Agus Wahyudi (41), warga Jalan Haji Murdan RT 05/07 Kelurahan Jatimulya, Bekasi, tewas setelah kendaraan yang ditumpanginya dilempari batu oleh orang- orang yang tak dikenal dari atas jembatan layang di km 79 Tol Cipularang, Minggu (23/6/2013), menjelang tengah malam. Saat pelemparan itu terjadi, Agus duduk di jok sebelah kiri di samping Suryono yang bertindak sebagai sopir. Mereka melaju dari arah Bandung tujuan Jakarta.
Sempat beredar kabar bahwa pelemparan batu terhadap Toyota Avanza bernomor polisi B 1580 FKC yang dikendarai Suryono ini dilakukan oknum bobotoh, terkait insiden pembakaran bus para pemain Persib oleh oknum Jackmania, sebelumnya. Namun, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul, saat ditemui di sebuah acara di Universitas Langlangbuana, Bandung, Senin (24/6/2013), menegaskan pelaku pelemparan itu bukanlah bobotoh.
"Kami sudah mengamankan dua pelaku. Kami duga, mereka adalah pelaku pelemparan. Saat diamankan, kondisi keduanya setengah sadar atau mabuk. Jadi, kami duga, orang- orang ini mabuk terus melempar-lemparkan batu dari atas jembatan yang jarak ketinggiannya sekitar 7 meter ke jalan tol itu," ujar Martinus.
Martinus mengatakan, pelemparan terjadi saat kendaraan korban melintas di daerah Maracang, Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta. Batu yang dilempar itu mengenai kaca bagian depan sebelah kiri mobil. Kaca mobil pecah, dan batu itu mendarat tepat di bagian jantung Agus Wahyudi. Agus tewas seketika. Jasadnya langsung dilarikan ke Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta.
Martinus mengatakan, jarak waktu antara kejadian dan penangkapan terhadap kedua tersangka terpaut hampir 1 jam. Polisi masih melakukan pemeriksaan intensif. Penyelidikan lebih lanjut dilakukan oleh Sat Reskrim Polres Purwakarta.
Martinus mengatakan, jarak waktu antara kejadian dan penangkapan terhadap kedua tersangka terpaut hampir 1 jam. Polisi masih melakukan pemeriksaan intensif. Penyelidikan lebih lanjut dilakukan oleh Sat Reskrim Polres Purwakarta.
"Kalau bobotoh itu, melintas di kawasan itu sekitar pukul 16 - 17. Ada saksi yang melihat. Jadi, sore hari. Sedangkan kejadian pelemparan batu itu kan pukul sebelas malam. Tidak ada korelasinya antara bobotoh yang melintas dengan kejadian pelemparan batu," ujar Martinus.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah oknum superter Persija melempari dan nyaris membakar bus berisi para pemain dan ofisial Persib yang sedang menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (22/6) siang. Akibat penyerangan itu, Persib membatalkan pertandingan. Sejumlah pemain Persib terluka akibat peristiwaitu.
Menyusul penyerangan itu, sejumlah bobotoh yang marah melakukan sweeping mobil-mobil berpelat nomor Jakarta dan merusak beberapa di antaranya.
Menurut Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Sutarno, di sela seminar hukum di Universitas Langlangbuana, kemarin, polisi masih melakukan penyelidikan. Namun, enam pelaku pengrusakan tertangkap kamera circuit closed camera television (CCTV).
"Yang enam orang ini, terlihat jelas saat melakukan pengrusakan. Kami masih tindaklanjuti, dalami kasusnya. Yang terlihat itu yang di Pasteur. Kalau yang di Braga, ada foto hanya karena mungkin sudah malam. Tidak begitu jelas," ujar Kapolrestabes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar