,” terangnya.
Menurut Ade, pihaknya terpaksa menyiagakan beberapa anggota SAR di lokasi tersebut, menunggu tim lain sampai di lokasi itu mengingat susahnya komunikasi antar tim yang ada. “Kami berupaya mensiasati agar semua berjalan lancar, dan efektif,” tuturnya lagi.
Kemarin tim ditambah dengan memberangkatkan anggota Brimob Polda Sumbar dari jalur Aie Dingin, Kecamatan Koto Tangah. Dalam tim itu diikutkan lima anggota rombongan sebelumnya yang selamat.
“Memang ada rombongan pertama ikut lagi menyisir jalan yang mereka lalui saat turun di Aie Dingin, tapi itu atas permintaan mereka sendiri,” kata Kepala BPBD-BK Padang Budi Erwanto. (006/503/aci/401)
Sisa rombongan napak tilas yang berjumlah 21 orang itu dijumpai selamat. Ada enam orang yang kondisinya sempat kritis. “Sudah ditemukan tim. Semua selamat. Hanya enam orang yang agak kritis,” kata Kepala Pusdalops BPBD Sumbar, Ade Edwar tadi malam.
Meski belum dievakuasi, tapi masalah kehabisan logistik rombongan Dt Siri Marajo yang sempat dikhawatirkan dipastikan sudah teratasi. “Tim sudah dilengkapi dengan logistik untuk mereka yang akan dievakuasi itu,” terangnya.
Menurut Ade, pihaknya terpaksa menyiagakan beberapa anggota SAR di lokasi tersebut, menunggu tim lain sampai di lokasi itu mengingat susahnya komunikasi antar tim yang ada. “Kami berupaya mensiasati agar semua berjalan lancar, dan efektif,” tuturnya lagi.
Kemarin tim ditambah dengan memberangkatkan anggota Brimob Polda Sumbar dari jalur Aie Dingin, Kecamatan Koto Tangah. Dalam tim itu diikutkan lima anggota rombongan sebelumnya yang selamat.
“Memang ada rombongan pertama ikut lagi menyisir jalan yang mereka lalui saat turun di Aie Dingin, tapi itu atas permintaan mereka sendiri,” kata Kepala BPBD-BK Padang Budi Erwanto. (006/503/aci/401)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar