Pebalap dari Tabriz Petrochemical Cycling Team (TPT) Iran ini mengalahkan pebalap yang selama ini menjadi persaingnya, yaitu Johan Coenen dari Team Differdange-Losch Luxemburg dengan raihan 25 poin
Kepastian menyandang predikat raja tanjakan bagi Amir ditentukan pada etape tujuh Tour de Singkarak 2013 dari Padang Pariaman menuju Padang Circuit Race, Minggu, meski tanpa harus menjadi yang tercepat pada titik KOM KM 57,5.
Amir yang merupakan pebalap berusia 20 tahun ini mulai menunjukkan tajinya sebagai pebalap yang mempunyai spesialisasi tanjakan pada etape dua dari Payakumbuh menuju Danau Singkarak. Saat itu Amir menjadi yang tercepat pada KOM di Kelok 9 dan Koto Gadang.
Berbekal 14 poin yang diraih, pebalap dengan nomor start 64 berusaha membidik poin tanjakan selanjutnya. Namun di etape tiga, tanjakan tertinggi pertama, yaitu Kelok 44, Amir tidak mampu menjadi yang terbaik.
Pada etape empat dari Sijunjung menuju Pulau Punjung, Amir juga tidak mandapatkan poin. Namun, kegagalan di etape empat dibalas pada etape lima dari Sawahlunto menuju Muara Labuh. Dari tiga KOM yang dilalui mampu mengumpulkan 16 poin.
Dengan mampu mengumpulkan 30 poin hingga etape lima, Amir Kolahdozhagh selanjutnya menggeser pebalap asal Belgia, Johan Coenen, yang sebelumnya memegang "polkadot jersey" sejak etape tiga.
Pada dua etape terakhir sebenarnya ada tiga titik KOM yang harus dilalui. Hanya saja Amir tidak mengambil poin tersebut, begitu juga dengan Johan Coenen.
Di etape enam, Rustom Lim dari LBC Filipina yang mengambilnya, sedangkan etape tujuh diambil oleh Yusrizal Usoff dari Trengganu Cycling Team.
Sementara itu, untuk predikat raja sprint, direbut oleh Mohd Zamri Saleh dari Trengganu Cycling Team Malaysia. Untuk mempertahankan green jersey ini, pebalap dengan nomor start 91 harus berjuang hingga etape terakhir kejuaraan yang diprakarsai Kemenparekraf itu.
Predikat sebagai raja sprint ini bertahan, kata dia, berkat banyaknya pebalap yang ingin menjadi tercepat di etape terakhir. Padahal jika dilihat dari hasil etape enam dirinya hanya unggul satu poin atas Jerry Aquino dari 7 Eleven Filipina.
Mohd Zamri Saleh dinobatkan sebagai raja sprint setelah mampu mengumpulkan 16 poin dari tujuh etape yang dipertandingkan, sedangkan posisi dua adalah Jerry Aquino dari 7 Eleven dan Hossein Nateghi dari Tabriz Petrochemical Cycling Team dengan masing-masing15 poin. "Untuk mengamankan jersey ini memang berat karena selisih poin hampir sama. Akan tetapi, dengan kerja keras akhirnya saya bisa mempertahankan green jersey," kata Mohd Zamri Saleh usai menyelesaikan etape terakhir Tour de Singkarak 2013.
Tour de Singkarak 2013 menempuh jarak 1.057 km yang terbagi atas tujuh etape dan start di Bukittinggi, Minggu (2/6) dan finis di Kota Padang, Minggu. Terdapat 17 kabupaten/kota di Sumatra Barat yang dilalui oleh pebalap dari 27 negara ini. Adapun hadiah yang diperebutkan mencapai Rp1,2 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar