Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menilai, Prabowo Subianto dan Joko Widodo merupakan pasangan ideal. Karenanya, duet Prabowo dan Jokowi menurut Djojohadikusuma, cukup ideal diusung pada Pilpres 2014 nanti.
"Sangat mungkin, kalau Prabowo-Jokowi itu pasangan ideal, saya kira bagus. Pak Jokowi teman saya, yang kenalkan Jokowi ke Prabowo itu saya," kata Hashim usai membuka Rapat Kerja Nasional Gerakan Masyarakat Sanathana Dharma Nusantara (Gema Sadhana) di Jakarta, Sabtu (6/7).
Dalam berbagai jajak pendapat, elektabilitas Jokowi dan Prabowo memang selalu berkejaran. Setelah Jokowi, selalu muncul nama Prabowo. Tetapi, Hashim mengingatkan realita menyangkut Jokowi.
"Pak Jokowi bilang beliau akan komit lima tahun memimpin Jakarta. Dia terpilih sebagai gubernur DKI, dan komit menyelesaikan tugas merupakan salah satu janji Jokowi yang harus diingat," ujar Hashim.
Karenanya, adik kandung Prabowo itu menegaskan, saat ini satu-satunya kosentrasi Gerindra adalah memenangkan pemilu legislatif. Sebanyak 22.000 caleg di setiap tingkatan disiapkan untuk menang. Sehingga, berapa pun angka presidential treshold nanti, Prabowo bisa melenggang dalam bursa calon presiden.
Jajak pendapat yang dilakukan Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI menunjukkan elektabilitas Prabowo dan Jokowi secara konsisten berada di tingkat atas sebagai capres pada pemilu 2014 nanti. Prabowo selalu unggul bila berhadapan dengan tokoh lain manapun, seperti Aburizal Bakrie, Jusf Kalla, dan Megawati Soekarnoputri.
Dari survei yang dilakukan pada 10-31 Mei 2013 itu, menurut Wawan ketika semua tokoh potensial disatukan, responden menempatkan Jokowi pada peringkat pertama dengan elektabilitas 22.6 persen. Kemudian Prabowo mengikuti dengan tingkat keterpilihan 14.2 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar